Ransel Bertopeng

Petualangan gua kali ini, merupakan rangkaian perjalanan darat, dimulai dari Singapura lanjut ke Johor Bahru, Kuala Lumpur, lalu berakhir di Penang.  Bagi kebanyakan orang Indonesia, ke Singapur tuh destinasi paling umum kali ya, karena tinggal ngesot dikit, nyampe. Tapi bagi gua ini pengalaman spesial, karena  meski sebelumnya udah berkali-kali transit di Changi, dulu gua sempat gagal berangkat ke Singapur, karena passpor gua lupa diperpanjang. Padahal tinggal naik pesawat, ketahan di imigrasi.  Dasar bego . Jadi waktu itu gua berjanji ama diri gua sendiri,  someday  bakal beneran ngunjungin negara ini. Jadi, ini pengalaman pertama gua (akhirnya) nginjakin kaki di Singapur. Aaand then I did! Deg-degan sih awalnya, karena kota/negara ini asing bagi gua. Dan gua solo backpacking . Dan juga dengar desas-desus, imigrasinya strict abis. Taunya aman sentosa lancar jaya tuh. Passpor di cap, keluar imigrasi, langsung cari papan informasi menuju MRT. Sebelumnya mampir dulu beli Sin

Ini pengalaman gua ketika berkunjung ke Yangon, Myanmar. Bukan dalam rangka backpacking, tapi lagi bisnis trip waktu itu. Jadinya kurang eksplor sih, tapi tetap menyempatkan diri lah (kabur sejenak) ke tempat-tempat yang menarik di Yangon.  Selama seminggu di sana, banyak hal-hal unik yang gua temuin, dari bedak wajah sebagai make up andalan, penggunaan sarung (longyi) yang dianggap sama kerennya dengan jeans, hingga merasakan sendiri bagaimana kerukunan antar umat beragama di sana yang ga sesuai seperti yang diberitakan media. Lebih lengkapnya baca di sini deh. Ohiya, kalau mau informasi halal food, gua juga udah membuat beberapa listnya di sini . Ini beberapa destinasi yang sempat gua kunjungi. Shwedagon Pagoda yang berlapis emas, puncak stupanya terdapat permata dan berlian loh! 1. Shwedagon Pagoda Istilah pagoda di Myanmar merujuk kepada kuil Buddha, seperti Wat di Thailand dan Kamboja. Pagoda paling terkenal dan terbesar di Yangon, tentunya Shwedagon Pagoda. Dike

Jarak Bandung dari Jakarta sebenarnya deket, kira-kira sekitar 150 kiloan lah. Makanya jadi destinasi favorit warga berplat B untuk short getaway . Pilihan transportasinya juga banyak, dari mobil, kereta hingga pesawat. Rata-rata travel dengan minibus, perjalanan 2-3 jam (bisa lebih kalo macet, dan be prepared aja ya) dari harga 80-130k. Tergantung travelnya. Naik pesawat, bukan opsi favorit. At least menurut gua. Soalnya perlu ke bandara Soeta, dan tiba di Bandara Husein, ribet nyari transport ke kota. Plus soal harga juga sih. Naik kereta, opsi yang paling menarik sebenarnya. Dari 60-120k, perjalanan 3 jam, bebas macet!  Nah, beberapa minggu lalu gua liat ada yang nge post Jakarta-Bandung cuma 14k naik kereta lokal ekonomi. Karena penasaran, gua cek di internet. Beneran donk, emang ada. Rutenya dari Stasiun Tanjung Priok di Jakarta ke Purwakarta, lalu nyambung Purwakarta-Bandung. Makin penasaran,  akhirnya gua jabanin deh! Ke Stasiun Tanjung Priok Gua tinggal di daerah S