Ransel Bertopeng

Hi guys.  Ngomongin soal travelling ke luar negeri, salah satu concern utama adalah Visa.  "Susah ga, ngurusnya?"  "Mahal ga, harganya?"  "Nanti kalau ditolak Visanya, gimana donk?" Kira-kira begitu lah yang sering ada di benak orang-orang pada umumnya. Apalagi bagi kita-kita, rakyat jelata pemegang passport ijo Indonesia. Biasanya suka iri ama pemegang passport luar negeri, yang nampaknya lebih powerful dari passport Indo. Nah, sebelum ngabisin waktu buat iri ama orang luar, mending cari tahu dulu deh, tentang kita sendiri.  Tau ga, PBB mengakui ada 194 negara di dunia saat ini (namun dengan definisi yang lebih longgar, ada lebih dari 200 negara, tapi gua ga bahas itu di sini). Intinya, dari 194 negara-negara tadi, ada 85 negara membebaskan Visa bagi pemegang passport Indonesia! Yattaaa!!! Banyak ya, ternyata. Meski ada beberapa negara yang memiliki persyaratan tertentu untuk mendapatkan free visa, tapi better than none kan? So, negara mana

Oke, ini sebenarnya video lama. Jaman masih belum bisa henshin bertopeng. Jaman masih jahiliyah. Jaman masih muda (eeh, sekarang tetap muda koq). Pas bersih-bersih hard drive, ketemu video JAV  video dan foto-foto ini. Waktu itu diajakin teman ke Khaosan Road. Tau kan yah? Salah satu tempat terkenal di Bangkok, pusatnya backpacker dan turis / bule kere  tempat hangout murah. Di sekitar sini banyak hostel murah pula.  Nah, di sana banyak juga makanan, dari yang enak-enak sampai yang aneh-aneh. Biasanya kalajengking goreng ditawarin di atas nampan, di tusuk gitu kayak sate. Penjualnya sambil bawa nampan, sambil nawarin ke turis-turis yang lewat. Awalnya ga begitu tertarik. Lalu, pas lagi hengout di salah satu bar di situ, di depannya ada penjual gorengan pake gerobak gitu. Gorengannya sih, ada kalajengking, belatung, kecoa madagaskar (yang gede, bukan kecoa WC yang coklat itu yaa), belalang, macem-macem deh. Jadi penasaran kan? (bagi yang normal kayaknya ga bakal penasaran sih,

Tulisan ini khusus gua buat untuk mengulas Shwedagon Pagoda. Gua pisahin dari list Destinasi Menarik di Yangon , karena gua pengen lebih detail share pengalaman gua di sini. Waktu itu, lagi bisnis trip ke Yangon, namun masih sempat lah nyelinap maen ke tempat-tempat menarik. Salah satunya di Shwedagon Pagoda, dan menurut gua, ga lengkap deh kalau ke Yangon tanpa mengunjungi Pagoda berusia 2.500 tahun ini. Di Myanmar, istilah pagoda merujuk kepada kuil Buddha, seperti Wat di Thailand dan Kamboja. Shwedagon Pagoda juga dikenal dengan sebutan Golden Pagoda, karena pagodanya dilapisin plat emas.  Makanya dianggap Pagoda paling sakral di seantero Myanmar. Tinggi keseluruhannya mencapai 110 meter, dengan 58 meter di atas permukaan laut, karena berdiri di atas bukit.   Letaknya di sebelah barat Kandawgyi Lake, dan mendominasi  landscape  kota Yangon. Apalagi kalau malam, puncak stupanya bersinar terang keemasan di tengah lanscape kota Yangon. " Like a sudden hope in the dark nigh

Akhir bulan kemarin (April 2017) gua apply visa turis untuk ke Taiwan. Bukan buat gua sih, tapi buat enyak gua. Rencana akhir Mei nanti mau ke Taiwan untuk liburan. Mumpung ada kakak gua di sana, lagi belajar bahasa selama setahun. Guanya sih, ga ikutan karena lagi nabung buat backpacking September nanti. Dan karena enyak gua di kampung beda pulau, dan gua tinggal di Jakarta, makanya gua yang ngurusin. Daripada ngeluarin duit untuk agen sebesar 800 ribu. Awalnya gua pikir bakal ribet. Soalnya lihat di websitenya , jenis-jenis visanya ada banyak banget, dari visa turis, belajar, kunjungan keluarga dsb. Total ada 13 jenis visa deh. Lalu ada lagi info, bisa daftar online. Ternyata, setelah gua runutin, mudah banget! Dan cepat, ga pake ngantri, ga pake calo, jadi dalam 3 hari kerja saja!  Begini caranya. Pertama, pastikan dulu visa yang mau kalian pakai. Karena ada kakak di sana, sebenarnya bisa pakai Visa Kunjungan Keluarga. Tapi ribet, harus pakai surat undangan dari pihak keluarga d

Yangon, Myanmar merupakan salah satu destinasi menarik menurut gua. Negara yang baru beberapa tahun lalu membuka diri dengan dunia internasional, setelah puluhan tahun mengisolasikan diri, sehingga banyak culture shock bagi orang luar.  Sebagai muslim, pasti halal food menjadi salah satu concern utama ketika menjelajah daerah baru. Jangan khawatir, di Yangon banyak tuh halal food.  Dan ga seperti pemberitaan media, di mana banyak diberitain kalau umat Muslim diopresi oleh biksu Buddha, menurut pengalaman gua aman-aman saja tuh. Malah di tempat gua tinggal waktu itu, dekat dengan pusat komunitas muslim, dan berdekatan dengan komunitas agama lain juga. So, halal food juga banyak gua temuin.  Berikut empat resto halal yang gua kunjungi waktu itu.  Mandalay Resto Lokasi di sini Ini resto favorit gua di Yangon. Direkomendasiin ama supir taxi yang kita sewa. Dalam seminggu, hampir tiap lunch kita ke sini. Dari luar nampak seperti Chinese Food biasa, tapi ada tulisan HALAL kecil di

Myanmar atau Burma, merupakan salah satu negara ASEAN yang baru membuka diri di tahun 2011 dengan dunia internasional setelah puluhan tahun terisolasi dalam junta militer. Sebelumnya, mereka sering perang saudara, dan di Indonesia, sering kita melihat penindasan etnis Rohingya yang beragama muslim, oleh biksu buddha. Setelah membuka diri, bagi kita yang sudah terpapar dengan dunia Internasional via internet mungkin akan melihat negara ini sangat unik. Ini cerita gua sewaktu berkunjung di Yangon, Myanmar. Bukan dalam rangka backpacking, tapi business trip, kayak di Phnom Penh yang udah gua tulis sebelumnya  di sini . Yangon merupakan mantan ibukota Myanmar, dan merupakan kota terbesar di negara ini. Kota tebesar kedua adalah Mandalay, dan ketiga, sekaligus ibukota yang baru, adalah Naypyitaw.  Selama seminggu di sana, gua merhatiin banyak hal mengenai kebudayaan orang Myanmar dan kota Yangon itu sendiri. 1. Seluruh Kota Serasa di Kota Tua Jakarta Meskipun mantan ibukota, yang seha