10+ Destinasi Menarik di Yangon
Ini pengalaman gua ketika berkunjung ke Yangon, Myanmar. Bukan dalam rangka backpacking, tapi lagi bisnis trip waktu itu. Jadinya kurang eksplor sih, tapi tetap menyempatkan diri lah (kabur sejenak) ke tempat-tempat yang menarik di Yangon.
Selama seminggu di sana, banyak hal-hal unik yang gua temuin, dari bedak wajah sebagai make up andalan, penggunaan sarung (longyi) yang dianggap sama kerennya dengan jeans, hingga merasakan sendiri bagaimana kerukunan antar umat beragama di sana yang ga sesuai seperti yang diberitakan media. Lebih lengkapnya baca di sini deh. Ohiya, kalau mau informasi halal food, gua juga udah membuat beberapa listnya di sini.
Ini beberapa destinasi yang sempat gua kunjungi.
Shwedagon Pagoda yang berlapis emas, puncak stupanya terdapat permata dan berlian loh! |
1. Shwedagon Pagoda
Istilah pagoda di Myanmar merujuk kepada kuil Buddha, seperti Wat di Thailand dan Kamboja. Pagoda paling terkenal dan terbesar di Yangon, tentunya Shwedagon Pagoda. Dikenal juga dengan sebutan the Golden Pagoda, karena pagodanya dilapisin plat emas. Letaknya di sebelah barat Kandawgyi Lake, dan mendominasi landscape kota Yangon.
Pagoda ini berusia sekitar 2.500 tahun dan berisi relics suci umat Buddha. Makanya dianggap Pagoda paling sakral di seantero Myanmar. Tinggi keseluruhannya mencapai 110 meter. Selain berlapis emas, puncak stupa nya juga dihias dengan 4531 berlian, dengan 72 karat untuk berlian terbesar.
Shwedagon Pagoda ini berbentuk kompleks, dengan banyak kuil, patung dan stupa di dalamnya. Suasananya magical, tenang dan khusyuk. Kayaknya ini semacam Mekkahnya orang Buddha di Asia Tenggara. Untuk lebih lengkapnya, klik di sini.
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 4 subuh hingga 10 malam.
Harga Tiket
USD8 per kepala dan tambahan USD5 untuk guide.
Akses ke sini
Cara ternyaman adalah dengan taxi. Tapi harus nawar dulu sih, jarang yang make argo. Cara yang lebih mudah adalah dengan bus., cukup bayar 200 Kyat -atau 300 Kyat kalau ketahuan muka turis. Jauh dekat sama loh ya. Dari Maha Bandoola Terminal (dekat Sule Pagoda/Sule Paya), naik bus no. 43 biru (ingat, ada bus no.43 warna biru, merah, putih, ijo, ambil yang biru) atau naik bus no. 204. Kalau dari Yangon Railway Station, jalan kaki 20 menitan.
2. Sule Pagoda
Atau juga dikenal sebagai Sule Paya, pagoda terkenal lainnya di Yangon, karena letaknya yang super strategis. Tinggal nyeberang dari Maha Bandoola Park atau Maha Bandoola Terminal. Dekat dengan Anawrahta Road, tempat banyak makanan enak (dan halal) di Yangon. Dekat dari daerah Arab, daerah India dan Chinatown juga. Berada di samping Yangon City Hall. Selain letaknya yang strategis dari segi geografi, Sule Pagoda juga strategis dalam sejarah Myanmar modern, ideologi dan politik. So, saran gua, kalau mau cari penginapan, di sekitar Sule Paya aja.
Menurut legenda, pagoda ini sudah lebih dulu ada sebelum Swhedagon Pagoda. Artinya, usianya udah lebih dari 2.500 tahun! Katanya mah, dulu ada spirit (nat) yang menempati tempat ini, lalu dibuatin pagoda. Menurut legenda juga, ditempat ini dikubur helai rambut Buddha asli. Makanya stupa utamanya disebut Kyaik Athok, yang berarti "the stupa where the Scared Hair Relic enshrined".
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 04.00 ~ 22.00
Harga Tiket
USD2 per kepala.
Akses ke sini
Dari Maha Bandoola Terminal, tinggal ngesot aja. Dari Yangon Railway Terminal juga tinggal jalan, udah kelihatan. Dari airport, naik bus no. 37 biru, transit di Myinigone dan lanjut naik bus no. 61 biru ke Sule Pagoda.
3. Anawrahta Road & Chinatown
Masih sekitaran Sule Pagoda, ada Anawrahta Road -sebelumnya bernama Fraser Road, engineer yang merancang tata kota Yangon pada masa kolonial Inggris. Daerah sini pusat makanan, dari makanan Arab, India, China, Thailand, hingga halal food. Most suggested ke daerah sini. Kalau mau cari hotel mewah hingga hostel backpacker friendly, cari sekitar sini. Lanjut jalan ke arah barat, akan ketemu Chinatown, dengan segala makanan lezatnya yang dijamin ga halal. Hiks.
4. Maha Bandoola Park, Yangon City Hall & Immanuel Baptist Church
5. Inya Lake
Beranjak sedikit dari pusat kota, ada Inya Lake, danau terbesar di Yangon. Danau buatan looh, dibuat tahun 1882 oleh pemerintah Inggris sebagai reservoir kota. Sekarang, di sekeliling danau ini banyak terdapat hotel dan restauran mewah. Meski begitu, tempat ini jadi pusat hangout penduduk lokal. Di bagian barat dan timur danau dibuatkan jalan setapak. Biasanya sih, ada orang yang jogging juga. Dan banyak tempat duduk buat couple.
Yang paling populer di kalangan anak muda, taman di bagian selatan barat daya, antara Pyay Road dan Inya Road, tepat di samping Yangon University. Kalau malam, makin banyak tuh yang nongkrong. Di area sini juga terdapat rumah pengasingan Aung San Suu Kyi. Karena dekat dengan mahasiswa, sekitar sini juga terdapat resto murah loh! Selain hangout, di sini juga bisa untuk berenang, rowing & sailing. Di bagian timur, terdapat golf & driving range. Di area sini terdapat ferris wheel. Disarankan datang ketika matahari terbenam!
Tips
Harga Tiket
Gratis. Di selatan danau terdapat Yangon Sailing Club. Untuk nonmember bisa sewa perahu K5.000 per jam. Untuk main golf, cukup bayar K50 per bola.
Akses ke sini
Sekitar K3.000-4.000 dengan taxi dari pusat kota. Dengan Bus, naik no. 51 atau 52 biru.
6. Karaweik Palace
Pernah lihat perahu dengan dua kepala ular naga di bagian haluan dan bangunan seperti istana di tengahnya, yang sering dipakai sebagai sebagai objek poster Myanmar atau Yangon? Nah, namanya Karaweik Palace. Dan, dia bukan perahu, bukan pula istana sebagaimana namanya. Tapi dia bangunan berlantai dua yang menjorok ke tengah danau, berfungsi sebagai buffet restoran, reception hall dan conference room. Bangunan di tengahnya merupakan replika istana tradisional Burma dengan style Pyatthat -ornamen atap multi layer. Kalau lihat di foto-foto sih, dia seperti mengapung di tengah danau. Percayalah, itu ilusi semata. Gua juga ketipu! Hahahaa.
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 04.00 ~ 22.00. Pagelaran seni dan budaya Burma di mulai pukul 6.30~9.30.
Harga Tiket
Masuk Karaweik Hall, harganya K200 per orang. Untuk buffet dan pagelaran seni, harga tiketnya USD20.
7. Kandawgyi Lake
Danau tempat Karaweik Palace sendiri bernama Kandawgyi Lake, danau terbesar kedua di Yangon, juga merupakan danau buatan, dan airnya berasal dari Inya Lake juga. Luasnya sih, cuma seperlima luas Inya Lake, tapi lebih oke kata gua. Di pinggiran danau, yang sebagian besar berupa rawa, terdapat jalan setapak dari kayu. Jalanan kayu ini mengelilingi danau di bagian selatan dan barat, cocok buat jalan kaki danjoggingatau foto-foto.
Di daerah sini juga terdapat beberapa resto yang cukup elit, maupun budget. Banyak open air cafe di sekelling danau loh. Paling banyak sih, ngumpulnya di deket Karaweik Palace.
Di sebelah utara dan barat terdapat taman Kandawgyi Park dan Bogyoke Park. Khusus di Bogyoke Park, terdapat bar & karaoke di atas bebatuan buatan. Naik ke lantai lima, ada viewing deck. Di lantai satu ada gallery seni.
Masuk ke area danau sebenarnya perlu bayar, tapi waktu itu gua bisa masuk gratis, ditolong ama supir taxi gua. Lucky! Disarankan kalau ke sini, sebelum sunset. Jadi bisa lihat keindahan area sini ketika terang dan setelah malam. Karaweik Palace dan Shwedagon Pagoda bakal bersinar keemasan di malam hari!
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 04.00 ~ 22.00
Harga Tiket
K2.000 per kepala
Akses ke sini
Dari Swhedagon Pagoda, tinggal jalan kaki, sekitar 5 menit. Dari pusat kota, naik taxi sekitar USD3-5.
8. Yangon Zoological Garden
Kebun binatang. Titik. Letaknya di selatan Kandawgyi Lake, cukup nyeberang aja. Bonbin ini yang paling tua dan terbesar kedua di Myanmar. Selain mempertunjukkan koleksi hewan yang berjumlah 1100, terdiri dari lebih dari 200 spesies, bonbin ini juga mempunyai aquarium terbesar di Myanmar, Museum of Natural History di bagian selatan dan Amusement Park.
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 08.00 ~ 18.00
Harga Tiket
USD10 per kepala
9. Myanmar Culture Valley/People's Park
Letaknya di sebelah barat Swhedagon Pagoda, di lokasi yang dulunya berupa People's Park. Merupakan kumpulan toko cinderamata khas Myanmar, dengan konsep One-Stop Shop, dan family friendly. Bisa buat hangout juga, karena banyak vendor menjual makanan, dari tradisional hingga modern. Total ada 150 vendor.
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 09.00 ~ 21.00
10. Theingottara Park, Martyr's Mausoleum & Memorial to the Fallen Heroes
Taman yang cukup sepi dari keramaian, meski letaknya di sebelah barat laut dari Swhedagon Pagoda, sebelum Myanmar Culture Valley. Cocok untuk family walk, atau sekedar istirahat setelah lelah ngiterin Shwedagon Pagoda. Di dalamnya banyak pohon gede, taman bunga dan danau serta kuil di tengah danau. Katanya mah, kalau mau balik lagi ke sini, lempar koin ke dalam danaunya ya!
Jalan ke utara, terdapat Marty's Mausoleum & Memorial to the Fallen Heroes. Taman yang cukup bersih, dan ada monumen merah sebagai penghormatan kepada Aung San dan beberapa pemimpin Myanmar yang dibunuh oleh oposisi. Kejadiannya tanggal 19 July, sehingga setiap tanggal itu merupakan hari libur nasional sebagai Martyr's Day.
11. Bogyoke Aung San Market / Central Market
Sebelumnya bernama Scott's Market, merupakan pusat bazaar terbesar di Yangon dengan gedung bergaya kolonial. Terdapat sekitar 2000 vendor di sini, dan menawarkan produk-produk lokal, dari handicraft, lukisan, perhiasan, gems, longyi (sarung) dan lainnya. Cocok kalau mau beli suvenir. Bagi penggemar batu akik (gems), Myanmar terkenal sebagai penghasil batu akik terbaik (kualitas ekspor) dan salah satu pusat gemstore ada di sini.
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 10.00 ~ 17.00
12. Theingyi Zhai (Pasar)
Lokasinya di sebelah barat Sule Pagoda, dan berjarak cuma 2 blok ke utara dengan Bogyoke Market. Pasar tersibuk di kota ini. Dibangun sekitar 1905, pasar kering dan basah ini menawarkan berbagai macam produk, dari beras, pasta ikan, baju dan textil, kosmetik, ramuan herbal, mainan hingga beeswax. Cobain herbal shampoo nya, yang dibuat dari akar kulit tanaman Tayaw. Shampoo ini merupakan ramuan rahasia wanita Myanmar untuk rambut lembut dan mengkilap. Jadi kayak salesman aja gue.
13. Yangon University & Aung San Suu Kyi's House
Sempat berkunjung ke Yangon Universitybuat cuci mata, but don't expect much. Karena letaknya yang tinggal ngesot dikit dari Inya Lake. Universitas tertua di Myanmar, dibangun tahun 1878, merupakan saksi bisu sejarah perpolitikan Myanmar itu sendiri. Masih di selatan Inya Lake, ada rumah tempat Aung San Suu Kyi dipenjara. Beliau tokoh nasional Myanmar, putri dari general Aung San yang terbunuh sebelum kemerdekaan Myanmar dari kolonial Inggris. Tapi ga banyak yang bisa dilihat sih, cuma gerbang doank dengan spanduk yang entah apa tulisannya.
Yak, kira-kira cuma sekian yang bisa gua informasikan. Masih banyak sih sebenarnya yang bisa di eksplore di kota ini. Pengen balik lagi ke sana someday. Doain yah.
Buat yang mau tau tentang kota Yangon dan penduduknya, baca di sini.
So, enjoy your trip, Mate :)
Istilah pagoda di Myanmar merujuk kepada kuil Buddha, seperti Wat di Thailand dan Kamboja. Pagoda paling terkenal dan terbesar di Yangon, tentunya Shwedagon Pagoda. Dikenal juga dengan sebutan the Golden Pagoda, karena pagodanya dilapisin plat emas. Letaknya di sebelah barat Kandawgyi Lake, dan mendominasi landscape kota Yangon.
Pagoda ini berusia sekitar 2.500 tahun dan berisi relics suci umat Buddha. Makanya dianggap Pagoda paling sakral di seantero Myanmar. Tinggi keseluruhannya mencapai 110 meter. Selain berlapis emas, puncak stupa nya juga dihias dengan 4531 berlian, dengan 72 karat untuk berlian terbesar.
Shwedagon Pagoda ini berbentuk kompleks, dengan banyak kuil, patung dan stupa di dalamnya. Suasananya magical, tenang dan khusyuk. Kayaknya ini semacam Mekkahnya orang Buddha di Asia Tenggara. Untuk lebih lengkapnya, klik di sini.
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 4 subuh hingga 10 malam.
Harga Tiket
USD8 per kepala dan tambahan USD5 untuk guide.
Akses ke sini
Cara ternyaman adalah dengan taxi. Tapi harus nawar dulu sih, jarang yang make argo. Cara yang lebih mudah adalah dengan bus., cukup bayar 200 Kyat -atau 300 Kyat kalau ketahuan muka turis. Jauh dekat sama loh ya. Dari Maha Bandoola Terminal (dekat Sule Pagoda/Sule Paya), naik bus no. 43 biru (ingat, ada bus no.43 warna biru, merah, putih, ijo, ambil yang biru) atau naik bus no. 204. Kalau dari Yangon Railway Station, jalan kaki 20 menitan.
2. Sule Pagoda
Atau juga dikenal sebagai Sule Paya, pagoda terkenal lainnya di Yangon, karena letaknya yang super strategis. Tinggal nyeberang dari Maha Bandoola Park atau Maha Bandoola Terminal. Dekat dengan Anawrahta Road, tempat banyak makanan enak (dan halal) di Yangon. Dekat dari daerah Arab, daerah India dan Chinatown juga. Berada di samping Yangon City Hall. Selain letaknya yang strategis dari segi geografi, Sule Pagoda juga strategis dalam sejarah Myanmar modern, ideologi dan politik. So, saran gua, kalau mau cari penginapan, di sekitar Sule Paya aja.
Menurut legenda, pagoda ini sudah lebih dulu ada sebelum Swhedagon Pagoda. Artinya, usianya udah lebih dari 2.500 tahun! Katanya mah, dulu ada spirit (nat) yang menempati tempat ini, lalu dibuatin pagoda. Menurut legenda juga, ditempat ini dikubur helai rambut Buddha asli. Makanya stupa utamanya disebut Kyaik Athok, yang berarti "the stupa where the Scared Hair Relic enshrined".
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 04.00 ~ 22.00
Harga Tiket
USD2 per kepala.
Akses ke sini
Dari Maha Bandoola Terminal, tinggal ngesot aja. Dari Yangon Railway Terminal juga tinggal jalan, udah kelihatan. Dari airport, naik bus no. 37 biru, transit di Myinigone dan lanjut naik bus no. 61 biru ke Sule Pagoda.
Chinatown di Yangon, sebelah barat Anawrahta Road |
Masih sekitaran Sule Pagoda, ada Anawrahta Road -sebelumnya bernama Fraser Road, engineer yang merancang tata kota Yangon pada masa kolonial Inggris. Daerah sini pusat makanan, dari makanan Arab, India, China, Thailand, hingga halal food. Most suggested ke daerah sini. Kalau mau cari hotel mewah hingga hostel backpacker friendly, cari sekitar sini. Lanjut jalan ke arah barat, akan ketemu Chinatown, dengan segala makanan lezatnya yang dijamin ga halal. Hiks.
(kiri atas) Sule Pagoda, (kanan atas) Immanuel Baptist Church, (kiri bawah) Maha Bandoola Park & Independence Monument, (kanan bawah) Yangon City Hall. Semua ini berada di satu area. |
Ke Maha Bandoola Park, tinggal nyeberang dari Sule Pagoda. Semacam Monas di Jakarta, pagi-pagi banyak yang jogging, aerobik, yoga hingga taichi-an di sini. Terdapat Independent Monumen juga di tengah taman ini. Cukup segar buat jalan-jalan kata gua mah. Sekelilingnya, selain terminal juga terdapat semacam business district kota Yangon.
Di seberangnya, ada Yangon Citi Hall yang megah dengan gaya arsitektur perpaduan modern dan tradisional Burma, dibangun dari tahun 1926, karya U Tin, arsitek terkenal Myanmar yang juga mendesain Yangon Railway Terminal. Masih dalam jarak jalan kaki dari sini, ada Immanuel Baptist Church, yang merupakan gereja baptis tertua di Yangon, dibangun tahun 1830, lalu dibangun ulang tahun 1885, dan 1952.
(kiri) Ferris Wheel di driving golf area, di tengah Inya Lake. (tengah) jalur pedestrian dan jogging track. (kanan) taman yang jadi pusat hangout pemuda lokal. |
Street food di sekitar area Inya Lake. Foto di kiri semacam daging dan jeroan yang ditusuk, lalu di masak dalam kuah. Foto di kanan, semacam mie hotpot khas Burma. |
Beranjak sedikit dari pusat kota, ada Inya Lake, danau terbesar di Yangon. Danau buatan looh, dibuat tahun 1882 oleh pemerintah Inggris sebagai reservoir kota. Sekarang, di sekeliling danau ini banyak terdapat hotel dan restauran mewah. Meski begitu, tempat ini jadi pusat hangout penduduk lokal. Di bagian barat dan timur danau dibuatkan jalan setapak. Biasanya sih, ada orang yang jogging juga. Dan banyak tempat duduk buat couple.
Yang paling populer di kalangan anak muda, taman di bagian selatan barat daya, antara Pyay Road dan Inya Road, tepat di samping Yangon University. Kalau malam, makin banyak tuh yang nongkrong. Di area sini juga terdapat rumah pengasingan Aung San Suu Kyi. Karena dekat dengan mahasiswa, sekitar sini juga terdapat resto murah loh! Selain hangout, di sini juga bisa untuk berenang, rowing & sailing. Di bagian timur, terdapat golf & driving range. Di area sini terdapat ferris wheel. Disarankan datang ketika matahari terbenam!
Tips
Harga Tiket
Gratis. Di selatan danau terdapat Yangon Sailing Club. Untuk nonmember bisa sewa perahu K5.000 per jam. Untuk main golf, cukup bayar K50 per bola.
Akses ke sini
Sekitar K3.000-4.000 dengan taxi dari pusat kota. Dengan Bus, naik no. 51 atau 52 biru.
Karaweik Palace entrance. |
Pernah lihat perahu dengan dua kepala ular naga di bagian haluan dan bangunan seperti istana di tengahnya, yang sering dipakai sebagai sebagai objek poster Myanmar atau Yangon? Nah, namanya Karaweik Palace. Dan, dia bukan perahu, bukan pula istana sebagaimana namanya. Tapi dia bangunan berlantai dua yang menjorok ke tengah danau, berfungsi sebagai buffet restoran, reception hall dan conference room. Bangunan di tengahnya merupakan replika istana tradisional Burma dengan style Pyatthat -ornamen atap multi layer. Kalau lihat di foto-foto sih, dia seperti mengapung di tengah danau. Percayalah, itu ilusi semata. Gua juga ketipu! Hahahaa.
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 04.00 ~ 22.00. Pagelaran seni dan budaya Burma di mulai pukul 6.30~9.30.
Harga Tiket
Masuk Karaweik Hall, harganya K200 per orang. Untuk buffet dan pagelaran seni, harga tiketnya USD20.
Kandawgyi Lake, dengan broadwalk terbuat dari kayu. Di tengahnya ada Karaweik Palace. Dari kejauhan bias terlihat Shwedagon Pagoda. |
Danau tempat Karaweik Palace sendiri bernama Kandawgyi Lake, danau terbesar kedua di Yangon, juga merupakan danau buatan, dan airnya berasal dari Inya Lake juga. Luasnya sih, cuma seperlima luas Inya Lake, tapi lebih oke kata gua. Di pinggiran danau, yang sebagian besar berupa rawa, terdapat jalan setapak dari kayu. Jalanan kayu ini mengelilingi danau di bagian selatan dan barat, cocok buat jalan kaki danjogging
Di daerah sini juga terdapat beberapa resto yang cukup elit, maupun budget. Banyak open air cafe di sekelling danau loh. Paling banyak sih, ngumpulnya di deket Karaweik Palace.
Di sebelah utara dan barat terdapat taman Kandawgyi Park dan Bogyoke Park. Khusus di Bogyoke Park, terdapat bar & karaoke di atas bebatuan buatan. Naik ke lantai lima, ada viewing deck. Di lantai satu ada gallery seni.
Masuk ke area danau sebenarnya perlu bayar, tapi waktu itu gua bisa masuk gratis, ditolong ama supir taxi gua. Lucky! Disarankan kalau ke sini, sebelum sunset. Jadi bisa lihat keindahan area sini ketika terang dan setelah malam. Karaweik Palace dan Shwedagon Pagoda bakal bersinar keemasan di malam hari!
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 04.00 ~ 22.00
Harga Tiket
K2.000 per kepala
Akses ke sini
Dari Swhedagon Pagoda, tinggal jalan kaki, sekitar 5 menit. Dari pusat kota, naik taxi sekitar USD3-5.
8. Yangon Zoological Garden
Kebun binatang. Titik. Letaknya di selatan Kandawgyi Lake, cukup nyeberang aja. Bonbin ini yang paling tua dan terbesar kedua di Myanmar. Selain mempertunjukkan koleksi hewan yang berjumlah 1100, terdiri dari lebih dari 200 spesies, bonbin ini juga mempunyai aquarium terbesar di Myanmar, Museum of Natural History di bagian selatan dan Amusement Park.
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 08.00 ~ 18.00
Harga Tiket
USD10 per kepala
9. Myanmar Culture Valley/People's Park
Letaknya di sebelah barat Swhedagon Pagoda, di lokasi yang dulunya berupa People's Park. Merupakan kumpulan toko cinderamata khas Myanmar, dengan konsep One-Stop Shop, dan family friendly. Bisa buat hangout juga, karena banyak vendor menjual makanan, dari tradisional hingga modern. Total ada 150 vendor.
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 09.00 ~ 21.00
10. Theingottara Park, Martyr's Mausoleum & Memorial to the Fallen Heroes
Taman yang cukup sepi dari keramaian, meski letaknya di sebelah barat laut dari Swhedagon Pagoda, sebelum Myanmar Culture Valley. Cocok untuk family walk, atau sekedar istirahat setelah lelah ngiterin Shwedagon Pagoda. Di dalamnya banyak pohon gede, taman bunga dan danau serta kuil di tengah danau. Katanya mah, kalau mau balik lagi ke sini, lempar koin ke dalam danaunya ya!
Jalan ke utara, terdapat Marty's Mausoleum & Memorial to the Fallen Heroes. Taman yang cukup bersih, dan ada monumen merah sebagai penghormatan kepada Aung San dan beberapa pemimpin Myanmar yang dibunuh oleh oposisi. Kejadiannya tanggal 19 July, sehingga setiap tanggal itu merupakan hari libur nasional sebagai Martyr's Day.
Batu akik (gems) dari berbagai jenis bebatuan di Central Market |
11. Bogyoke Aung San Market / Central Market
Sebelumnya bernama Scott's Market, merupakan pusat bazaar terbesar di Yangon dengan gedung bergaya kolonial. Terdapat sekitar 2000 vendor di sini, dan menawarkan produk-produk lokal, dari handicraft, lukisan, perhiasan, gems, longyi (sarung) dan lainnya. Cocok kalau mau beli suvenir. Bagi penggemar batu akik (gems), Myanmar terkenal sebagai penghasil batu akik terbaik (kualitas ekspor) dan salah satu pusat gemstore ada di sini.
Tips
Jam Buka
Tiap hari dari jam 10.00 ~ 17.00
12. Theingyi Zhai (Pasar)
Lokasinya di sebelah barat Sule Pagoda, dan berjarak cuma 2 blok ke utara dengan Bogyoke Market. Pasar tersibuk di kota ini. Dibangun sekitar 1905, pasar kering dan basah ini menawarkan berbagai macam produk, dari beras, pasta ikan, baju dan textil, kosmetik, ramuan herbal, mainan hingga beeswax. Cobain herbal shampoo nya, yang dibuat dari akar kulit tanaman Tayaw. Shampoo ini merupakan ramuan rahasia wanita Myanmar untuk rambut lembut dan mengkilap. Jadi kayak salesman aja gue.
(kanan) Yangon University (kiri) Aung San Suu Kyi house, cuma bisa foto di gerbangnya aja. |
13. Yangon University & Aung San Suu Kyi's House
Sempat berkunjung ke Yangon University
Yak, kira-kira cuma sekian yang bisa gua informasikan. Masih banyak sih sebenarnya yang bisa di eksplore di kota ini. Pengen balik lagi ke sana someday. Doain yah.
Buat yang mau tau tentang kota Yangon dan penduduknya, baca di sini.
So, enjoy your trip, Mate :)
Comments
Post a Comment