Dark Cave, Welcome to the Dark Side

Welcome to the Dark Cave

Pernah ngerasain berada di area gelap gulita ga? Dimana ga setitik cahaya pun ada. Bahkan naroh telapak tangan depan muka aja ga keliatan apa-apa. Beneran gelap. Nah, kalau mau ngerasain sensasi seperti itu, sekaligus caving, cobain ke Dark Cave di Gombang, Kuala Lumpur.


Lokasinya pas banget di samping Batu Caves, yang udah gua tulis reviewnya di sini. Jadi, waktu udah di atas Batu Caves, sekitar anak tangga ke 204 (ngitung ya mas?), ada jalanan bercabang ke samping kiri. Terus ada tulisan gede, "Dark Cave". Penasaran, gua nyusurin jalanan tadi, hingga tiba di mulut gua.


Entrance Batu Caves dari Dark Cave
Entrance Batu Cave dilihat dari Dark Cave 

City View from Batu Caves
City Viewnya cakep yah, dilihat dari Batu Caves. Di ujung kanan bawah kelihatan entrance menuju Dark Cave.


Di mulut gua si, masih rada terang. Ngintip dikit ke dalam, yaa, emang rada gelap. Penasaran, gua liat-liat poster yang dipasang di beberapa spot di situ, untuk ngasi info ke turis penasaran kayak gua. Makin penasaran, nanya-nanya lah gua ke guidenya, yang ternyata orang Riau! Tapi bahasa Inggrisnya lancar jaya! Makin penasaran, gua beli lah tiketnya dan ikut tournya. Ada beberapa persayaratan untuk mengikuti tour ini, seperti dilarang pake hotpants, dan singlet. Yaa, gua si aman. 😃

Tournya ada sekali dalam 20 menit, dengan maksimal peserta 15 orang. Setelah rombongan sebelumnya udah keluar, kita dipersilahkan siap-siap di depan mulut gua. Oleh tour guidenya, kita diberi helm plus senter, dan warning agar selalu ikuti instruksi dia selama di dalam gua. Tournya sendiri berbahasa Inggris. Tapi bisa request bahasa Melayu juga kalau mau. Karena kebetulan yang di rombongan itu cuma gua yang dari ras Melayu, yawes, gua bilang pake Inggris aja. *sombong😎


entrance to dark cave, batu cave, malaysia
(kiri) foto sekitar area pembelian tiket
(kanan) foto di pintu masuk goa. Kelihatan banget kontras dan gelapnya. Sorry fotonya blur😅

Akhirnya kita memasuki guanya. Awal-awal, sinar matahari masih menyinari area sekitar mulut gua, makin lama makin dikit. Udah dibuatin pathway, dari batu alami dan kayu. Jalanannya sedikit licin karena tetesan air dari stalaktit. Jadi, harap hati-hati yaa. Btw, disarankan memakai sneakers atau alas kaki yang ga licin! Pake sendal jepit atau crocs yaa wassalam, langsung dilarang.

Tournya ini akan mengajak kita ke beberapa Cavern atau area "kamar" gua. Gua-gua ini terdiri atas 6 kamar, Cavern A sampai F. Ga semua kamar diberi akses publik. Cavern A dan B, diberi akses untuk jalan kaki saja. Ga boleh keluar dari jalur yang sudah diberikan. Tournya hanya mengajak kita melewati Cavern A & B, hingga The Great Chamber, yang merupakan area tengah yang menghubungkan Cavern C, D, E dan F. Cavern DEF, merupakan akses terbatas. Perlu paket tour khusus untuk ke situ. Sementara Cavern C, bukan buat publik, melainkan khusus untuk peneliti.


inside dark cave, batu cave, malaysia
Ketika balik belakang, coba foto ketika masih ada sedikit cahaya. Di depan sana udah gelap banget! Mau foto pun cuma item doang yang ada 😅

Apakah dengan keterbatasan akses malah mengurangi excitement? Tentu tidak. Di Cavern A, yang merupakan mulut gua, masih terdapat sedikit cahaya matahari. Makin ke dalam, makin banyak terlihat stalaktit, stalakmit dan pilar-pilar gua, serta dinding gua yang merupakan sedimen batu kapur, bertekstur marble.  Keren banget! Jangan dipegang, apalagi dipatahin! Butuh ribuan tahun untuk membentuk 1cm stalakmit/stalaktit. Begitu kata guidenya.

Sambil berjalan di kegelapan dan hanya ditemani setitik cahaya dari senter, Tour Guidenya bercerita mengenai gua ini. Pertama kali ditemukan tahun 1878 oleh Captain H. C. Syers and William T. Hornaday. Dalam pikiran gua, mereka pertama kali lihat gua gelap gini, koq berani ya, masuk? Ga takut apa? *ketahuan takut gelap😰 Nah, katanya, sejak saat itu, gua ini menjadi area penelitian oleh beberapa ilmuwan terkenal, tapi tetap gua ga tahu dan kenal nama-nama yang disebutin😜

Masuk ke Cavern B, atau wind tunnel, sudah gelap gulita dengan sedikit aliran angin sebagai bumbu. Ketika di tengah Cavern B ini, guidenya mengajak kita untuk mematikan lampu. Beneran ga kelihatan apa-apa! Bahkan naroh tangan di depan matapun ga kelihatan!

Di situasi seperti ini, biasanya indera pendengaran dan indera perasa kita akan semakin sensitif. Yep, kita cuma bisa mendengar dan merasakan aliran angin. Plus, suara dari sesama peserta tour. Please, expect "Welcome To The Dark Side" joke here! Seperti yang dilakukan tour guide gua. *kalo bukan dia yang duluan ngomong, gua si, pasti bakal ngomong, hehee...🙊

Nah, dalam gua ini, ternyata merupakan habitat bagi ratusan flora-fauna unik dan langka. Kebanyakan spesies faunanya sudah beradaptasi dengan area gelap di dalam gua ini, sehingga mata mereka sudah tidak berfungsi, alias buta. Bahkan katanya, ada yang sudah tidak bermata di area yang seharusnya ada mata! Spesies-spesies tersebut, antara lain, kelabang, kelelawar, jangkrik, kecoa dan laba-laba.

Spesies laba-laba yang paling terkenal di sini, sehingga dijadiin icon Dark Cavern adalah Trapdoor Spider (Liphistius batuensis), di mana mereka membuat sarang di dalam tanah, lalu membuat "pintu" untuk menyembunyikan sarangnya. Kalau ada mangsa lewat di dekat pintu tadi, hap! Si laba-laba langsung narik sang mangsa ke dalam sarangnya, pintu tadi lalu ketutup lagi. Sayangnya, gua ga ngeliat satupun! Hiks... Katanya emang susah ngeliatnya, wong mereka ngendon dalam tanah. Kalo penasaran, di google aja atau lihat di youtube

Banyak spesies dalam sini, mata mereka sudah tidak berfungsi dengan baik, sehingga mereka sangat sensitif dengan cahaya. Makanya, harus hati-hati ngarahin senternya. Kudu dengerin instruksi guidenya, harus ngarahin ke mana cahaya senter kita. Kalau ada spesies tertentu yang pengen dia perlihatkan, biasanya dia yang ngarahin senter ke area di dekat si spesies tadi, jadi ga langsung nyinarin si spesies itu.

Kebanyakan kita diarahin untuk nyenter ke bawah, ke arah langkah kaki aja. Biar ga kepeleset, ga salah nginjek spesies yang kebetulan lagi lewat, dan hati-hati ama tai kelelawar. Yep, banyak tai di sini. Dan tai ini berperan vital bagi ekosistem gua ini. Sekresi yang dikeluarkan dari kelelawar dan spesies lainnya, akan menjadi makanan bagi serangga, serta sebagai pupuk alami bagi tetumbuhan yang hidup di sini. Ekosistem seperti ini sudah berjalan jutaan tahun di dalam gua ini.

Sampai di ujung Cavern B, kami tiba di area yang cukup luas dengan beberapa 'pintu' ke kamar-kamar yang lain. Awalnya kita diajak untuk ke pintu Cavern D. Ga masuk di dalam, karena area terbatas, tapi cuma untuk memperlihatkan spesies tertentu yang sering nongol di situ. Sayangnyaaa, ga nongol! Hahahaa.

Lalu, kita di ajak ke pintu menuju Cavern E. Perjalanan ke sana, mulai ada cahaya matahari! Ternyata di tengah nya, ada lobang ke atas, sehingga cahaya matahari bisa masuk ke dalam. Kerennya, bagian yang disinarin doang yang terang, sisanya tetap gelap gulita! Semacam ada suara malaikat yang menyinari area tertentu dengan nyanyian gereja, atau intronya Mr. Bean di mana dia jatuh ke tanah sambil disinarin dari atas. *beda jauh banget ya, perumpamaanya😂


cavern E, dark cave
Bayangin setelah lama berada di kegelapan, lalu di ujung sana tiba-tiba ada setitik cahaya dari langit. Holy moly, kayak ngeliat cahaya suci deh!

Kita ga boleh jalan sampai ke bawah cahaya tadi, karena aksesnya mulai terbatas. Cukup lihat dari jauh. Tapi dari jauh pun jelas banget bedanya! Di area yang disinarin matahari, tumbuh lumut hijau segar dengan beberapa tumbuhan paku kecil-kecil. Sementar aarea yang gelap tidak ada satupun yang tumbuh.

Oleh guidenya, kita diperbolehkan foto-foto di sini. Dengan flash juga ga apa-apa. Setelah puas, kita balik. Melewati Cavern B lagi, yang gelap gulita hingga Cavern A yang mulai ada setitik cahaya di ujung sana, sensasinya keren banget! Titik terang tadi semacam ada harapan di tengah keputusasaan! *lebay ah, kebanyakan banyak baca komik nih...


Tiba di mulut gua lagi.

Akhirnya sampai di mulut gua lagi. Tournya berjalan sekitar 45 menit yang diorganisir oleh Malaysian Nature Society. Selama 45 menit itu, merupakan pengalaman yang luar biasa! 

Sangat disarankan!


Tips
Opening Hours
Daily, Monday to Friday; 10.00am – 5.00pm, 
Weekends & Public holidays; 10.30am – 5.30pm

Dress Code
Pants or skirt above knees are not allowed (no hotpants)
No Tanktop
Wear comfortable & good gripping shoes. Sneakers are ideal. Sandals or Crocs are not allowed. 

Entrance Fee
RM35 (adult) ~ RM25 (kids) tax included
Duration 45 minutes. Maximum 15 people per tour
Helmet & Torchlight provided

For more than 15 people, please make a reservation at info@cave-management.com

Access

Dari KL Sentral, terdapat kereta commuter. Ambil jurusan Batu Caves, dengan harga tiket RM2.6 untuk sekali jalan. Turun di stasiun terakhir. Dari stasiun, cukup jalan kaki sekitar 5 menit ke gerbang masuknya. Bisa juga dengan naik Bus U6 dari Titiwangsa Station (monorail). Atau Intrakota Bus no. 11D dari Central Market, atau Cityliner Bus no. 69 dari Jalan Pudu (dekat Pudu morning market).

Naik ke atas Batu Cave, di anak tangga ke 204, belok kiri (nanti ada bannernya).

Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudnya mau nanya, anak mulai usia berapa diperbolehkan ikut tour Dark cave ini?

      Delete
    2. minimum umur 12 tahun. Ga boleh bawa stroller juga.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dummy Booking For Flight Ticket

Singapore - Johor Bahru - Kuala Lumpur Lewat Jalur Darat

Kereta Jakarta - Bandung hanya 14 Ribu, Backpacking Style!

Jepang, 9 Hari, 9 Kota, 8 Juta Rupiah (Prolog)

Menyusun Itinerary Perjalanan & Budgeting dengan Google Maps