Day 5 - Nagoya - Jepang, 9 Hari, 9 Kota, 8 Juta Rupiah
Hari ke 5!
Sebenernya gua udah cukup gempor di
awal hari ini, akumulasi berjalan kaki di hari-hari sebelumnya. Tapi,
gua udah rencanain, kalau mau tepar di Kyoto aja, karena di sana gua
bakal stay 2 hari. Jadi, pagi-pagi gua udah siap packing,
nitip barang di resepsionis hostel, lalu cabut. Tsugi wa,
Nagoya Castle!
Seperti biasa, gua ke sana berjalan
kaki. Pokoknya hemat to the max! Cuma 3 kiloan koq, lihat di
applikasi, cuma makan waktu 30 menitan. Sekalian lihat keadaan Nagoya
di pagi hari. Meski design infrastrukturnya mirip-mirip dengan Tokyo
di area Nagoya station (selain stasiun kereta, ada subway,
underground mall, terminal bus, mall, dan area perkantoran) tapi ga
begitu ramai.
Superblock area Nagoya Station, di atasnya area perkantoran dengan gedung-gedung tinggi, undergroundnya ada subway dan mall. |
Jalan kaki ke arah Nagoya Castle,
ngelewatin area suburban kota Nagoya, bagi gua cukup menghibur.
Banyak perumahan yang berjejer dengan apartemen kecil dan
perkantoran, besar maupun kecil, kadang diselingi ama combini atau
vending machine untuk minuman botolan.
Cek di mbah Wiki, Nagoya merupakan
ibukota prefektur Aichi, dan central hub untuk manufaktur dan
shipping di wilayah Honshu. Pantesan, gua ngeliat banyak
kantor-kantor yang meski gedungnya kecil, tapi aktivitasnya banyak.
Kantor pusatnya Toyoto Motor terdapat di outskirt Nagoya. Dan cek di
TripAdvisor, di wilayah pelabuhan banyak spot yang direkomendasikan.
Di jalan, gua ketemu Osu Shopping
Street, semacam Teito distrik di Asakusa, Tokyo, di mana satu area
ini merupakan pasar tradisional, dengan nuansa khas Jepang. Tapi
karena masih kepagian, jadi belum pada buka, hiks.
Osu Shopping Street, sayangnya waktu itu masih pagi, jadi belum buka |
Akhirnya perjalanan gua lanjutin
melalui sungai Hori. Gua lihat di peta, kalau ngikutin sungai ke
utara, bakal ketemu kompleks Nagoya Castle berada. Mendekati
destinasi, gua ngelewatin jalan Fushimi-dori. Jalan trotoarnya lebar,
bersih, dengan tanaman yang ditata rapih. Damn, I love this city
already!
Sungai Hori. Di sepanjang sungai ada banyak jembatan, kecil maupun besar dengan design yang keren a la Jepang. |
Trotoarnya, bersih dan apik banget! |
Di atas jembatan penyeberangan, Nagoya Noh Theater sudah terlihat dan Honmaru Palace sebagai background. |
Nyeberang di atas penyeberangan jalan
ke arah Dekimachi-dori, ngeliat jalan rayanya Nagoya yang lebar
banget. Di atas jembatan ini, Nagoya Castle udah kelihatan. Gua masuk
melalui taman Nagoya Noh Theatre. FYI, Noh merujuk kepada topeng khas
Jepang yang dipakai untuk pementasan teater, musik dan drama khas
Jepang. Setelah jalan dikit, lewatin area parkiran, akhirnya tiba
juga di tujuan!
Nagoya Noh Theatre |
Semacam orang penting |
Nyeberang dulu sebelum masuk ke tiket officenya |
Nagoya Castle
Setelah beli tiket, melewati gerbang
Nishihonmaru-enokida, lalu masuk ke area terluar kompleks Nagoya
Castle. Di dalam gerbang ada beberapa brosur yang menjelaskan tentang
kompleks ini. Lewatin gerbang, langsung dipaparin sama pemandangan
kompleks inner kastil ini.
Oh iya, ada beberapa area gerbang yang
dipisahkan oleh dinding batu gede, seperti kompleks-kompleks kastil
di Jepang lainnya. Antara kompleks terluar dan gerbang kedua,
dipisahkan oleh parit gede. Gunanya sebagai perlindungan ketika
perang, agar penyusup harus susah payah manjat tembok kalau mau
masuk.
Kompleks utama Nagoya Castle, yang paling belakang Honmaru Palace sebagai gedung utama. Yang paling depan merupakan turret, di mana pasukan pemanah bermarkas untuk menghalau musuh. |
Setelah memasuki gerbang kedua, yang
merupakan kompleks utama, akan berhadapan dengan bangunan khas Jepang
bernama Kurumayose, yang fungsinya untuk menerima tamu. Masuk ke sini
gratis, tapi barang-barang dan sepatu harap dititip dulu di pintu
masuk. Loker disediain, gratis juga.
Kurumayose Entrance Building |
Di dalamnya, terdapat ruangan khas ala
jepang dengan tatami, pintu geser dengan partisi
dari kertas yang dilukis oleh seniman yang ditunjuk oleh
Shogun yang berkuasa. Untuk 'lukisan' yang secara tehnik bukan
lukisan, tapi sablonan yang dipajang di sini, merupakan replika,
karena aslinya warnanya sudah memudar, bisa dilihat di ruang pamer di
museum utama. Kenapa gua bilang sablon, karena tekniknya memakai silk
screen printing, di Indo dikenal dengan nama sablon, secara tehnik
itu berbeda dengan lukis *jiwa anak desainnya keluar nih, hehee.
Ruangannya sangat apik, dirawat dengan
baik, cuma boleh foto dan ga boleh pegang tentu saja. Lantai kayunya
sangat dingin, jadi harap pakai slop yang disediain di pintu masuk.
Setelah melewati bangunan ini, lanjut ke taman batu dengan Honmaru
Palace sebagai latar. Honmaru Palace merupakan istana utama kompleks
ini, di mana Shogun saat itu bertempat tinggal. Untuk masuk ke dalam, harus melalui
bangunan kecil di sebelah kiri. Sebenarnya si bangunannya gede, cuma
dibanding Honmaru Palace, jadinnya kecil. Nanti ada semacam jembatan
penghubung yang menghubungkan bangunan ini dengan kastil utama.
Honmaru Palace |
Jembatan di antara Honmaru Palace dan bangunan kecil di sampingnya. |
Honmaru Palace
Bangunan utama kompleks Nagoya Castle,
Honmaru Palace dibaptis sebagai salah satu UNESCO World Heritage,
merupakan masterpiece arsitektural Jepang modern. Selesai dibangun
tahun 1612 oleh Tokugawa Ieayusu, salah satu shogun berpengaruh di
sejarah Jepang modern. Bagi yang demen baca manga atau anime, mungkin
familiar dengan tokoh ini.
Merupakan salah satu kastil terbesar
yang dibangun di tanah datar, dan dibangun secara gotong-royong oleh
20 daimyo dari regional barat Jepang saat itu, dan ditunjuk langsung
oleh shogun. Makanya di bebatuan raksasa yang dipakai untuk membangun
tembok kastil ini, terdapat crest atau simbol-simbol, karena
masing-masing daimyo memasang simbol mereka sebagai tanda
keikutsertaan.
Tahun 1930, kastil ini direkonstruksi
dan merupaka kastil pertama didesain sebagai kekayaan negara. Sayang,
ketika perang dunia kedua, tahun 1945, kompleks ini terbakar. Banyak
karya seni di dalamnya ikut hangus. Tahun 1959 direkosntruksi ulang
lagi, dengan material dan teknik yang sama dengan aslinya. Karya
lukis, puisi dan barang-barang yang selamat dari kebakaran yang
jumlahnya tinggal seribuan karya, di pajang di dalam museum. Proses
rekonstruksi ini masih berlanjut hingga 2018, makanya banyak terlihat
stagger dan beberapa bangunan masih tertutup terpal konstruksi. Gua
termasuk beruntung karena kompleks ini sudah dibuka ketika gua
datang, meski sebagian.
Masuk ke dalam Honmaru Palace, kalian
bisa naik lift atau tangga untuk ke atas. Di dalam sini terasa kecil,
karena sebagian area di lantai ini dan seluruh lantai dua sedang
dipakai untuk Star Wars Exhibition. Yeah, Star Wars yang itu.
Gua ga masuk ke dalam, langsung naik ke lantai tiga di mana banyak
mock-up dan maket Nagoya Castle dipajang sebagai informasi teknik
konstruksi karya arsitek megah ini.
Lantai selanjutnya, merupakan diorama atau replika keadaan kota Nagoya saat itu. Ada beberapa toko yang dibuat sepertu
aslinya pada jaman dulu, seperti toko makanan, sake, publisher buku.
Menariknya, mereka membuat suasana siang dan malamnya juga. Kalau
siang, lampu pijar kuning nyala, lalu lama-lama meredup, kemudian
gelap. Cuma ada satu sumber cahaya di ujung 'jalan' dengan gambar
bulan dan langit berawan. Lengkap dengan suara orang lagi ronda,
suara air di sungai, dan jengkrik. Menjelang pagi, ayam berkokok,
lalu suara orang-orang sedang bersiap-siap di tokonya, lalu pagi
lagi. Keren!
Replika tungku masak jadul |
Kereta untuk Shogun. Walaupun namanya kereta, tapi yang bawa manusia. |
Replika toko-toko di masa lalu kota Nagoya |
Lantai-lantaiberikutnya, dijelasin
tentang sejarah keshogunan, armor samurai dan senjata yang mereka
gunakan, dari samurai hingga senapan laras panjang dan super panjang!
Hampir 2 meter kali, panjangnya. Karya-karya yang selamat dari
kebakaran, hingga cara orang-orang jaman dulu narik batu raksasa,
dijelasin.
Setelah ngejabanin berlantai-lantai
(kalo ga salah 8 lantai, dengan masing-masing lantai ada temanya)
akhirnya tiba di lantai teratas. Ada toko suvenir dan tentu saja
kalian bisa melihat Nagoya dari atas.
TIPS
Access to Nagoya Caslte
Dari Nagoya Station, naik
Higashiyama Line ke arah Fujigaoka, transit di Sakae Station, lanjut
naik Meijo Line turun di Shiyakusho Station. Dari sini tinggal jalan
sekitar 5 menit. Total ¥240.
Atau jalan sekitar 30 menit.
Entrance Fee
¥500
untuk dewasa per orangan, ¥450 untuk grup. Untuk anak usia SMP ke
bawah, gratis.
What to Do
Kalau puncak musim semi, bagus
banget untuk spot foto bunga sakura dengan background Honmaru Palace.
Bunga sakura, bayangin belum mekar aja udah cakep gini fotonya dengan Honmaru Palace sebagai background! |
Bagi penyuka museum dan sejarah, di
dalam Honmaru Palace merupakan museum sejarah Jepang, khususnya
keshogunan Tokugawa. Sejarahnya dimulai dari Oda Nobunaga yang berencana menyatukan Jepang di bawah satu kepemimpinan, di mana saat itu Jepang masih terpecah-pecah menjadi negara kecil. Dalam perjalanannya, dia dibunuh oleh anak buahnya yang berhianat, kemudian si anak buah dibunuh oleh Toyotomi Hieyoshi, tangan kanan Oda Nobunaga. Toyotomi Hideyoshi melanjutkan usaha penyatuan Jepang, lalu digantikan oleh Tokugawa Ieyasu. Oleh Tokugawa Ieyasu, mempi menyatukan Jepang terwujud, dengan memindahkan pusat kota dari Kyoto ke Edo.
Dari kiri ke kanan, Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu, 3 shogun era Tokugawa yang terkenal. |
Kinsachi atau Golden Shachihoko, ikan berkepala harimau dari emas, simbol Nagoya Castle yang terdapat di kedua atap tertinggi Honmaru Palace. |
Miniatur kompleks Nagoya Castle |
Detail miniatur Nagoya Castle. Sangat detail! |
FYI, di beberapa spot (dekat WC dan
cafe) terdapat free wi-fi.
Foto bareng para pelaku sejarah
keshogunan Tokugawa. Banyak aktor yang disewa untuk cosplay sebagai
karakter sejarah, tujuannya selain bagi brosur, juga ceritain sejarah
Jepang sambil foto ama pengunjung.
Foto dengan Ninja |
Karakter Tokugawa Ieyasu, dengan rambut Sasuke. Beda banget ama lukisannya. |
Mazemen / Oily Ramen / Dry Ramen
Balik ke arah hostel, dekat situ
ada ramen shop yang menjual mazemen atau oily ramen atau dry ramen . Malam
sebelumnya gua penasaran mau masuk, tapi karena rame sampai antri,
akhirnya ga jadi. Nah, siang itu kebetulan lagi sepi, karena jam
makan siang udah lewat. Gua masuk deh.
Begitu masuk, langsung berhadapan
ama vending machine digital, dan ada menu bahasa Inggrisnya. Gua
mesen deh yang ramen ayam spicy, 'kuah' udang. Bilangnya kuah, tapi
ga berkuah, cuma berminyak. Habis mesen, masukin duit lembaran yen,
keluar tiket, ambil kembalian. Tiketnya diserahin ke chefnya. Awalnya
gua kirain ini ramen jenis baru, ternyata emang salah satu jenis
ramen aja, selain dip ramen (tsukemen) dan ramen kuah miso atau shoyu.
Hampir di tiap resto di Jepang memajang menunya di depan toko mereka, jadi nyaman kalau mau beli makanan. Vending machine nya pun ada yang dilengkapi dengan bahasa Inggris. |
Rasanya? ENAK BANGET! Dan
kenyangnya banget! Yang gua mesen, size small. Mereka sedia size XL.
Yang lebih gila lagi, ramen tipe ini cara makannya, setelah ramennya
habis, 'kuah'nya kan masih sisa, bisa dicampur ama nasi putih, bisa
tambah telor mentah. Gila perutnya orang Jepang. Tapi koq ga pada
obesitas yak. Hebat.
Btw, sampe sekarang gua ga tau nama restonya apa, karena dalam bahasa Jepang. Ada yang bisa baca?
Sumpah, ini enak banget mazemennya. |
Nagoya
to Kyoto
Perut penuh, gua balik ke hostel
untuk ambil ransel. Lalu jalan ke Nagoya Station. Tujuan berikutnya,
Kyoto Station. Gua sebenarnya blank, mau naik apa ke Kyoto. Bisa
dengan kereta, atau bus. Setelah tanya sana-sini, berikut
info yang gua dapat.
Icon Landmark kota Nagoya, di depan Nagoya Station |
Di dalam Nagoya Station, jam pulang kantor. Baru kerasa ramenya. |
Shinkansen
Dari
Nagoya Station ke Kyoto Station naik JR Tokaido-Sanyo Shinkansen
Nozomi seharga ¥6.000. Cuma 35 menit, sampai.
Kereta
Dari
Nagoya Station naik JR Tokaido Line, transit di Maibara Station.
Lanjut naikJR Tokaido-Sanyo Line ke Kyoto Station. Total perjalanan
sekitar 2jam, dengan harga ¥4.990 kalau naik kereta express di
Maibara Station, atau total ¥2.590 untuk kereta biasa dari Maibara
Station. Antara kereta express ama kereta biasa, bedanya yang express
ga berhenti di semua stasiun, jadi bisa 10-20 menit lebih cepat.
Bus
Dengan
JR bus, dari Nagoya Station ke Kyoto Station seharga ¥2.550, total
2,5 jam perjalanan. Meski lebih murah dikit namun lebih lama, gua
milih naik bus. Karena ga perlu transit. Jadi gua bisa tidur
sepanjang jalan. Capek banget gan, 5 hari jalan kaki mulu.
Pas berangkat, mataharinya udah mulai terbenam. Tiba di Kyoto udah malem, ga sedingin Nagoya si, tapi anginnya kenceng banget gan!
Pas berangkat, mataharinya udah mulai terbenam. Tiba di Kyoto udah malem, ga sedingin Nagoya si, tapi anginnya kenceng banget gan!
Transport di Nagoya ¥0 – jalan kaki all day!
Ticket
Nagoya Castle ¥500
Bus ke Kyoto ¥2550
Bus ke Kyoto ¥2550
Meal
¥2.200
TOTAL ¥5.250
See you in DAY 6 di Arashiyama Bamboo, Kyoto
Baca pengalaman gua di
Shirakawa-go, Day 4 di sini,
Day 6 smpai day 9 ditunggu😀😀
ReplyDeletesiaap.. btw, day 6 udah di publish :)
Deleteday 6 baru updet, hehee... day 7 belum, lagi nyari waktu bwt nulis
ReplyDeletemembantu banget niy mas .. makasi yaaa.. ditunggu yang lain lainnya ya :).. sukses selaluuu
ReplyDeleteSama2. Maaf ya kalau updetnya agak lama, lagi wikenan soalnya, hehee...
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletemau brgkt jg 2 mggu lg, beli tiket bus JR nya dmn? beli mndadak ato bs reserve (online) ? itu bener sampe 2.5 jam ya?sy mau nagoya- osaka , masi bingung naik apa, cari yg hemat tp cepat jg. hehe
ReplyDeleteBeli JR Bus ato willer, bisa online, bisa pas di Jepang, beli di combini atau langsung ke kantor bus nya. Nagoya - Osaka mungkin lebih mahal dan lebih lama, karena lebih jauh. Biasanya, kalo beli Online bisa lebih murah.
DeleteHi.. Gw rencana bulan april ni mau eksplore nagoya kyoto n osaka .. Btw klo mau k kyoto bisa pp nagoya gak yak.. Trs klo dkyoto slain arashiyama . Mana lagi tempat yg bagus ubt d kunjungi . Sblmny thanks info rute transportasinya berguna bgt hahahah ..
ReplyDeleteHolaa... Kalo Kyoto-Nagoya PP bisa mah, bisa aja. Cm ngabisin waktu atau mahal. Kalau murah, yaa pake bus, sekali jalan 2,5 jam. Kalau mau cepet, naik kereta, tp mahal. Ada yang super murah katanya (ngobrol ma orang Osaka), naik kreta biasa, tapi transit berkali-kali. Belum pernah nyoba si.
DeleteLebih murah dan cepet kyoto-osaka PP, ga sampe sejam (malah menit, tergantung keretanya). Kalau di kyoto, banyak si yg bisa dikunjungi. Fushimi-inari taisha, kuil kinkakuji (dan beberapa kuil di dekatnya, kayak Ninnaji dan Ryoanji) sama Kiyomizudera Temple. Bwt makan ada Nishiki market sama Byodoin omotesando, kampung matcha gitu.
Cek aja di sini https://ranselbertopeng.blogspot.com/2017/03/jepang-9-hari-9-kota-8-juta-rupiah-day_31.html
Fushimi Inari https://ranselbertopeng.blogspot.com/2017/04/day-7-pt1-fushimi-inari-taisha-kyoto.html
Byodoin Omotesando (green tea village) https://ranselbertopeng.blogspot.com/2017/04/day-7-pt2-byodoin-omotesando-kyoto.html
Kiyomizudera Temple https://ranselbertopeng.blogspot.com/2017/04/day-7-pt3-kiyomizudera-kyoto-jepang-9.html
Nama restonya abura soba kasugatei (油そば春日亭)..
ReplyDeleteThanks :)
Deletekak, kalau kira kira 3 malam d nagoya, punya host, terus bawa 29.675 yen cukup gak ya? bneran nih kak nagoya kliling jalan kaki?
ReplyDeleteterimakasih infonya
Yes, dari hostel ke Nagoya castle, balik lagi ke Nagoya station, jalan kaki aja si. Kalau 3 malam dengan budget segitu mah dah bisa foya-foya kali, apalagi dah ada host! Enjoy!
Delete