Day 6 - Arashiyama, Kyoto - Jepang, 9 Hari, 9 Kota, 8 Juta Rupiah
Hari ke-6!
Wait, wait. Gua sampai di Kyoto di hari
ke-5 malam, tapi ga malam-malam amat. Jadi gua mau ceritain dulu
suasana pas tiba di stasiun Kyoto naik bus. Turun dari bus di
Kyoto Station, langsung disapa oleh Kyoto Tower! Bagus banget,
sayangnya hasil foto jepretan gua jelek, jadi ga gua tunjukin di
sini.
Dari sini, gua jalan ke timur, sekitar 10 menitan di tengah terpaan angin malam. Udaranya ga sedingin Nagoya
sih, tapi kenceng banget anginnya, karena di sekitar stasiun banyak
gedung-gedung perkantoran yang tinggi, jadi wajar 'angin lembah'
seperti ini bertiup. Pakaian gua udah kayak orang mau naik gunung;
jaket tebal, kupluk, hoodie jaket dinaikin, syal 3 lapis, kaos
tangan. Bandingin ama orang lokal, terutama wanita, yang cuma pake
jaket tebal selapis tapi bawahnya rok mini. Ajib yah mereka. Hehee.
Kyoto Tomato Hostel
Akhirnya sampai di hostel. Lokasinya
berada di jalan kecil, dekat perumahan warga. Sepi dan tenang, cocok
deh kalau mau istirahat di sini. Jalan kaki ga sampai 2 menit udah
langsung jalan raya, dengan deretan warung makan yang enak, serta
beberapa combini juga dekat lokasinya.
Gua pilih hostel ini karena sama ama
nama gua –nama email gua letterstomato, surat-surat ke Mato, kadang
dipelesetin surat-surat tomat-- ga ding, becanda. Hostel ini yang
paling dekat dengan stasiun dan juga 'murah' yang gua temuin di
internet saat itu. Murahnya pake tanda kutip, karena bisa lebih murah lagi. Tapi gua ga nyesel milih hostel ini, karena pengalaman hostel yang paling asik menurut gua. Semua karena keberadaan kotatsu di common room, atau ruang kumpul mereka.
Bagi yang ga tau kotatsu, ini merupakan
karya orang Jepang yang jenius! Meja kecil lesehan namun dilengkapi
dengan penghangat di bawah mejanya, dan selimut. Jadi kita bisa
masukin kaki sambil ngangetin badan di kotatsu! Plus ada bean bag di common room, jadi
bisa sambil tiduran, malah di film-film, bisa sambil masak! Di sini
gua kenalan dengan Ryou-san dan Mayu-san.
Kotatsu di common room, paling demen nongkrong di sini. |
Ryou-san adalah staff di sini, sudah
off duty saat itu. Bahasa Inggrisnya ga begitu lancar, tapi karena sesama otaku jadi nyambung deh ngobrol. Lalu nongol Mayu-san, gadis
lokal masih mahasiswa tahun pertama, travelling sendiri ke Kyoto
untuk ngabisin spring vacation-nya. Dia jago bahasa
Inggrisnya. Bertiga kita ngobrol di kotatsu. Sampai tengah malam
banget! Sebenarnya gua lebih milih tidur di dalam kotatsu si, lebih
hangat, karena begitu keluar ruangan, dingin! Tapi akhirnya balik ke
kamar juga.
Kamarnya sendiri, bentuknya kamar dorm dengan bunkbed, memakai futon, maksimal 4 orang per kamar. Wifi
kenceng, WC dan shower room bersih, air hangat available. Di
dapur ada microwave, dan water heater. Selain solo traveller, ada
juga pelancong sekeluarga dari Hongkong. Jadi cocok untuk solo maupun
grup. Keramahan staf nya jangan ditanya, gua ampe temenan ama mereka,
hehee.
Malam itu gua ngelaundry. Mesin cuci
dan detergen gratis! Kekurangannya cuma ga ada dry machine nya,
dan ruang outdoor untuk ngejemur. Karena gua bakal dua hari di sini,
jadi ga masalah. Lagian baju yang gua bawa udah hampir kepake semua.
Untuk ngejemur, di tiap kamar disediain semacam kamarnya Doraemon.
Lemari pintu geser yang bisa dijadiin tempat tidur, bisa juga buat
well, lemari.
Rate
Gua bayar hostel ini via Traveloka
sebesar ¥2.900 untuk 2 hari.
Which is sangat mahal ternyata! Baca rate card-nya di resepsionis,
harga kamar aslinya cuma ¥1.000 per hari dan saat itu lagi ada diskon spring vacation jadinya cuma sekitar
¥800an. Sedih ga? Kalau mau cek harga terupdate, klik di sini aja.
Ayam-ya
Ramen Halal
Akhirnya
hari ke-6 juga. Hari tersial gua di sini. Dari pagi, gua kesiangan,
sedih ga (2) tuh? Bangun-bangun udah jam 11 siang aja! Saking
nyamannya tidur di dalam futon, plus akumulasi capek jalan
berhari-hari nih. Tapi emang nyaman banget si tidur pake futon. Dan
ternyata, menurut teman sekamar gua tadi pagi tuh dingin banget ampe
salju turun. Oke, makin nyesel dikit, lumayan kan, bisa lihat snow
fall lagi. Akhirnya
langsung mandi dan siap-siap berangkat. Tsugi
wa, Arashiyama Bamboo
Groove.
Sebelum
ke stasiun, gua mampir dulu ke warung ramen halal dekat sini, namanya
Ayam-ya ramen. Di depannya ada logo halal dari Japan Halal Standar.
Masuk ke dalam, seperti biasa pesen menu di vending machine. Tapi
mesinnya bukan digital, masih semi manual gitu. Gua mesen tori (ayam)
ramen, special pake telor. Serahin tiket ke staf nya, lalu duduk. Di
dalam sudah ada rombongan dari Malaysia, dua berjilbab. Ga lama,
datang beberapa orang Jepang juga.
No Ramen No Life katanya! Keren gan! |
Halal sign |
Interior warung Ayam-Ya Ramen |
Ruang sholat |
Ga
lama kemudian, ramennya datang. Enak loh. Tapi gua lebih suka tsukemen di Nagoya, atau mazemen di Odaiba sebelumnya. Bagi gua loh
ya.
INFO
Location : Klik di sini
How to get there : Jalan kaki aja dari Kyoto Station. Sekitar 11 menit. Dari hostel gua cuma 2-3 menit.
Open Time : Lunch time 11.30 ~14.30, lalu tutup. Buka lagi jam 18.00~22.00 untuk dinner. Hari Minggu tutup.
Price
: Dari ¥680-850
Money
Exchanger
Sampai
di Kyoto Station, gua beli Kyoto One Day Bus Pass seharga ¥500.
Sebenarnya ada juga One Day & 2 Days Bus & Train Pass,
harganya masing-masing ¥1.200 dan ¥2.000. Tapi demi berhemat, gua
ambil yang paling murah aja. Dan menurut gua, bus di Kyoto sangat
nyaman, karena jauh dekat harga flat! Jadi, kita ga perlu ambil
tiket begitu naik sebagaimana bus-bus di kota lain. Tinggal naik, turun bayar,
kelar.
Bus Station di depan Kyoto Station, dari sini sudah bisa ngeliat Kyoto Tower |
Setelah
nanya di information
center, ada money
exchanger lain di
lantai 8. Oh iya, stasiun ini seperti stasiun besar lainnya,
merupakan superblock
juga, yang
terintegrasi dengan mall, restoran dan area perkantoran. Lantai 5 &
6 nya merupakan area restoran fine
dining, sementara
restoran cepat saji di basement.
Tiba
di lantai 8, feeling gua bener, ratenya lebih bagus! Langsung nuker
$150, dapatnya sekitar ¥16.600an. Dapat napas lagi buat sisa 3 hari
gua di Jepang. Turun ke bawah, langsung ke terminal bis, ambil yang
jurusan Arashiyama.
Money exchanger di lantai 8 Kyoto Station |
Arashiyama
Bamboo Groove
Perjalanan
selama kurang lebih 50an menit, disuguhi dengan pemandangan kota a la
Kyoto. Di sini banyak bangunan kecil, yang kebanyakan dipakai sebagai
warung makan, yang dihimpit dengan gedung tinggi. Sangat kontras,
namun unik. Selain itu, di sana sini banyak kuil besar maupun kecil.
Semakin mendekati daerah Arashiyama, suasana kotanya semakin kalem,
gedung tinggi sudah ga ada lagi, rata-rata cuma perumahan.
Begitu
turun dari bus, langsung disuguhin pemandangan Katsura River, Togetsukyo Bridge, dengan pegunungan sebagai latar, plus yang
dipijak adalah batu kerikil putih yang biasa dipakai untuk zen
garden. Togetsukyo sendiri berarti jembatan penyeberangan ke bulan,
dibangun di era Heian (794-1185) dan direkonstruksi ulang tahun 1930.
Di seberang sungai ada Arashiyama Park, dengan style zen
garden beneran. Kata Arashiyama sebenarnya merujuk ke area
pegunungan kayu si selatan sungai, sementara bagian utara bernama
Sagano. Tapi keseluruhan area ini bisa disebut Arashiyama.
Nonomiya Bus Stop |
Katsura River dan Togetsukyo Bridge. Kalau puncak musim semi atau musim gugur, pasti makin bagus banget viewnya |
Togetsukyo bridge, ada yang lagi make jinrikisha atau becak orang tuh |
Jalan ke arah hutan bambu |
Dari
sini, gua iseng nanya arah ke hutan bambu ama dua gadis lokal. Pengen
tau, katanya kalau nanya arah ama orang Jepang, dianter sampe tujuan.
Beneran donk! Mereka cuma bilang
“Issho ni” artinya, “yuk bareng", lalu kita jalan bareng
ke sana, sekitar 5 menitan. Awalnya gua pikir mereka juga mau ke sana, karena gua nanya
dalam bahasa Inggris, “oh, kalian juga mau ke sana?”. Mereka
haik-haik aje. Pas sampe, mereka pamit. Baik bangeeeet!
Di
sepanjang jalan menuju area masuk hutan bambu, banyak
rumah-rumah machiya –desain rumah tradisional Jepang-- yang sekarang
beralih fungsi menjadi toko yang menjual suvenir dan cemilan khas
Jepang, dengan desain toko a la Jepang tentunya. Masuk ke hutan
bambunya, kiri-kanan jalan berjejer hutan bambu, gua nikmatin aja suasana kalem yang ditawarin area ini, dengan sesekali
angin sejuk berhembus dan cahaya matahari menerobos di antara
lebatnya pohon. Jujur, foto-foto gua ga bisa ngerepresentasiin
apa yang gua lihat.
Jalan ke arah hutan bambu |
Area masuk ke hutan bambu |
Hutan
bambu ini sebenarnya berada di kawasan perumahan juga. Ada beberapa
kuburan rakyat yang gua lewatin. Dan banyak kuil! Gua di sini cuma sekitar
2 jam dan gua nyesel bangun telat. Dua jam doank ga cukup buat
explore semua area ini, belum kuil-kuilnya, termasuk Tenryuji Temple
yang masuk UNESCO World Heritage. Sedih ga (3)? Next time mau ke sini
lagi, di puncak musim semi atau gugur.
Kuburan lokal |
Torokkyo Arashiyama Station, dari sini bisa naik kereta sambil menikmati pemandangan Katsura River dan hutan pegunungan Arashiyama, cukup bayar 620 Yen. |
Dari
sini, untuk balik ke jalan utama, bisa melewati hutan bambu lagi,
atau ngelewatin rumah penduduk. Gua milih opsi ke dua. Rumah-rumah
penduduk di sini, sangaaat asri, bersih, nyaman, simple
dan humble,
dengan background langit biru. Banyak yang punya taman kecil di depan
rumahnya, yang gua yakin ketika puncak musim semi tiba, daun-daunnya
mekar, jadi makin keren.
Tiba
di jalan utama, gua ke arah Arashiyama Station. Dari sini gua mau ke
Kinkaku-ji Temple, tapi ngelewatin Ninna-ji Temple. Setelah lihat
papan informasi untuk cek harga, beli tiket lalu naik kereta.
Keretanya sendiri merupakan trem satu gerbong, dan merupakan kereta
commuter dari Arashiyama Station ke Hankyu Omiya Station. Katanya
sih, trem ini udah berusia 100 tahun dan satu-satunya trem yang masih
beroperasi di Kyoto.
Lewatin jalur perumahan lokal |
Rumahnya bagus banget gan! |
Udah masuk ke jalan utama, bersih banget ya jalanannya. |
TIPS
Access to Arashiyama
Dari Nagoya Station, ada beberapa
alternatif;
Naik JR San-In line, turun di
Sega-Arashiyama Station, kemudian jalan sekitar 14 menit ke
Arashiyama Bamboo Groove. Harga tiket ¥240
Alternatif
lain, turun langsung di Arashiyama Station, yang lokasinya di depan area masuk hutan bambu. Naik Karasuma Line dari Kyoto Station ke arah
Kokusaikaikan di platform 2, turun di Shijo Station. Dari sini, jalan
ke Karasuma Station naik Hankyu-Kyoto Line ke arah Hankyu-Umeda,
turun lagi di Omiya Station. Jalan sedikit ke Shijo-Omiya Station
naik Keifuku Dentetsu-Arashiyama Line (trem) turun di Arashiyama
Station.
Total ¥570.
Selain
itu, bisa naik bus dari Kyoto Station, naik no. 28 ke arah
Arashiyama, turun di Nonomiya Bus Stop, di samping Katsura River.
Jalan 3-4 menit ke Arashiyama Bamboo Groove.
What to Do
Arashiyama
Bamboo Groove buka 24 jam. Jadi, silahkan datang pagi-pagi banget
kalau mau bebas foto-foto tanpa gangguan pengunjung lain. Atau
malam-malam, suasananya pasti beda banget.
Berkunjung
ke kuil-kuil, ytang tersebar di area pegunungan Arashiyama. Jam
bukanya rata-rata dari jam 09.00-17.00, dengan tiket masuk seharga
¥400-500.
Rental
sepeda senilai ¥1.000 di dekat
stasiun.
Sewa
perahu di Hozu River, boat pier nya ada di sebelah timur Togetsukyo
Bridge, sekitar ¥4.100.
Monkey
Park Iwayatama, dengan sedikit mendaki, bisa melihat kota dari atas
ditemani monyet-monyet liar. Harga masuk ¥550, dari jam
09.00-17.00.
Romantic
Train Sagano, dari Torokko Saga Arashiyama Station hingga Torokko
Kameoka Station, one way ticket seharga ¥620.
Belanja
suvenir dan panganan tradisional Jepang seperti mochi, matcha, sanbe
di Saga-Toriimoto.
Naik jinrikisha, becak yang ditarik orang (kalau diterjemahin, artinya literally becak orang). Tarif antara ¥5.000-¥7.000 tergantung jauh dekatnya.
Mochi matcha tusuk, di twist, nama lokalnya ga tau. Harganya 120 Yen, enak gan! |
Salah satu kuil kecil di dalam hutan bambu. |
Ninnaji-Ryoanji-Kinkakuji
Pengalaman
ke ketiga tempat ini merupakan pengalaman tersedih gua di Jepang.
Jadi, ketiga kuil ini berdekatan, dimulai dari Ninnaji – Ryoanji –
Kinkakuji. Bisa diakses dengan jalan kaki, sekitar 30 menitan. Tujuan
akhir gua pengen masuk ke Kinkakuji doank, dan dua sisanya cuma
pengen lihat dari depan. Kinkakuji atau kuil emas ini terletak di
tengah kolam dan merupakan kuil aliran zen. Tapi...
Sampai
di Kinkakuji: jeng-jeeeng,
“maaf
mas, tar lagi tutup!”
Sedih
ga (4)?
But
anyway, gua ceritain aja di sini. Dari Arashiyama Station, naik
trem dan transit di Kitabiranotsuji Station. Stasiunnya kecil, kayak
stasiun di Jakarta jaman dulu, di mana ga ada pagar pembatas. Orang
tinggal masuk aja. Bayarnya gimana? Kayak naik bus, tiap stasiun, mau
turun, masukin duit ke mesin di dekat masinis. Duit pas ya, neng!
Tapi yang udah beli tiket, tinggal serahin tiketnya ke masinis.
Tremnya sendiri harga flat ¥210
untuk dewasa dan ¥110 untuk anak-anak.
Dari
sini naik kereta Kitano Line, ke arah Omuro Ninnaji Station. Lebih
kecil lagi stasiunnya, dengan pagar pembatas dari kayu aja. Keluar
dari sini, langsung disapa oleh Ninna-ji Temple. Pintu masuknya aja
megah banget! Di sampingnya ada kompleks Gochisan Rengeji Temple di
mana banyak batu-batu nisan. Emang kompleks kuburan rakyat nampaknya.
Suasana trem Keifuku Dentetsu, Arashiyama Line, cuma satu gerbong. |
Kitabiranotsuji station |
Suasana di dalam trem Keifuku Dentetsu, Kitano Line, satu gerbong juga. |
Bayar di depan gan, di dekat masinis. Ada display informasi buat nunjukin harga. |
Omuro-Ninnaji Station, stasiun kecil juga |
Gerbang Ninnaji Temple |
Gerbang Ninnaji Temple |
View di depan Ninnaji Temple |
Such detail! |
Sumiyoshiotomo Shrine |
Sumiyoshiyama Tori |
Peta jalur 3 kuil |
Perumahan penduduk |
Akses ke perumahan penduduk lainnya |
Di sepanjang jalur ini, ada beberapa landmark ikonik yang bisa dikunjungi |
TIPS
Access to Ninnaji Temple
Dari Kyoto Station, naik JR San-In
Line ke arah Sonobe, lewatin 5 stasiun, turun di Uzumasa Station.
Jalan dikit ke Satsueisho-mae Station, naik Keifuku Dentetsu-Kitano
Line (trem) ke arah Kitano Hakubai-Cho, lewatin 4 stasiun, turun di
Omuro-Ninnaji Station. Kuilnya udah kelihatan dari stasiun ini. Total
¥410.
Atau naik
bus dari Kyotoeki Bus Stop di depan Kyoto Tower, turun di
Omuroninnaji Bus Stop, seharga ¥230. Kuilnya langsung kelihatan dari
sini.
Dari Arashiyama, selain dari
Arashiyama Station yang gua sebutin di atas, bisa dari
Saga-Arashiyama Station, naik JR San-In Line ke arah Kyoto lewatin 2
stasiun turun di Hanazano Station, seharga ¥190.
Setelah itu jalan ke Ninnaji Temple sekitar 22 menit.
Access to Ryoanji Temple
Dari Ninnaji,
jalan kaki sekitar 15 menitan, atau naik bus dari Omuroninnaji Bus
Stop dan turun di Ryoanjimae Bus Stop seharga
¥230.
Dari
Kinkakuji, jalan kaki sekitar 15 menitan juga.
Access to Kinkakuji Temple
Dengan
jalan kaki, dari Ryoanji sekitar 15 menit, dan dari Ninnaji sekitar
30 menit.
Dari
Kyoto Station, jalan dulu sekitar 7 menit ke Karasuma Nanajo Bus
Stop, di depan kuil Karasuma. Naik bus no. 205 turun di
Kinkakujimichi Bus Stop, seharga
¥230. Dari sini jalan kaki sekitar 5 menit.
Entrance Fee
Ninnaji
Temple ¥500,
namun musim cherry blossom menjadi ¥600.
Ryoanji
Temple ¥500
Kinkakuji
Temple ¥400
Jam
buka dari jam 09.00-17.00,
penjualan tiket terakhir 30 menit sebelum tutup. Ingat ya, jangan
sampai kayak gua.
What
to Do
What
else selain foto-foto dan enjoy the view?
Nishiki
Market (Nishiki Ichiba)
Sampai
di Kyoto Station, perjalanan sekitar 40-an menit, udah malam jam 7-an. Mau langsung balik ke hostel, jamnya masih nanggung!
Akhirnya gua cek TripAdvisor, ketemu Nishiki Market. Langsung naik
bus ke sana.
Nishiki Ichiba, atau Nishiki Market, sesuai namanya, adalah pasar tradisional terkenal di Kyoto. Meski ada kata tradisionalnya, tapi jauh dari kesan kumuh, jalannya sudah di paving blok. Terkenal juga sebagai Kyoto's Kitchen, makanya yang dijual di sini ga jauh-jauh dari urusan dapur. Dari cemilan khas Jepang, sushi, asinan, fresh seafood, hingga pisau dan cookwares. Semua produk yang ditawarkan di jalan kecil sepanjang lima blok ini, merupakan produk lokal.
Nishiki Ichiba, atau Nishiki Market, sesuai namanya, adalah pasar tradisional terkenal di Kyoto. Meski ada kata tradisionalnya, tapi jauh dari kesan kumuh, jalannya sudah di paving blok. Terkenal juga sebagai Kyoto's Kitchen, makanya yang dijual di sini ga jauh-jauh dari urusan dapur. Dari cemilan khas Jepang, sushi, asinan, fresh seafood, hingga pisau dan cookwares. Semua produk yang ditawarkan di jalan kecil sepanjang lima blok ini, merupakan produk lokal.
Shijo-Takakura Bus Stop. Area ini merupakan kompleks sibuk, di mana banyak perkantoran dan area perbelanjaan, dari brand lokal maupun internasional |
Sampai
di halte bus, jalan dikit sampai deh. Dan kecewa lagi! Karena sudah
banyak toko yang tutup. Ternyata, kebanyakan tokonya udah tutup jam 6
sore, sedih lagi ga (5) Gila, hari sial mulu dah. Untung masih rame,
dan ada beberapa toko yang masih buka.
Matcha dango, cuma 200 Yen saja |
Fresh seafood, bikin ngiler aja |
Taiyaki dengan filling coklat, cuma 180 Yen |
Ternyata
dekat sini, ada Pontocho Alley, dining area rasa lokal terkenal di
Kyoto, lokasinya di samping sungai Kamo. Dari sini, tinggal nyeberang
sungai udah ketemu daerah Gion juga. Udah gua save di lokasi yang mau
gua kunjungin, tapi ga ngeh, dan akhirnya balik. Sedih ga (6)?
TIPS
Access to Nishiki Market
Dari
Kyoto Station naik Karasuma Line ke arah Kokusaikaikan di platform 2,
lewatin 2 stasiun, turun di Shijo Station, seharga
¥210. Jalan dikit ke arah timur laut sekitar 7 menit.
Atau
naik bus no. 5 atau no. 206 dan turun di Shijo-Takakura Bus Stop
seharga ¥230. Jalan sekitar 4 menit.
Opening
Hours
Tergantung
tokonya, rata-rata dari jam 09.00-18.00
Nakau
Restaurant
Sepulang
dari Nishiki Market, gua sengaja jalan kaki biar bisa explore kota
ini di malam hari. And thank God I did it! Gua ketemu resto
super murah, yang menjadi highlight gua malam ini yang cukup ngobatin
kesialan gua! Oke, gua ga tau jenisnya apa, yang jelas ini restoran
cepat saji dengan menu donburi, udon dan soba.
Seperti
biasa, mesen menu di vending machine, pilih yang bahasa Inggris. Yang
ga biasa, harganya coy! Yang paling murah, semangkok kecil tanuki udon cuma ¥140. Porsi kecil aja gua kenyang sih. Dan the best-nya,
salmon bakarnya cuma ¥200 saja,
gede lagi.
Info
Lokasi
: Klik di sini
How
to get there: Jalan kaki aja dari Kyoto Station. Sekitar 11 menit.
Dari hostel gua cuma 2-3 menit.
Price
: Dari ¥100-690
Habis makan, gua balik ke hostel dan berdoa besok ga sesial hari ini. Sampai di hostel, cek laundryan, udah beberapa yang kering. Yang ga kering? Tengah malam bawa ke common room, naruh di bawah kotatsu. Kan ada penghangatnya tuh. Tinggalin semalam. Besok subuh, kering semua! Hohooo..
Transport:
One Day Bus Pass ¥500 -hari ini ga kepake
One Day Bus Pass ¥500 -hari ini ga kepake
Arashiyama
to Ninnaji ¥210
Kinkakuji to Kyoto Station ¥230 by bus
Kyoto Station to Nishiki Market ¥230
Nishiki to Hostel ¥0 - jalan kaki aja
Kinkakuji to Kyoto Station ¥230 by bus
Kyoto Station to Nishiki Market ¥230
Nishiki to Hostel ¥0 - jalan kaki aja
Total transport ¥1.170
Meal
¥1.499 - mulai hari ini, ngemilnya kalap!
Hostel
¥2.900 - untuk 2 hari (untuk harga terupdate bisa kalian intip di sini)
TOTAL ¥5.569
See you in DAY 7,
Fushimi Inari Taisha, Byodoin Omotesando, Kiyomizudera Temple
Baca pengalaman gua di
Nagoya Castle, Day 5 di sini
mas, pesan hostelnya itu dimana ya kok bisa dapat murah begitu? barusan saya cari dapatnya sekamar tiga orang 700 k an..
ReplyDeletetraveloka gan!
DeleteCara booking direct hostel spy dpt murah gimana ya? Kok bisa rate card cuman segitu
DeleteRate card aslinya di resepsionis segitu, murah banget! Kayaknya untuk yang bayar on spot. Tapi ga disarankan sih, apalagi kalau lagi musim turis kayak sekarang, banyak yang full book. Mending bayar mahal dikit drpd ga dapat kan?
DeleteDi imigrasi pas di bandara juga ditanyain lengkap itin ama voucher hotelnya, jadi bwt jaga2 udah dibook dari Indo semua.