Day 9 pt1 - Fujiko F Fujio Museum, Jepang, 9 Hari, 9 Kota, 8 Juta Rupiah

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure, rooftop


Hari ke-9 part 1!

Aku ingin begini
Aku ingin begitu
Ingin ini ingin itu
Banyak sekali...”

Siapa yang ga kenal cuplikan lirik lagu di atas? Dari jaman gua orok, lagu ini selalu menemani hari minggu pagi gua.

Doraemooon!” Teriak Nobita minta tolong ke karakter kucing robot warna biru yang sering dikirain rakun. Yep, sampe gua segede ini pun, masih ada kecintaan ke karakter ini dan teman-temannya. Bahkan generasi bocah masa kini masih tetap demen tuh. Terbukti dari pengunjung yang datang ke Fujiko F. Fujio Museum, di kota Kawasaki. Yang datang lintas generasi.

Hari ini, rencana utama gua adalah mengunjungi Fujiko F. Fujio Museum (selanjutnya gua tulis Fujiko Museum, untuk menghemat nulis, hehee). Tiket udah gua beli dari hari pertama tiba di Tokyo, di Lawson lantai satu bandara Haneda. Waktu itu yang masih available, salah satunya tanggal sepuluh ini. Alhasil, ga bisa pake kartu ajaib (JR Tokyo Wide Pass, berlaku 3 hari, dan udah gua pakai dari hari pertama di Tokyo) karena udah lewat masa berlakunya.

Dapat slot waktu untuk jam 12 siang, dan pagi itu dimulai dari Tokyo Station, sekitar jam 7. Perjalanan jauh dari Osaka via nightbus, tidur di jalan, bikin gua seger. Yaiyalah, gua orangnya pelor –nempel molor– yang penting bisa tidur, tenaga gua udah ke-charge. At least gua harus tiba di kota Kawasaki jam 11 siang, dan perjalanan ke sana butuh waktu sejam, so, masih ada sekitar 3 jam lagi. Ngapain yaa?


Tokyo Imperial Park

Gua jalan-jalan ngitarin Tokyo Station di pagi hari. Baru keinget, deket sini ada Imperial Park, dan Imperial Castle, di mana Kaisar Jepang dan keluarga kerajaan, serta National Treasure berada. Imperial Castle ini merupakan bekas Edo Castle, yang merupakan pusat pemerintahan era keshogunan Tokugawa tahun 1603~1867.

Akhirnya gua jalan ke arah Marunouchi Building di arah barat. Gak perlu keluar ke jalan, bisa nembus via jalur underground. Marunouchi Building ini merupakan gedung Skyscrapper 37 lantai untuk perkantoran dan perbelanjaan. Sampai di gedung ini, baru gua ke luar ke jalan raya.

Dari luar, gua baru merhatiin bentuk Tokyo Station. Sangat ga ada Jepangnya! Desainnya seperti gedung-gedung klasik di Eropa. Di depannya lagi banyak renovasi. Emang se Jepang kayaknya lagi renovasi di mana-mana, menjelang Olimpiade 2020. Matahari pagi masih malu-malu ngintip diantara gedung-gedung tinggi, makanya jalanan di Tokyo pagi itu adem, dan lengang, serasa film-film zombie apocalypse.

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, tokyo, tokyo station
Tokyo di pagi hari, super sepi! Pada gawe sih, hohooo.
Jalan dikit ke arah barat, langsung kelihatan area Imperial Park. Karena ditandai dengan fondasi bebatuan dan parit ala kastil-kastil Jepang. Sampai di area situ, gua nyari entrancenya. Pas ketemu east garden entrance dan baca fee masuknya gratis, gua udah senang banget! Eeh, taunya, hari bukanya cuma Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu. Hari itu hari Jumat. Keselek gua, ga bisa masuk, cuma bisa liat dari luarnya saja.

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, tokyo, tokyo station, tokyo imperial park, imperial park
Pemandangan kontras antara Imperial Park dengan gedung turret yang tradisional dengan gedung-gedung pencakar langit yang modern.

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, tokyo, tokyo station, tokyo imperial park, imperial park
Jernih banget airnya!

TIPS
Access to Tokyo Imperial Park
Dari Tokyo Station, ambil Marunouchi Exit, atau Imperial Palace Exit, terus jalan ke arah barat.

Entrance Fee
Untuk Inner Grounds, perlu memakai guided tour. Harga bergantung paket tur yang diambil.

Untuk East Garden (Kōkyo Higashi Gyoen), Free. Tapi harap perhatikan hari-hari berkunjungnya.


backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, tokyo, tokyo station, tokyo imperial park, imperial park, higashi gyoen
Baca dengan seksama, (ga perlu) dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, hehe.

Waktu menunjukkan masih sekitar jam 8, dan gua perlu nyari loker untuk nyimpan ransel. Males aja jalan kaki jauh-jauh bawa ransel berat. Gua cek itinerary dan jalur kereta yang udah gua screenshot ketika masih ada Wi-fi. Karena malam ini harus ke Haneda, via monorail. Akses monorail yang terdekat melewati Hamamatsucho Station. Dari sini juga udah dekat ama Tokyo Tower. Akhirnya gua naik kereta ke Hamamatsucho Station.

Stasiun ini ternyata satu gedung dengan gedung World Trade Center Tokyo. Yawes, gua nyari loker yang mudah dicari. Ada di bagian stasiunnya, ada juga di dalam gedung WTC dekat information center. Gua milih yang di dalam gedung, karena kalo nyasar, lebih gampang nanya ke orang. Setelah milih-milih loker, naroh tas, saatnya ke kota Kawasaki!

Pas gua cek jalur kereta, untuk ke kota Kawasaki, bisa dari Kasumigaseki Station. Dan letaknya gak jauh dari Imperial Park tadi. Wuaduuuh, bolak-balik deh gua. Karena ga mau rugi, dan sekalian ngabisin waktu, gua jalan kaki aja deh kesana. Deket koq, sekitar 2,5 kilo doank, plus dapat bonus ngelihat keadaan kota Tokyo di pagi menjelang siang. Jalanan udah mulai rame, terutama yang di jalan-jalan gede. Di deket beberapa stasiun kereta, terutama yang relnya berada di atas jalanan, bagian pondasinya dijadiin restoran. Daerah ini terkenal dengan nama Yurakocho, area tempat orang-orang lokal menghabiskan malam dengan makan dan minum bir.


Fujiko F Fujio Museum

Akhirnya sampai di Kasumigaseki Station. Naik kereta, transit sekali dan turun di Noborito Station, di kota Kawasaki. Dari sini bisa naik shuttle bus langsung ke museum. Biasa, gua milih jalan kaki aja, cuma 1,5 kiloan dan masih ada waktu sejam sebelum slot masuk gua. So, I can take my time to enjoy the view of this city!

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum,
Suasana kota Kawasaki

Kota Kawasaki masih berada di Kanagawa Prefektur, area Kanto. Sehingga kalau memakai JR Tokyo Wide Pass, masih bisa di cover. Termasuk peringkat ke-9 kota dengan populasi terpadat di Jepang, namun yang gua lihat, ga begitu ramai. Ya, mungkin karena masih jam kantor kali ya. Menurut gua, dibanding dengan Tokyo, Nagoya, Osaka dan Kyoto, kota ini termasuk kecil. Jarang terlihat gedung-gedung tinggi menjulang, dan berjalan ke arah museum melewati kanal dan hutan kota, menambah image kota ini ga segede kota-kota lain yang gua kunjungi. Meski kabel-kabel utility banyak bertebaran, menandakan kota ini sudah “kota” dan modern.

Sepanjang perjalanan, banyak karakter-karakter karya Fujiko Sensei yang “menginvasi” kota ini. Dari penunjuk jalan, handrail sepanjang kali, hingga lagu opening theme Doraemon dalam nada monophonic, dijadikan “bel” pengumuman di stasiun keretanya!


backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita
Seluruh kota diinvasi oleh karakter-karakter karya Fujiko F Fujio.

Sampai di Fujiko Museum yang dibangun tahun 2011, antrian sudah mulai panjang. Dan semakin panjang tiap menitnya. Tiket diperiksa oleh petugas museum dan diberi brosur informasi mengenai museum ini.  Gua perhatiin desain uniform-nya mereka, khas Fujiko F Fujio banget! Di tembok area mengantri di depan, banyak terdapat diorama karakter-karakter karya Fujiko F. Fujio, membuat gua dan beberapa bocah yang ngantri semakin excited. Gua umur berapa sih, koq sama kayak bocah, hahahaa...

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita
Suasana depan museum, antrian udah panjang aja. 

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita
Diorama di area ngantri. (kiri) Doraemon saking enjoy-nya makan dorayaki, ga ngeh ada tikus di belakangnya. (kanan) Nobita dan roti penghapal. 

Setelah cukup sabar ngantri, akhirnya kita dipersilahkan masuk ke entrance area. Ga semua yang ngantri bisa masuk, tergantung kapasitas area tersebut. Di sini, kita beri welcome greetings oleh petugas dan sekaligus ngejelasin informasi dan do's & don't selama berada di museum. Salah satunya, ga boleh pakai kamera selama di ruang pamer. Damn.

Paling sekitar 5 menit ngomong, kita dipersilahkan masuk ke area selanjutnya, untuk ngantri nukar tiket dengan alat audio information. Jadi, selama di ruang pamer, karena ga boleh berisik, kita cukup mencari nomer yang tertera di salah satu display, lalu menekan nomor tadi di alat itu, dan voila! Alat itu yang berbicara ke kita informasi mengenai display tadi.

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka
Full team dan rumah keluarga Nobi

Ruang pamernya cukup menarik, dari penjelasan bagaimana membuat sebuah panel komik, dengan doraemon dan nobita sebagai pemberi info, karya-karya Fujiko F. Fujio, sejarah pribadi beliau beserta histrografik karya-karya beliau. Pasti banyak yang ga nyangka, Fujiko Fujio ini merupakan nama pena dua orang master. Ya, aslinya mereka bernama Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko, membentuk koalisi komik di tahun 1951.

Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko merupakan sobat karib sejak TK. Mereka berdua ngefans dengan Ozamu Tezuka (hayoo, kalau ada yang ga tau siapa beliau tapi demen manga, gawat!) dan dari SD mereka sering menggambar karakter. Namun karya-karya mereka selalu disembunyikan dari teman-teman di sekeliling mereka, karena malu, takut dicap ga bagus. Saat itu, dunia manga dan anime masih belum kayak sekarang, masih dipandang pekerjaan remeh.

Semasa SMU, mereka diam-diam ngirim karyanya ke Shonen Manga, hingga tahun 1951, berhasil melakukan debut manga mereka. Di tahun yang sama, mereka nekat mengunjungi Ozamu Tezuka dan memperlihatkan karya mereka yang lain, Ben Hur. Oleh Tezuka sensei di kemudian hari mengakui, di pertemuan itu beliau yakin suatu saat mereka pasti menghasilkan karya besar.

Hingga akhirnya mereka lulus SMU, pindah ke Tokyo dan menyewa kamar kecil berukuran dua tatami. Karena karya-karyanya semakin banyak dan deadline ga terkejar, keduanya semakin berkonsentrasi dengan jalurnya masing-masing. Tahun 1959, mereka akhirnya pindah ke Kawasaki, dan diantara kesibukannya, berhasil mendapatkan waktu untuk menikah di tahun 1962, dengan Ozamu Tezuka sebagai salah satu saksi. Tahun 1963, mereka dan beberapa kawan, termasuk Shotaro Ishinomori (Kamen Rider) mendirikan Studio Zero untuk membuat animasi, salah satunya Astro Boy.

Tahun 1969, terciptalah Doraemon di tangan mereka, dan langsung booming ketika dibuat animenya di tahun 1979. Tahun 1987, mereka berpisah, karena perbedaan idealisme, Abiko sensei serius menekuni karya-karya yang lebih dewasa dan black humor, dan Fujiko Sensei serius berkarya untuk anak-anak. Hiroshi Fujimoto sensei membuat nama pena lain, yaitu Fujiko F. Fujio.

Meski berpisah, mereka tetap menjadi teman baik dan tetap bergabung dalam satu perusahaan bernama Fujiko Productions, tetap dalam satu gedung. Perpisahan ini juga dikarenakan pada tahun 1986, Fujimoto sensei didiagnosis mengidap kanker hati, sehingga mereka sepakat untuk berpisah dan menyelesaikan hal-hal mengenai copyright sebelum Fujimoto sensei meninggal di tahun 1996. Beliau meninggal di meja kerjanya, dengan pena di tangan, dalam posisi tidur. Bahkan detik-detik terakhir beliau tetap dipakai berkarya. Meja kerja ini diabadikan juga di dalam museum.

Gilak, melihat dan mendengar sejarah hidup beliau, sangat inspiring yah. Setelah ruang pamer, masuk ke common room. Di ruangan ini, sudah bisa memakai kamera, dan anak-anak boleh berisik. Banyak komik-komik karya beliau juga didisplay di sini dan bebas untuk di baca. Naik ke lantai di atas, terdapat restoran dan suvenir dengan tema karakter-karakter karya Fujiko Sensei.


Lanjut ke taman di luar common room, banyak patung-patung karakter karya Fujiko Sensei di sini. Puas-puasin foto deh! Sebelum keluar museum, terdapat area suvenir lagi. Gua puas loh dan ga nyesel ke sini. Ga nyangka, dibalik karakter lucu dan kadang nyebelin kayak Doraemon dan Nobita, terdapat perjuangan yang hebat dari tokoh yang hebat. Salut.


backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure
Ada yang tau ini apa? Kalau sering baca Doraemon Petualangan, pasti ngeh.

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure
Common Room, sekaligus ruang istirahat, ruang main dan ruang pamer. Auditorium berada di sebelah kanan .

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure
Tiket untuk nonton mini film di auditorium. Kalau sudah dicek ama staf museum, perhatiin tanda "F" nya.

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure, rooftop
Taman di rooftop Fujiko Museum. Perhatiin ada P-Man lagi tiduran.

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure, rooftop
View dari rooftop sekaligus taman di Fujiko Museum 

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure, rooftop, dorami
Dorami yang lucu dan bulet XD

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure, rooftop, obake no q-taro,
Obake no Q-taro

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure, rooftop, pintu kemana saja, dokodemo doa
Dokodemo Doa alias Pintu, kemana aje luu?

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure, rooftop
Ini kalo ga salah, dari doraemon petualangan, di mana mereka terjebak jadi batu.

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure, rooftop, gian's album
Gian udah nelorin satu album! Dapatkan albumnya di area suvenir terdekat XD

Ada yang ingat cerita ini? Mengadaptasi mitos woodcutter's pond dari barat, di mana sang kapak seorang tukang kayu jatuh ke danau, lalu muncul dewi yang membawa kapak emas dan perak, lalu bertanya, "punya kamu yang mana?" Nah, ini versi doraemon, di mana Gian jatuh ke kolam lalu jadi ganteng dan baik hati XD.


Kalau ini, dari cerita Doraemon Petualangan episode pertamax gan! Nobita dapat telor dinosaurus, pas netas, diberi nama Piisuke. Ceritanya seru, sedih dan menghibur!

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure, rooftop, piisuke
Piisuke, Nobi Nobita dan Doraemon



TIPS
Access to Fujiko F. Fujio Museum
Dari Tokyo Station, ke arah Shinjuku Station dengan Chuo Line atau Yamanote Line, lanjut memakai Odakyu Line ke arah Isehara, turun di Mukugaokayuen Station. Dari sini bisa jalan kaki sekitar 15 menit. Total harga ¥450, perjalanan sekitar 1 jam 17 menit.

Kalau mau naik bus, turunnya di Noborito Station, satu stasiun sebelum Mukugaokayuen Station. Dari sini bisa naik shuttle bus seharga ¥210.

Entrance Fee
¥1.000


backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, kawasaki, doraemon, doraemon museum, fujiko f fujio, fujiko f fujio museum, p-man, nobita, gian, suneo, shizuka, doraemon petualangan, doraemmon adventure, rooftop, shuttle bus
Naik bus ini nih, kalo dari Noborito Station


Godzilla Statue

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, tokyo, hibiya, godzilla, godzilla statue
Rrrooaaaarrr! Gojiraa.. Gojiraaa!!!

Saatnya balik ke Tokyo, kali ini dari Mukugaokayuen Station, cuma beda satu stasiun dari Noborito Station dan ternyata lebih dekat kalau jalan kaki dari Fujiko Museum. Sempat mampir bentar di Family Mart untuk beli bento, istirahat lalu jalan lagi. Sampai di Tokyo sekitar jam 3, tujuan gua berikutnya Tokyo Tower. Tapi, nyasar dulu ke Godzilla Statue yang ga sengaja gua lihat di map. Kebetulan dekat, cuma 1 kiloan, tinggal jalan kaki 10-an menit nyampe.

Ekspektasi awal gua, bakal ngeliat patung segede gaban! Kaiju bersejarah nih, pertama yang bikin genre film monster “baik” yang melindungi alam dari kehancuran, secara ga langsung menjadi pelindung manusia juga. Taunyaa, kecil banget bok! Ampe ketawa gua. Kalau tanpa base nya, paling semeteran tingginya.

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, tokyo, hibiya, godzilla, godzilla statue
Teeot, aslinya segini doank.

Kalau mau lihat yang lebih gede, meskipun kepala dan tangannya doank, datang ke Shinjuku, tepatnya di Hotel Gracery. Waktu itu di hari ke-3 sempet lihat tapi fotonya blur. Hiks.

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, tokyo, hibiya, godzilla, godzilla statue
Di area ini terdapat juga banyak tapak tangan, semacam Hollywood Hall of Fame versi Jepang.


Sushizanmai Steam Locomotive Square

Sekitar 10 menit jalan dari Godzilla Statue, terdapat Steam Locomotive Square, di depan Shimbashi Station. Lokomotif tua ini yang dulu dipakai di Jepang, yang kini digantikan dengan kereta listrik dan kereta peluru.

backpacking, travelling, jalan-jalan, flashpacking, murah, travelling murah, jalan-jalan murah, backpacking murah, flashpacking murah, budget backpacking, jepang, japan, tokyo, hibiya, godzilla, godzilla statue, steam locomotive square, SL Square,
Steam Locomotive
Area Godzilla Statue dan Steam Locomotive Square ini berada dekat dengan Hibiya Park di sebelah barat, dan Yurakocho di sebelah timur. Jalan dikit ke arah timur Yurakocho, sampai daerah Ginza, yang terkenal dengan pusat perbelanjaan, dining, entertainment, butik, art gallery, resto, night club dan cafe mewah. Hampir semua brand internasional ada di sini. Kalau mau hangout versi murah dengan suasana lokal, mampir ke Yurakocho aja di dekatnya.

Oke, puas jalan-jalan di sini, Tsugi wa, Tokyo Tower!

Total pengeluaran gua kali ini:
Kereta ke Hamamatsucho ¥160
Kereta ke Kawasaki ¥420
Kereta balik ke Tokyo, ¥420
Tiket Museum ¥1.000
Locker ¥400
Meal ¥450
TOTAL ¥2850

atau baca pengalaman gua di Day 8, di Osaka, di sini dan disini.

Comments

  1. I like the place, it's very beautiful
    thank you for the meaning, very helpful
    Next

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dummy Booking For Flight Ticket

Singapore - Johor Bahru - Kuala Lumpur Lewat Jalur Darat

Kereta Jakarta - Bandung hanya 14 Ribu, Backpacking Style!

Jepang, 9 Hari, 9 Kota, 8 Juta Rupiah (Prolog)

Menyusun Itinerary Perjalanan & Budgeting dengan Google Maps