Manfaatkan Applikasi Offline Ini Agar Travelling ke Luar Negeri Maksimal Walau Tanpa Internet
Jalan-jalan
ke luar negeri, apalagi destinasi impian, pasti senangnya luar biasa.
Tapi, mungkin ada sedikit kecemasan dalam hati, apalagi kalau baru
pertama kali ke luar negeri, apalagi pertama kali ke negeri tersebut,
apalagi solo backpacking. Itu yang gua alami sebelum berangkat
ke Jepang, karena pertama kali ke negeri itu, jadi masih buta
mengenai medan di sana. Di tambah ke sana sendiri. Makin dagdigdug
sebelum berangkat.
Salah
satu yang bikin cemas; gua bakal kesasar ga ya? Perlu peta nih.
Orang-orang jaman dulu biasanya beli peta. Tapi jaman udah canggih
sekarang. Sebagai anak millenial, tinggal pake applikasi. Gua sangat
mengandalkan applikasi di HP gua, karena bisa meminimalisir nanya ke
orang asing. Bukan berarti gua ga ga suka berinteraksi ke orang-orang
di destinasi backpacking gua, tapi untuk menghindari scam, yang
sering terjadi di negara berkembang, gua lebih milih ngandalin HP gua
untuk informasi.
Ketika
backpacking di Jepang sih, gua cuma sekali hampir mengalami scam,
tapi secara keseluruhan, negara ini aman banget. Tapi karena udah
kebiasaan style backpacking gua ngandalin apps di HP, jadi kebawa
sampai ke Jepang. Hehe.
Kendalanya;
perlu internet. Bagi sebagian orang, itu masalah mudah. Tinggal beli
sim card baru, atau sewa modem aja, kelar. Ngapain susah-susah. Ada
benernya sih. Jadi, sebelum berangkat gua udah cari-cari informasi
harga sewa modem. Yang terkenal di Jepang, Ninja Wifi sekitar
¥900/hari, Japan Wifi dimulai dari ¥3.000 (9 hari jadi ¥5.400) dan
Pururu Wifi dari ¥600/hari (saat gua tulis ini, lagi ada promo
menjadi ¥400/hari). Gua di Jepang selama 9 hari, jadinya lumayan
sih, tapi masih affordable lah. Sayangnya, bayarnya harus pake kartu
kredit, dan gua ga punya! Sedih kan?
Ada
alternatif lain?
Ternyata
di Indo banyak yang menawarkan jasa modem yang bisa digunakan di
beberapa negara, termasuk Jepang. Dimulai dari 70k/hari, dan bisa
bayar cash. Karena total perjalanan gua 12 hari (3 hari di
perjalanan) jatuhnya seikit lebih mahal daripada nyewa langsung di
Jepang. Sayangnya (lagi) gua baru dapat info itu pas lagi di jalan
menuju bandara. Udah ga sempat nyewa.
Lantas,
gua ngapain aja sebelumnya? Koq kayak ga effort lebih, malah baru tau
bisa nyewa di Indo pas mau berangkat? Karena, gua punya alternatif
lain. Senjata cadangan. Kartu truf gua. Dan sudah teruji, sudah
terbukti. Kayak lagi kampanye aja gua.
Gua
udah nyiapin applikasi yang bisa dipakai offline di Jepang. Cara ini
gua pakai juga pas lagi backpacking di Thailand. Dan cukup memuaskan
koq. So, selain di Jepang dan Thailand, mungkin negara-negara lain
juga bisa. Ga cuma applikasi peta aja loh, ada juga applikasi
terjemahan bahasa! Menarik bukan? Berikut applikasi-applikasi yang
bisa dipakai offline.
Ini
applikasi andalan gua. Udah gua ceritain di atas, apps ini bisa
ngapain aja. Sangat berguna dan selalu gua pakai di Indonesia. Cara
mengaktivasi pemakaian offline, ketika masih memiliki akses internet
(sebelum berangkat, atau manfaatkan internet hotel/bandara setelah
tiba di negara tujuan) klik di Burger Icon di sudut kiri atas,
nanti ada pilihan offline area. Klik opsi tersebut, lalu klik
Select Your Own Area. Nanti keluar peta, kalian tinggal pilih
mau kota/negara mana, lalu download peta tersebut. Besar
kapasitas yang diperlukan tergantung dari luas area yang dipilih.
Setelah
download, cara makainya mirip seperti biasa. Ketika sinyal internet
sudah tidak ada, selama GPS handphone tetap di aktifkan, applikasi
ini masih bisa melacak keberadaan kita. Jadi ga perlu khawatir
nyasar.
Sayangnya,
saat ini seluruh Jepang (dan gua iseng cek, termasuk Korea Selatan)
belum available untuk offline. Saat gua backpacking ke Bangkok dan
Pattaya setahun lalu juga belum available, namun saat ini
sudah bisa di download. Area lain yang sudah available Vietnam,
Taiwan, Hongkong, Filipina, Guangzhou. Ini yang udah gua cek ya. Yang
ga masuk dalam list ini, silahkan cek sendiri.
Andalan
gua yang lain, HERE WeGo, sebelumnya bernama HereMaps ketika masih di
Windows Phone. Kalau ga salah, applikasi ini yang pertama kali memakai fitur offline map. Ini yang gua pakai backpacking ke Thailand tahun
kemarin, sebagai alternatif pengganti Google Maps, karena saat itu Thailand belum available. Kegunaannya sama
persis dengan Google Maps. Sama banget! Sampai bisa lihat 3d gedung
dalam map view. Beda interface aja.
Cara
pemakaian offline nya pun sama. Klik Burger Icon di
sudut kiri atas, pilih opsi Download Maps, lalu pilih
Download More di pojok kanan bawah. Nanti keluar list-list
benua, pilih Asia, lalu keluar list-list negara yang available
untuk offline. Ketika udah sampai di negara yang dituju, tinggal
aktifin GPS aja, applikasi ini sudah bisa melacak keberadaan kalian.
Bisa memberi info rute tercepat ke tujuan, maupun info transportasi
lokal yang bisa digunakan. Sekali lagi, sayangnya di Jepang belum
available.
Akhirnya
gua tanya mbah google, applikasi peta lain yang direkomendasikan
netizen. Ketemulah Maps.Me. Meski ga sehebat dua apps sebelumnya,
tapi untuk Jepang sudah available, dan ga perlu download satu negara.
Cukup download per wilayah, yang mau kalian tuju aja. Tergantung
besar wilayahnya, dari 16Mb-60Mb. Gua download Tokyo, Osaka, Nagoya,
Kyoto dan Shirakawa-go saja.
Cara
aktivasinya, klik Burger Icon di sudut kanan bawah, lalu pilih
Download Maps. Masukkan nama kota destinasi di kolom search,
lalu klik download. Cara pemakaiannya pun mirip dengan dua
applikasi sebelumnya, termasuk buat list-list destinasi, seperti yang
gua lakuin dengan Google Maps dan HERE WeGo.
Applikasi
ini cukup akurat dan cepat, cukup dengan GPS. Waktu itu di Kyoto, gua
salah ambil kereta, harusnya naik Local Train, malah naik Express,
alhasil stasiun tujuan gua terlewat. Awalnya gua ga ngeh, jadi gua
pastiin dengan buka applikasi ini, lalu dia mencari keberadaan gua.
Dan setelah ketemu, gua cross check dengan stasiun yang sekarang gua
lewatin, dan ternyata cocok!
Sayangnya
masih ada kekurangan, yaitu untuk informasi akses transportasi
publik. Ketika mencari suatu lokasi, cuma ada 4 pilihan opsi rute;
dengan mobil, motor, jalan kaki atau taxi. Tapi selebihnya, applikasi
ini cukup nyaman digunakan. Bahkan ada mode Route Navigationnya,
kayak di Google Maps atau Waze.
Google
emang perusahaan baik hati yang sangat merhatiin konsumennya deh.
Applikasi terjemahan bahasa andalan gua, udah bisa dipakai offline
juga. Caranya sama, klik Burger Icon di kiri atas, pilih opsi Offline
Translation, lalu pilih bahasa yang mau digunakan. Tentunya memakan
memory juga. Untuk Indonesia-Jepang, cuma 42 MB.
Setelah
didownload, tinggal pakai seperti biasa; masukin kata dalam bahasa
Indonesia, klik translate, lalu keluar katanya. Kalau
Indonesia-Jepang sih, yang keluar tulisan Katakana, cara baca latin
dan fitur voice talking dengan suara wanita cute. Oh iya,
sekarang udah bisa pakai kamera hape, lalu otomatis diterjemahin
dengan applikasi ini! Berguna banget kan?
Satu
lagi yang sering gua pakai untuk travelling di luar negeri;
TripAdvisor. Kadang kalau datang ke tempat baru, kita ga tau apa-apa
mengenai tempat itu, apalagi tempat asik untuk hangout, tourism spot,
belanja murah atau makan enak. Jadi kita perlu nanya ke orang lokal,
atau ambil brosur di tourism information, atau cek di internet.
Tanya
ke orang lokal, belum tentu mereka tau, atau bisa memberi referensi
yang sesuai dengan selera kita. Cari tourism information, syukur
kalau lokasinya dekat. Cek internet, kalau lagi terhubung. Kalau ga?
Buat jaga-jaga aja, gua pake TripAdvisor, dan aktifin versi
offlinenya.
Caranya
masukkan nama kota yang kalian tuju di kolom Search, nanti
keluar hasil pencariannya. Klik kota yang dimaksud, dan kalau ada
tanda centang available offline, maka petanya bisa di
download. Kalau udah, kita bisa pakai applikasi ini dalam
keadaan gak terhubung dengan internet!
Apa
yang spesial dengan applikasi ini? Kalian bisa cari informasi
mengenai hotel, restoran, dan things to do di area yang kalian
kunjungi, lengkap dengan alamat, peta dan review dari sesama
traveller yang pernah berkunjung ke tempat tersebut. Jadi, kalian
cari tempat yang sesuai referensi kalian. Karena tidak semua orang
mempunyai preferensi yang sama bukan?
Nah,
demikianlah informasi applikasi offline yang bisa gua share ke
kalian, berdasarkan pengalaman gua sendiri. Infonya bermanfaat atau
ga, tergantung masing-masing individu, dan preferensi travelling
masing-masing. Pokoknya, enjoy your trip with your own style :)
Comments
Post a Comment