Tips Jalan-jalan Hemat di Jepang



backpacking, backpacking murah, jalan-jalan, jalan-jalan murah, flashpacking, flashpacking murah, travelling, travelling murah, budget backpacking, itinerary, jepang, japan, jr pass, jr tokyo wide pass, tokyo wide pass, perbandingan harga, kyoto, kiyomizudera
Niomon Entrance Gate di Kiyomizudera Temple, Kyoto

Jepang. Siapa sih, yang ga kepengen ke sana. Negeri ajaib, perpaduan high-tech dengan kultur tradisional yang pekat, keindahan alam yang magical dengan 4 musim, berdampingan dengan urban design yang modern, kawaii ladies, mekkah bagi anime, manga dan game. Lengkap sudah!

Apalagi semenjak Visa ke Jepang digratiskan bagi pemilik e-paspor. Makin banyak deh pelancong dari Indonesia yang berwisata ke sana. Setelah gua survive solo backpacking di Jepang selama 9 hari, jalan ke 9 kota dengan budget 8 juta rupiah, masih banyak yang nanya ke gua. Jalan-jalan ke Jepang mahal ga sih?

Jawabnya: tergantung masing-masing individe. Mau budget 3 juta, 10 juta, 100 juta, bisa tetap habis selama di sana. Tergantung bagaiana kalian ngatur budget, itinerary, dan nafsu! Nafsu makan dan jajan, terutama. Apalagi kalau lihat barang-barang lucu dan diskon. Biasanya rem yang ngontrolin nafsu jadi blong! Hehe...

So, kali ini gua mau share, tips-tips yang bisa kalian pakai untuk berhemat selama jalan-jalan di Jepang.

70% Penghematan Tergantung dari Persiapan

Kalau mau ke medan perang, tentunya ga dengan tangan kosong bukan? Pasti perlu persiapan. Sama dengan jalan-jalan. Mau kemanapun, ga cuma di Jepang, semua perlu persiapan. Di artikel prolog perjalanan gua juga udah gua tekanin, persiapan itu penting. At least siapin itinerary dan informasi deh. 

Gua ga ngomongin tentang pembelian tiket murah, urus visa dan sebagainya ya. Tapi, untuk updet info aja, tiket murah tahun kemarin, untuk PP rata-rata dapatnya 4 jutaan. Tahun ini, makin murah, rata-rata dari beberapa info, dapatnya 2,5 jutaan. Untuk urus visa, sebisa mungkin manfaatkan e-paspor, karena gratis kalau mau ke Jepang. Cara apply visa waiver bisa dibaca di sini.

Jadi, apa yang mau gua omongin? Persiapan itu dimulai dari buat itinerary, lalu gali informasi yang dalam mengenai destinasi yang dituju. Kunci sukses ujian penerimaan siswa baru berhemat, 70% nya dua persiapan tadi aja. Ga percaya? Jadi, begini;

1. Buat Itinerary
Penghematan pertama dimulai dari itinerary. Semakin banyak kota yang mau kita kunjungi, apalagi jarak antar kotanya jauh, sudah tentu budgetnya semakin banyak. Di Jepang, transportasi itu yang paling mahal. Budget gua yang 8 juta, setengahnya habis buat transportasi doank. Sementara untuk akomodasi cuma habis sekitar ¥12k (sekitar sejutaan) saja untuk 9 hari. Mahal bukan?

Misal, dari Osaka ke Tokyo, gua ngabisin ¥6.100 dengan bus. Ada sih, yang jauh lebih murah, dengan bus juga, sekitar dua ribuan yen. Kalau jarak dekat, misal antara Kyoto – Osaka, cuma ¥560, atau ¥410 dengan Local Train, dengan kata lain, ngeteng. Beda jauh kan?

So, bijaklah dalam membuat Itinerary. Biasanya kalau pertama kali ke Jepang, pasti maruk, pengen ke banyak tempat, sehingga jadwal super padat. Kayak gua. Hahaa. Kesalahan pemula, yang dimaklumi. Tapi saran gua, kalau emang mau enjoy, cukup 2-3 kota saja. Karena di satu kota itu udah cukup banyak yang bisa di-explore.

Tapi balik ke masing-masing individu, ya. Kalau gua, next time gua ke sana, ga bakal semaruk kemarin deh. Amin! Semoga. Hahahaa...


2. Gali Informasi yang Dalam

Udah buat itinerary? Sekarang, cari informasi yang kalian perlu di kota atau destinasi tersebut. Untuk destinasi tertentu, misal museum atau kuil, cari informasi penting seperti akses ke sana, jam buka dan harga masuk. Jangan sampai kayak gua, karena ga tau jam tutup kuil Kinkakuji, datangnya tepat sebelum jam 5 sore. Kan udah ga bisa masuk. Kan jadi gigit jari deh.

Selain itu, di destinasi yang dituju, cari apakah ada destinasi lain yang letaknya ga jauh dari situ? Misal nih, pas di Kyoto, gua jalan ke Nishiki Market. Ternyata dekat situ ada Pontocho Alley, lalu jalan dikit sampai ke Gion. Kan lumayan menghemat waktu dan tenaga (dan mungkin duit) kalau udah tau info seperti ini bukan?

Tips gua, pakai Google Maps untuk memetakan dan mengelompokkan spot-spot yang kamu tuju. Kalian bisa pinpoint lokasi, dan save spot tersebut. Kalau udah terkumpul, kan jadi kelihatan dalam satu daerah bisa ke mana aja, dengan efektif. Baca di sini untuk tutorialnya. Oh ya, saved list-nya bisa di share loh!


Tips:  Info Transportasi

Nah, sekarang, gali informasi mengenai transportasi antar kota maupun dalam kota. Di Jepang ada banyak kartu pass yang ditawarkan untuk pelancong internasional. Saking banyaknya, bisa bingung. Dan ada pass yang bersifat nasional, regional atau internal dalam kota saja. Cari tahu, dan manfaatkan sebaik mungkin.

Banyak sesama traveller yang pengen ke Jepang, langsung mau beli JR Pass. Padahal belum tentu itu yang paling efektif dan hemat. Emang sih, secara kenyamanan, pass ini yang paling nyaman karena berlaku untuk seluruh JR Line dan JR Bus se Jepang. Tapi, apakah pass ini yang paling cocok untuk itinerary yang kalian buat?

Misal kalau cuma mau ke Osaka-Kyoto-Tokyo aja. Sayang banget kalau beli JR Pass. Rugi bandar. Padahal ada Hokuriku Arch Pass, atau Japan Bus Pass.  Atau cuma mau ke Tokyo-Kawaguchiko doank, ada Tokyo Wide Pass. Kecuali mau ke Tokyo-Sapporo, atau Hokaido-Nagasaki, baru deh, kerasa banget enaknya pake JR Pass.

Lantas, aku harus gimana ?”

Kalo kata penonton Benteng Takeshi, “Ayo manis, jangan manja!” (mmmm... kata-kata terakhir kayaknya ga ada deh ya?)

Yah, jaman internet sob! Gali informasi. Tanya mbah google, ikutan forum jalan-jalan atau join grup backpacker. Atau klik di sini, Kenali pass-pass yang ada di Jepang. Udah gua kompilasi buat lu-lu pada.

*put sunglasses on

Sekedar informasi, kemarin itinerary gua dari Tokyo-Nagoya-Kyoto-Osaka-Tokyo. Gua ga beli JR Pass, karena menurut perhitungan kasar gua, dengan perjalanan antar kota seperti itu, antara beli ketengan dan beli JR Pass cuma beda tipis. Tapi kalau beli JR Tokyo Wide Pass (JR TWP), jadinya bisa juah lebih murah. Ini gua coba buat perhitungan ulang, antara ga pake pass, JR TWP dan JR Pass untuk 7 hari. Hasilnya? Dengan JR TWP bisa hemat jauh lebih murah daripada JR Pass. Jadi, pelajari pass-pass yang ada di Jepang dan bandingin dengan itinerary kalian. 

Tapi balik lagi ya, semua tergantung preferensi masing-masing individu. Mau hemat tapi lebih ribet atau nyaman tapi lebih mahal. Kalau gua si, demen yang ribet-ribet *masokis XD



backpacking, backpacking murah, jalan-jalan, jalan-jalan murah, flashpacking, flashpacking murah, travelling, travelling murah, budget backpacking, itinerary, jepang, japan, jr pass, jr tokyo wide pass, tokyo wide pass, perbandingan harga,
Perbandingan harga dari Itinerary perjalanan gua di Jepang, antara Tanpa Pass (kiri), JR Tokyo Wide Pass (tengah) dan JR Pass (kanan). JR TWP bisa jauh lebih hemat, untuk perjalanan dengan Itinerary gua.


Tips: Pakai Night Bus

Tips untuk menghemat penginapan ketika lagi backpacking; manfaatkan night bus untuk perjalanan antar kota. Gua di Jepang 9 hari, tapi cuma pakai jasa hostel 6 malam doank. Sisanya diperjalanan antar kota, pakai night bus.

Di Jepang, bus antar kota disebut Highway Bus. Ada beberapa perusahaan yang melayani jasa Highway Bus, seperti Willer, JR dan Sakura. Night bus nya nyaman dan hangat -saat itu lagi musim dingin. Seatnya sandarannya empuk, bisa direbahin. Ada WC dan WiFi pula, serta colokan USB dan/atau listrik. Tapi tergantung busnya ya. Ada harga ada barang.

Untuk Willer, karena perusahaan ini emang ekslusif untuk highway bus, makanya kenyamanannya paling baik. Seatnya ada “tudung saji” nya, untuk dipakai di kepala, biar kalo ngiler ga ketahuan mau tidur ga keganggu cahaya. Meski biasanya cahaya tetap diredupin koq.

Biasanya, bus bakal berhenti 1-2 kali di rest area selama perjalanan. Bisa dimanfaatin untuk mampir ke WC atau belanja di combini. Tips, kalau bepergian di musim dingin, hindari seat window ya. Meski dalam bus hangat, dan jendela tertutup rapat, tapi udara dingin tetap bisa masuk di cela-cela jendela. Dinginnya pake banget! Gua coba duduk di seat window ketika bus lagi jalan (kebetulan lagi kosong samping gua), ga sampe semenit gua udah ga tahan!

P.S. Kalau mau ngerendahin sandaran kursi -di bus maupun kereta- minta ijin dulu yah, ke penumpang di belakang. Ini kebiasaan orang-orang Jepangnya loh.


Tips: Punya CC? Manfaatkan!

Beli tiket on spot itu jauh lebih menyakitkan hati, karena lebih mahal. Nih, gua beli on spot tiket night bus Osaka-Tokyo dapatnya ¥6.100, dengan JR Bus. Padahal dengan Willer, bisa cuma ¥3.100 atau Sakura ¥2.600. Jauh lebih murah kan? Tapi ada daya, gua ga punya CC alias Kartu Kredit!

Gundah gulana juga si. Di satu sisi, gua ga pengen punya kartu kredit karena ga mau ngutang, tapi di sisi lain, banyak dapat diskon dan bisa reservasi duluan kalau beli on line. Jadi, bagi kalian yang punya CC, manfaatkan dengan maksimal ya. Terutama untuk pesan tiket bus, hotel dan tiket museum. Museum Ghibli cepat habisnya loh!


Tips: Couchsurfing

Udah tau istilah couchsurfing (CS)? Intinya, nebeng! Yep, nebeng di sofa -atau kasur, kalau beruntung- di orang asing di tempat yang di tuju. Kayaknya konsep ini kurang familiar di lingkungan non-backpacker, dan pasti bayangannya macem-macem, terutama soal keamanan. Tapi percayalah, karena konsep ini mengutamakan kepercayaan.

Konsep CS ini sudah mendunia, bahkan ada applikasinya! Kalian bisa jadi host ataupun jadi CS-er. Kalian perlu isi data diri dulu pastinya. Baik menjadi host maupun CS-er, dapat review dan testimoni dari pemakai jasa.

Yang cukup sulit adalah mendapatkan kepercayaan calon host ketika jadi couchsurfer. Mereka juga ga serta merta mengkonfirm yang request. Gua sendiri gagal CS-an di Jepang, karena rupanya review gua masih kurang oke bagi orang Jepang. Seringnya sih, CS-an di Bali doank gua.

Jadi, jangan terlalu berharap banyak dari CS, tapi worth to try. Kalau berhasil, selain dapat tempat nginap gratis, bisa dapat local guide juga, kalau host-nya berkenan dan lagi ga sibuk. Ingat, jangan request mendadak, karena host bukan teman kita, mereka juga perlu waktu untuk mempertimbangkan permintaan calon CS.


Nah, sampai sejauh ini, gua masih membahas tentang persiapan sebelum berangkat. Sisanya, yang 30% nya, adalah ketika sedang di Jepangnya sendiri. Tips paling ampuh sih, tahan hawa nafsu yaa. Hahaa. Ini persiapan yang gua lakuin sebelum berangkat ke Jepang.

Tapi serius, di awal udah gua jelasin, ngontrolin nafsu jajan tuh yang paling susah. Kalau emang mau berhemat, ya harus dikontrol. Tapi, ada yang ga bisa kita kontrol, yaitu rasa lapar dan haus. Tapi tenang, gua ada tipsnya;


Tips: Makan

Untuk makan, rata-rata sekali makan di sana ¥700-an. Harga ini berlaku hampir di mana saja. Kecuali untuk restoran super mewah. Biasanya, kalau udah mencapai angka ¥1000-an, artinya udah mewah banget! Enaknya di Jepang, setiap warung dan resto, pajang foto makanan, keterangan dan harganya di depan toko mereka. Jadi kita ga perlu masuk-ke-dalam-lalu-keluar-setelah-lihat-menu-dengan-harga-selangit di sana.

Katanya, di combini -penyebutan convenience store dengan lidah Jepang, harga makanan lebih murah. Dan bener banget! Dari onigiri yang cuma ¥100-an sampe bento dari harga ¥300-an ada. Bentonya enak-enak, dan isinya banyak. Tapi bagi orang Jepang, makanan Combini tuh sangat ga enak dan ga sehat, karena makanan olahan dengan pengawet. Mereka lebih demen makan yang disajikan langsung dan manual. Makanya harga makanan di warung biasa aja bisa lebih mahal daripada di Combini.

Selain Combini, coba deh ke restoran waralaba fastfood, kayak McD atau KFC. Ada menu-menunya yang murah banget. Semacam paket goceng di sini, meski harga asli setelah bayar ga goceng juga sih. Selain waralaba dari luar, resto waralaba lokal juga banyak. Mos Burger, Nakau dan masih banyak lagi. Gua nyobain Nakau Restaurant, salmon bakarnya cuma ¥200 saja. Gede lagi!

Kalau kalian mau eksplore, sebenarnya ada beberapa toko, meski ga banyak, yang menawarkan makanan super murah. Kayak di Asakusa, gua nemu toko bernama Paku-paku yang jualan bento dari ¥250, dan beberapa gorengan a la cartè yang enak dan masih hangat. Onigirinya cuma ¥108 saja loh! Lebih murah dari Combini.

Intinya, budgetin aja sekali makan ¥700, untuk berapa hari kalian ke Jepang. Dan dengan asumsi kalau sarapan bisa dapat di hotel atau makan yang lebih murah, atau tiap kali makan selalu hunting yang murah, ada spare buat jajan cemilan loh! Kalau mau makan yang lebih mewah, budgetin aja ¥1.000 per makan.


Tips: Minum

Kalau minuman, di Jepang jualan minuman botolan hangat maupun dingin. Biasanya bisa ditemukan di tiap combini maupun vending machine yang bertebaran di mana-mana. “Kulkas”-nya bisa untuk panas dan dingin. Minuman botolan yang dijual, rata-rata kopi, teh, atau susu.

Khusus buat teh, rata-rata menyajikan teh ocha maupun oolong, tanpa gula. Cuma pakai rasa the aslinya aja. Mungkin bagi lidah orang Indonesia aneh kali ya, karena di sini the botolannya manis semua. Less sugar pun masih manis. Di sana mah, pahit. Bagi gua sih, enak. Kalau lihat takaran kalorinya cuma 0% loh! Untuk yang lagi diet pasti demen nih. Ga cuma teh, kopinya pun banyak yang tanpa gula.

Rata-rata harganya di atas ¥150-an. Tapi kadang lagi ada diskon di combini menjadi ¥120~130-an. Nah, kalau mau hemat, cari vending machine yang bertanda All 100! Artinya, semua barang di dalam mesin itu harganya cuma ¥100 saja! Mungkin ada yang ngeremehin, apa sih, beda 10-20 yen doank? Bagi gua yang demen konsumsi minuman botolan, ngaruh banget loh!


backpacking, backpacking murah, jalan-jalan, jalan-jalan murah, flashpacking, flashpacking murah, travelling, travelling murah, budget backpacking, itinerary, jepang, japan, jr pass, jr tokyo wide pass, tokyo wide pass, perbandingan harga, vending machine, beverage
Vending machine yang tersebar di Jepang, dari jalan raya, jalan sempit, hinga puncak gunung.

Mau minum gratis? Tiap resto biasanya menawarkan free ocha ke konsumen. Bisa ambil seenak jidat. You know what I mean? Siapin thumblr, botol air ato baskom sekalian buat bekal kalian jalan-jalan! Hahahaha.

Selain resto, masuk aja ke foodcourt di mall-mall. Air putih juga tersedia gratis. Bentuknya kayak kontainer saos di KFC/McD di Indo. Tinggal ambil gelas kertas di samping, lalu tap airnya. Biasanya disajikan dingin, kalau kurang tersedia es batu juga. Gua jarang ketemu yang bisa hangat, atau suhu normal.


Info: Belanja

Kayaknya pada demen kali ya, kalau gua kasih tips belanja tapi hemat. Gua cuma mau ngasi tau aja, tempat-tempat belanja dengan harga murah. Tapi biasanya kalo udah harga murah malah kalap lagi. Di kontrol yah, nafsu belanjanya.

Cari tempat perbelanjaan yang bebas pajak. Contohnya di Jepang, toserba Don-Quijote. Di Tokyo, lokasinya ada di Asakusa, Roppongi, Shinjuku dan Shibuya. Mungkin ada lagi di tempat lainnya yang gua ga tau. Di kota-kota lainnya di Jepang juga ada.

Di sini, dengan konsep toserba -toko serba ada- mirip Borma di bandung lah, harganya bisa lebih murah daripada harga pada umumnya, karena bebas pajak dan legal koq. Gua beli minuman botolan 1,5 liter, harganya cuma ¥130-an, di mana di combini aja, harga segitu cuma dapat yang 500-600 mL.

Selain toserba, ada juga beberapa pasar yang memang menawarkan barang-barang murah, seperti di Ameya Yokocho, dekat Ueno Park di Tokyo. Emang tempat ini dulunya pasar black market, tapi saking tenarnya, dijadiin pasar legal oleh pemerintah Jepang.

Selamat belanja!


Bonus TIPS

Kalian bisa jalan-jalan di Jepang (atau beberapa negara tertentu) tanpa portable WiFi. Misal portable WiFi-nya ketinggalan, atau lagi bokek jadi ga sempet nyewa WiFi (curcol) kalian bisa manfaatin aplikasi-aplikasi off line.

Untuk map, google map sebenarnya menyediakan fitur off line, tapi sayang di Jepang belum available. Andalan gua, Here Maps, yang menurut gua, cuma setingkat di bawah level Google Maps. Tapi sayang (lagi) di Jepang belum available juga untuk offline. Jadi, gua pakai Maps.Me, yang available di Jepang.

Caranya cukup mudah. Tinggal download aja petanya, dan nyalain GPS selama di sana. Cukup akurat, meski akurasi kecepatannya ga secepat kalau pakai internet si. Tapi cukup membantu biar ga nyasar.


Gua udah mengkompilasi applikasi-applikasi offline yang berguna di Jepang, beserta tutorialnya disini


Oke, kira-kira itu aja garis besarnya tips-tips dari gua. Semoga berguna buat kalian yang baca. Enjoy your trip ;)

Comments

  1. Makasih bnyj infonya mas. Sangat lengkap..ngebantu bgt buat saya yg mau jalan sabtu dpn.pas winter juga.
    Kalo blh saya minta tlg itin mas disana buat rekomen saya buat itin yg mepet.mksh bnyk
    citralaraswati@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, sorry slow respon. Sama2 loh :)

      Kalau mau itin, cek di sini https://ranselbertopeng.blogspot.co.id/p/itinerary.html

      Kalau mau nanya2 cpt di respon, coba messege via FB/IG saya aja yaa
      https://www.instagram.com/ranselbertopeng/?hl=en
      https://www.facebook.com/ranselbertopeng/

      Delete
  2. rekomendasi penginapan please, biar bisa ngerti bugdetnya

    ReplyDelete
  3. rekomendasi penginapan please, biar bisa ngerti bugdetnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penginapan, tergantung tiap kotanya ya. Saya cari yg termurah via traveloka atau booking.com. Bisa cari penginapan sesuai budget.

      Delete
  4. Thanks infonya. Oiya ngomongin hidup hemat, ternyata keluarga kerajaan juga menerapkannya loh dalam kehidupannya. Kalo kita ga nerapin, malu dong sama mereka. Mau tau keluarga kerajaan mana yang sehari-harinya hidup hemat? Cek di sini: kebiasaan hemat keluarga kerajaan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dummy Booking For Flight Ticket

Singapore - Johor Bahru - Kuala Lumpur Lewat Jalur Darat

Kereta Jakarta - Bandung hanya 14 Ribu, Backpacking Style!

Jepang, 9 Hari, 9 Kota, 8 Juta Rupiah (Prolog)

Menyusun Itinerary Perjalanan & Budgeting dengan Google Maps