Day 8 pt.2 - Koshien, Jepang, 9 Hari, 9 Kota, 8 Juta Rupiah
Hari ke-8 part 2!
Hanshin
Koshien Stadium
Destinasi
gua selanjutnya, Koshien Stadium, di kota tetangga, Hyogo. Pasti
banyak yang ga tau, apa itu Koshien, soalnya emang bukan destinasi
turis sih. Koshien Stadium, dengan nama official Hanshin Kōshien
Kyūjō
merupakan stadion olahraga baseball, terletak di kota Hyogo,
berbatasan dengan Kobe dan Osaka. Namun sering dikirain berada di
Osaka, karena tim baseball Osaka Tiger dulu bermarkas di sini. Perlu
kalian tau, di Jepang, olahraga baseball merupakan salah satu cabang
olahraga yang sangat populer, hingga ada pro liga nya. Beberapa
pemain Jepang bahkan sudah berkiprah di Major League Baseball (MLB)
di Amrik sono.
Sesuai
namanya, stadium ini adalah markas tim Hanshin Tiger (dulu Osaka
Tiger), tim baseball yang sangat populer di Jepang, dengan sponsor
utamanya, Hanshin, salah satu perusahaan kereta yang beroperasi di
Jepang. Makanya di Osaka, kalau mau ke Hanshin Line, pasti banyak
poster Hanshin Tiger. Gua sampe punya kaosnya, dapat hadiah dari
attraksi lempar bola di little Tokyo, Blok M, taum kemarin.
Eiits,
gua bukan penggemar Hanshin Tiger ya. Bahkan bukan penggemar baseball
sama sekali. Tapi, gua penggemar manga, dan salah sering yang gua
baca adalah highschool
sports.
Entah itu basket (slam dunk), sepakbola (shoot, offside) atau
baseball. Khusus baseball, mungkin familiar dengan karya-karya Adachi
Mitsuru sensei. Cross game, H2, hingga Touch yang dianggap karya
klasik oleh orang Jepang (baca : jadul) merupakan judul-judul karya
beliau tentang baseball. Selain itu, ada karya mangaka lain yang
bagus seperti Aoizaka Baseball Team dan Diamond no Ace. Gile,
langsung ketahuan otakunya yak, hehe.
Kalau
di basket dan sepakbola ada Interhigh,
turnamen nasional tingkat SMU, di baseball ada Koshien. Yep, stadion
ini merupakan tujuan utama pemuda-pemuda pemain baseball tingkat SMU
di Jepang. Go
To Koshien,
terutama Summer Koshien, pasti tujuan tim-tim tersebut. Turnamen SMU
tingkat nasional di Jepang emang diadakan dua kali setahun, yaitu
summer dan spring. Kenaikan kelas terjadi di akhir spring, sehingga
ketika summer, tim-tim SMU pasti menunjukkan wajah baru, dinamika
baru, drama yang baru juga. Kalau mereka berhasil lolos ke tingkat
nasional, mereka di undang lagi di spring
invitation league.
Begitu kira-kira.
Btw,
winter dan spring merupakan musim liburan. Dan ada liburan lagi di
summer. Enak banget deh, jadi siswa di Jepang, banyak liburnya.
Nah,
balik ke perjalanan gua, dari Osaka Castle, gua kudu ke
Osakajokitazume Station yang letaknya di seberang Oh River. Untuk
itu, gua jarus sedikit memutar ke arah utara area Osaka Castle. Dari
sini bisa ngeliat pemandangan yang kontras antara Osaka Castle yang
tradisional dengan Osaka Business Park dengan gedung-gedung tinggi
berdesain modern, serta area Oh River yang natural.
Dari
sini, transit di Ebie Station, keluar ke jalan menuju Hanshin Noda
Station. Naik sekali lagi menuju luar kota, di Nishinomiya, Hyogo.
Begitu keluar dari stasiunnya yang ga begitu gede, aroma Hanshin
Tiger nya udah kecium banget! Kayak beraroma aje ya. Maksudnya,
banyak yang jualan suvenir, dari stall-stall kecil, sampai official
store. Dan ini belum masuk ke daerah stadionnya.
Jalan
ke arah stadion yang terletak di seberang Aeon Mall, ada flyover,
yang diberi papan nama berbahasa Katakana (ato Hiragana ato Kanji, ga
ngerti deh) yang mungkin artinya Hanshin Koshien Stadium, soalnya ada
icon orang lagi maen baseball. Di bawah flyover ini dijadiin tempat
parkir motor dan sepeda.
Lewatin
fylover, langsung masuk deh ke area stadionnya. Di dinding pagarnya,
dipasangin poster-poster pemain Hanshin Tiger. Di tiap beberapa
meter, ada toko suvenirnya. Dan di pintu utama, ada tiga mural-relief
yang mengekspresikan kemenangan tim baseball.
Poster pemain Hanshin Tigers |
Mural-relief di depan Koshien Stadium |
Nah, orang Jepang tuh, selain suka dengan pro baseball, mereka juga senang ngikutin highschool baseball. Makanya kalo udah summer koshien, pasti penuh stadion ini. Karena waktu itu lagi awal musim semi, makanya gua datang tanpa ekspektasi, cuma pengen ngeliat, gimana sih, bentuk stadion yang sangat disakralkan di manga-manga baseball itu?
Ternyata,
lagi ada game, antara Hanshin Tiger vs Chiba Lotte Marine! Gilak, dua
tim besar dan rival nih. I
was sooo lucky!
Pantesan, banyak petugas yang stand by, ama toko suvenirnya pada
buka. Langsung beli tiket deh. Gua ambil di tribun paling belakang,
daerah outer
field,
karena paling murah dan di sini tempat para supporter beraksi.
Gua
masuk dari pintu 20, setelah tas diperiksa ama petugas yang murah
senyum dan Inggrisnya bagus, gua dipersilahkan masuk. Memasuki
tribun, suara-suara supporter udah bergema. Pas naik ke bagian
tribun, wow, rame! Gua ngambil duduk di left
outer field,
dekat supporter tim away.
Banyak
penonton yang memakai atribut tim kesayangannya. Meski di dekat area
supporter tim away, tapi banyak juga yang make atribut Hanshin
Tigers. Dan mereka cuek aja tuh. Penontonnya juga beragam, dari yang
masih berjas rapih dari kantor, anak SMU, pemuda dengan atribut super
heboh, kakek-kakek penggemar baseball, sampe satu keluarga nonton
lah!
Gau
merhatiin suasana di tribun sini. Supporter kedua tim, keren loh
yel-yel nya. Ada lagunya masing-masing, dan ga cuma lagu doank, ada
gesturnya juga, dan penonton laen pada hapal. Alat musik yang dipake
ga cuma drum dan snare, tapi juga alat musik tiup. Yang menarik, yang
penjaja minumannya. Semua gadis kawaii, make jersey pink, celana
pendek a la sepakbola, kaos kaki panjang sebetis dan sneakers, di
belakangnya ada backpack yang berisi drum, yang isinya bir. Kalau ada
yang beli, mereka tinggal ngeluarin gelas plastik, lalu nyemprotin
bir ke gelas tadi, pake selang dari backpack yang mereka bawa.
Cemilan-cemilan semacam Chiki digelantungin di strap backpack di
depan. Full gear banget lah.
Pas
gua masuk, game udah memasuki inning ke-5, yang berarti masih ada
waktu 4 inning lagi. Untuk informasi kalian, baseball terdiri dari 9
inning, atau babak. Selama inning yang tersisa, sayang ga ada
homerun. Namun ada beberapa kali permainan defense cantik dari kedua
tim. Dan endingnya, mereka seri 1-1. Karena ini liga, babak
penyisihan, jadi ga pake perpanjangan waktu. Bubar deh.
Keluar
dari stadion ini, toko-toko suvenir langsung dipenuhi oleh para fans.
Dan berakhir juga pengalaman gua nonton di stadium bersejarah yang
dibangun tahun 1924. Dari sini, gua istirahat dulu di Aeon Mall. Mall
kecil di seberang Koshien. Meski Aeon Mall di Alam Sutera gedenya
minta ampun, tapi di Jepang ga seheboh itu koq. Aeon Mall yang ini
kecil banget, kayak Slipi Jaya lah.
TIPS
Access
to Koshien Stadium
Dari
Osaka Castle, jalan ke Osakajokitazume Station, naik JR
Touzai-gakkentoshi Line ke arah Shin-Sanda, lewatin 4 stasiun, turun
di Ebie Station. Jalan ke Hanshin Noda Station, naik Hanshin Line ke
arah Nishinomiya, turun di Koshien Station. Total tiket ¥400 dan
perjalanan kurang lebih 50 menit.
Dari
Osaka Station, jalan ke Umeda Station, naik Hanshin Line ke arah
Koshien. Total perjalanan sekitar 18 menit dan tiket seharga ¥270
Entrance
Fee
Tergantung
milih seat di area mana, dan siapa yang bertanding, mulai dari
¥1.000~¥4.800.
Untuk
Highschool Koshien, harga tiket dari ¥1.500~¥16.000
Untuk
Koshien Museum, ¥600
(kiri) Peta area penonton, harga tergantung area. (kanan) Menu makanan yang available di Koshien. Kirain bakal mahal, taunya lebih murah dari resto biasa. |
What
to Do
Nonton
pertandingan baseball, kalau ada.
Kalau
ga, masuk ke Koshien Museum, untuk melihat sejarah baseball,
khususnya Highschool Baseball dan Hanshin Tiger, serta Koshien Bowl,
untuk American Football.
Back to Osaka Station
Setelah
istirahat, gua jalan ke arah Imazu Station, sekitar 20 menit, biasa,
sambil liat-liat perumahan penduduk. Sekalian hemat ¥140 sih,
soalnya kalau dari Koshien Station, yang cuma beda 2 stasiun. Sayang
aja (sebenarnya duit udah menipis sih, hehee). Dari Imazu Station,
gua naik tipe Local Train, kudu transit tiga kali, ke Minamikata
Station, stasiun kecil di dekat hostel. Minusnya naik Local Train
antar kota, biasanya transit berkali-kali, plusnya, lebih hemat, kali
ini gua bayarnya cuma ¥240 aja. Gua si ga masalah transit, sekalian
sightseeing
lah.
Nyampe
di Minamikata Station, langit udah gelap, dan mulai gerimis. Gua
keliling lihat-lihat restoran, sampe akhirnya nemu Daily Yamazaki, salah satu
combini di Jepang. Maunya sih, hemat, tapi karena makanannya
murah-murah, jadi kalap juga. Sekalap-kalapnya gua, tetap murah jiga
sih ternyata, hahahaa. Beli mie-instant, kroket daging, telor masak
dan teh botol anget, cuma ¥509.
Balik
ke hostel, masuk ke common
room,
masak mie-instant deh. Ama staf nya gua dibolehin nongkrong ampe jam
9 malam. Baik banget yah. Pas lagi masak, ada dua gadis, penghuni
hostel juga. Kita ngobrol-ngobrol. Mereka dari daerah lain di Jepang,
datang ke Osaka untuk wawancara kerja. Yang satu, bahasa Inggrisnya
bagus banget, dari Hiroshima. Katanya di sana, ga ada apa-apa kalau
buat kerja. Tapi bagi turis, emang disarankan ke sana, kota
bersejarah yang pernah diledakin ama Amerika dengan bom atom. Dan
okonomiyakinya juga enak. Yang satunya lagi, lebih kawaii, tapi ga
bisa bahasa Inggris, jadi ga ngobrol banyak kita. Paling cuma senyam
senyum haik-haik aja.
To
Tokyo!
Habis
makan, gua bawa semua barang-barang yang dititipin di hostel, pamitan
ama staf dan kedua penghuni tadi, lalu jalan ke
Nishinakajimaminamigata Station. Naik subway ke Osaka Station, lalu
nyari terminal bus JR. Gua hampir salah tempat, karena di Osaka
Station ini luas banget. Untung nanya ke petugas yang jaga, lalu
ditunjukin arah untuk bus JR.
Sampai
di terminal bus JR, udah rame. Deket situ ada kantor JR Expressway
Bus Ticket Center, yang di dalamnya lebih rame lagi, karena ada
penghangat ruangannya. Gua nunggu aja di dalan sini, sambil ngenet,
karena ada wi-fi gratis dalam sini. Sekitar 22:30, bus yang gua
tunggu datang. Kali ini, busnya double deck, dan free wi-fi juga.
Untung gua tetap ngambil seat
alley,
karena seat window ternyata masih dingin, ketika busnya jalan.
Seperti
highway bus pada umumnya, bus ini juga transit di beberapa bus stop
dan rest area. Di Osaka Station sih, masih sepi di dalam bus ini,
namun setelah beberapa bus stop, penuh juga. Gua tidur aja deh,
sembari nge-charge
gadget dan
hape. Sampe di Tokyo, udah matahari udah mulai menyapa. Bus ini stop
di Shinjuku dulu baru akhirnya berhenti di Tokyo Station. Matahari
pagi, semangat pagi, kota Tokyo di pagi hari, petualangan gua di hari
ke-9 pun dimulai!
Total
pengeluaran gua kali ini:
Kereta
ke Koshien ¥400
Kereta
balik ke Osaka ¥270
Kereta
ke Osaka Station ¥180
Nightbus
¥6.100
Tiket
Koshien ¥1.000
Meal
¥509
TOTAL
¥8.459
See
you next in
DAY 9part 1, Fujiko F Fujio Museum,
atau
baca pengalaman gua di Day 8 part 1, Osaka Castle, disini.
atau,
baca pengalaman gua di Kyoto, Day 7 disini.
Beli tiket ntn koshiennya dimana yah? Gara2 daiya no ace jd pgn ntn
ReplyDeleteHahaa, daiya no ace seru jg tuh. Belinya langsung on spot. Bisa beli via Online jg, tp ribet, kudu make CC.
Deletewah koshien yah. ngak kepikiran mau kesitu hahah. saya sering dengar stadion ini disetiap manga yang dibaca. rugby, basket, sepak bola, bisbol. semua mimpi anak2 SMA se-jepang ke situ. rupanya realnya juga begitu ya.
ReplyDeleteyes, indeed! Makanya penasaran jadinya bela2in ke sana. Kebetulan bgt lagi ada game, sekalian nonton deh.
Delete