Day 7 pt.1 - Fushimi Inari Taisha, Kyoto - Jepang, 9 Hari, 9 Kota, 8 Juta Rupiah

backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii


Hari ke-7!

Hari ini hari terakhir gua di Kyoto, makanya pagi-pagi banget jam setengah enaman gua udah bangun dan packing. Semalam, laundry-an gua yang masih rada basah, gua taruh di bawah kotatsu di common room, pas semua orang udah pada tidur. Ambil pagi-pagi pas masih pada tidur juga, hehee. Hasilnya? Laundry-an gua kering semua! Kayak dijemur di bawah sinar matahari! Damn, I'm Genius! Hahaaa.

Packingan kelar, ransel gua simpan di common room juga, di mana tempat penitipan barang emang ditaruh di sini juga. Kunci gua masukin ke drop box dekat resepsionis, langsung jalan ke Kyoto Station, sambil diterjang angin. Gilak, gua jalan sambil gemeteran sebadan-badan!


backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Kyoto di pagi hari. Sinar matahari sebenarnya udah terang banget, tapi ketutup ama gedung-gedung tinggi.


Fushimi Inari Taisha

Sampai di Kyoto Station, langsung nyari bus ke arah Fushimi Inari. Begitu naik, enjoy the view selama perjalanan ke arah tenggara kota Kyoto. Fushimi Inari Taisha sendiri merupakan kuil Shinto yang terletak di kaki gunung Inariyama atau Gunung Inari. Inari sendiri merupakan dewa padi dan sake dalam kepercayaan Jepang. Makanya, kuil ini banyak dikunjungi oleh pedagang dan petani di jaman dulu, dan merupakan kuil pusat di antara ribuan kuil lainnya yang memuja dewa Inari.

Fushimi Inari Taisha terkenal dengan torii atau gerbang khas kuil Jepang yang berwarna merah, yang jumlahnya sekitar 5000-an. Tiap-tiap torii ini, merupakan donasi dari pedagang yang memuja dewa Inari. Pada tiap-tiap torii terdapat  pahatan nama penyumbang. Torii ini disusun di sepanjang perjalanan hiking ke puncak gunungnya, dengan perjalanan total sekitar 4 km, dan membutuhkan waktu 2 jam untuk naik. Bakal lebih sih, karena pasti foto-foto dulu, hehee...

Sampai di halte Inari Taisha-mae, sekitar jam 7, turun dengan memakai One Day Bus Pass yang kemarin ga jadi dipakai. Masukin ke mesin dekat driver, tanggal hari itu terprint di kartunya, maka seketika itu juga kartu aktif.

Dari halte, jalan dikit langsung ketemu jalan kecil mendaki di samping kuil. Di sepanjang jalan ini, banyak pedagang yang masih memasang lapaknya. Gawat, tar siang bisa kalap belanja nih, kata gua dalam hati. Di ujung jalan ini, langsung memasuki kuil utama atau Honden. Di depannya, terdapat Romon Gate sebagai gerbang masuk ke area kuil. Kalau naik kereta, stasiunnya persis di depan Romon Gate.



backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Jalan kecil menuju Inari-taisha, kiri-kanan jalannya banyak stall-stall food vendors kalau udah siang.

backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii, romon gate
Romon Gate, gerbang utama sebelum memasuki area kuil. Di depannya ada torii merah super gedee!

Di dalam Honden, ada biksu yang sedang baca sutra. Turis-turis lokal ada yang ikut berdoa. Beberapa biksu lain ada yang sedang nyiram taman dan jalanan. Kalau mau datang ke sini, sebaiknya emang di pagi hari banget, karena tempat ini ga ada jam tutupnya. Atau datang di malam hari, dengan suasana lebih misterius namun romantis karena trek hikingnya diterangi lampion batu. 

Akhirnya gua jalan ke arah trek hiking, di belakang Honden,  langsung di sapa oleh Senbon Torii, dua jalan trek dengan torii tersusun paralel. Tori-tori di sini pendek, kira-kira cuma 2 meteran tingginya. Gua ambil yang kanan. Indahnya datang pagi-pagi, rasa ngantuk langsung hilang karena semangat foto-foto tanpa gangguan turis lain yang lewat!

backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Superhero landing! Udah lama pengen pose begini, mumpung sepi, akhirnya kesampean! YES!!!


backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Masih sepi banget kan? Perhatiin pahatan di torii-nya, gua ga ngerti bacanya, tapi katanya mah, itu nama-nama penyumbang toriinya, beserta tanggal mereka nyumbang. Sang penyumbang biasanya pebisnis.


Awalnya gua pikir seribu torii itu hyperbolic, mengada-ngada, tapi pas jalan, koq ga habis-habis ya? Mungkin bener, dan ternyata malah lebih! Keluar dari Senbon Torii, ada Okusha Shrine, kuil kecil di mana banyak orang menuliskan permohonannya di atas kayu berbentuk rubah, dan disematkan di dekat kuil. Biksu-biksunya juga sedang nyiram-nyiram aer ke jalan tuh. Di sini, gua pikir udah kelar, ga seru amat. Taunya, perjalanan masih jauuuuh!



Naik lagi ke atas, masih berjalan di bawah torii yang mulai berkurang jumlahnya, tapi makin tinggi dan besar,   kiri-kanan jalan pemandangannya udah mulai berubah, semacam hutan di pegunungan gitu. Akhirnya tiba di kolam kecil Shin-ike Pond, yang gua pikir udah selesai pendakiannya. Taunya itu masih pemanasan bro! Baru tiba di pos ke-2, dari total 14 pos sampai ke puncaknya. 


backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Noh, baru pos ke-2, padahal perasaan perjalanan udah jauh banget, ternyata belum seperempatnya!

backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Peta shrines dan jalur pendakian menuju summit.


Hampir tiap pos ditandai dengan bangunan kecil yang merupakan toko suvenir sekaligus cafe untuk menikmati panganan khas Inari Sushi, atau Kitsune Udon, atau udon rubah. Bukan berarti ada daging rubahnya ya, kitsune udon merupakan udon dengan topping tahu, makanan favorit rubah. Rubah sendiri dianggap hewan pembawa pesan dewa Inari, sehingga banyak patung rubah bisa dilihat sepanjang trek. 


backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii, fox
Ada banyak patung-patung rubah di sepanjang jalan. Yang ini, di mulutnyaada bambu, dan air keluar memenuhi kolam penyucian di bawahnya. Airnya super seger gan! Minum dikit dahaga langsung ilang.


Sepanjang trek juga banyak kompleks kuil-kuil kecil, yang tiap kompleksnya terdiri atas puluhan torii mini dan patung rubah. Nah, ternyata banyaknya kompleks kuil kecil ini, karena banyak yang beli mini torii untuk berdoa sekaligus nyumbang dalam skala kecil. Mini torii ini berdiriin begitu aja di dalam kompleks ini. Biar lebih jelas, simak video di bawah ya. Banyak juga puryfying pond yang sering dijumpai di dekat kuil-kuil di Jepang, dengan desain patung rubah. 




Sampai di pos ke-6, merupakan Yotsutsuji Intersection, di mana kalian bisa lihat landscape kota Kyoto dari atas. Nah, bayangin kalo malam hari, citylight kota Kyoto pasti keren banget dilihat dari sini! Di sini disediain tempat duduk buat istirahat. Naik ke pos 7, ternyata kompleks kuil kecil lagi. Karena di sini jalan buntu, harus balik turun ke pos 6, lalu lanjut ke pos 8 dan seterusnya. Di pos 9, jalanan mulai bercabang. Tinggal pilih mau ke kiri atau ke kanan, ntar sama-sama sampai di puncak koq. Gua pilih ke kiri.


backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii, yotsutsuji intersection
Yotsutsuji Intersection, viewpoint di pos ke-6, dan disediain tempat duduk kalo capek.

Sampai di pos 10, terdapat bangunan hybrid modern-tradisional, yang ternyata WC! Dan di sini merupakan WC terakhir, karena semakin ke atas, areanya dianggap suci, sehingga ga boleh buang hajat di atas. 

Setelah berapa lama, tiba di puncak juga! Horee. Apa yang ada di atas? Cuma ada warung kecil tadi, serta kompleks kuil kecil, kalo ga salah namanya Ichi no Mine. Udah. Gitu aja. Anti klimaks yah. Kirain bakal ada yang keren gitu dari atas sini. Nih, videonya.




backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Lanjut ke bawah! Ga semua torii-nya berwarna emas. Banyak yang sudah memudar warnanya, atau mulai berwarna orange. Di tengah jalan, gua ketemu orang yang ngecat ulang torii-torii ini. Maintenance-nya tetap diperhatiin sama pengurusnya.


Yang gua selalu heran, di daerah pegunungan begini, banyak vending machine untuk minuman! Gimana ngangkatnya ya? Silly question, lewatin aja, hehee.

Akhirnya balik ke bawah. Sepanjang perjalanan naik maupun turun, gua makin kagum ama orang Jepang. Banyak kanek nenek, yang masih nekat naik ke atas, jalan kaki loh. Nekat karena beberapa tuh jalannya udah pake tongkat di kiri-kanan tangannya! Masih kuat, meski batuk-batuk! Selain itu,a ada beberapa rombongan wanita, turis lokal, pake rok mini, sepatu heels, tenteng koper mereka, nyampe loh di puncak! Standing applause deh!

Tiba di area peta, ternyata ada jalur lain untuk mengakses puncak. Namun jalur ini ga dipasangin torii. Karena udah lewatin trek dengan torii, gua milih jalur ini. Pemandangan di jalur ini kata gua bakal keren ketika puncak musim semi dan gugur, karena terdapat taman dengan kolam kecil Yashimaga Pond, beserta aliran sungai kecil, lampion batu, plus jembatan kecil dengan hand grip dari kayu dicat merah. 



backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Jembatan kecil di Yashimaga Pond

Tiba di Honden, alamak! Rame banget! Baru jam 10an padahal. Di dalam Hondennya, para biksu sedang melakukan upacara keagamaan. Banyak sesajen yang dibawa ke dalam altar. Sayang, area ini ga boleh foto-foto.


backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Area kompleks kuil utama, gila, jam sepuluhan udah rame aja!

backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Kolam penyucian, airnya diambil langsung dari mata air pegunungan Inari, dan dipakai untuk menyucikan diri sebelum berdoa di kuil. Semacam wudhu lah ya.

backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Tata cara membersihkan diri. Catet ya, biar kalo ketemu yang seperti ini di kuil lain, ga salah.

Selanjutnya, gua jalan ke arah jalan kecil tempat gua datang tadi. Yes, penjaja makanannya udah sibuk beraktivitas. Yang dijual, dari mochi, yakisoba, takoyaki, okonomiyaki, barbeque daging, king crab, sampe peralatan makan dari kayu. Lewatin area ini, bau masakannya aja bikin ngiler.


backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii, ichigo daifuku
Ichigo daifuku, atau mochi strawberry. Dari kemaren ketemu cemilan ini mulu, akhirnya beli. Harganya di sini 300 Yen.

Puac icip-icip, gua ke arah stasiun, tsugi wa, Byodoin-omotesando.

TIPS
Access to Fushimi Inari Taisha
Dari Kyoto Station, naik JR Nara Line ke arah Nara, lewatin 2 stasiun, turun di Inari Station. Dari sini Romon Gate udah kelihatan. Harga tiket ¥140.

Alternatif lain, naik bus dari Kyoto Station, ambil bus no.5 south (beda ama bus no.5 ya), turun di Inari Taisha-mae, jalan sekitar 5 menit. Harga tiket ¥230.

Entrance Fee
Gratis, dan buka 24 jam

What to Do
Foto-foto, ikutan berdoa dengan melempar koin ¥5 di kuil, bunyiin lonceng, lalu berdoa.
Atau tulis permintaan kamu di atas kayu berbentuk rubah, lalu pajang di samping kuil.
Hiking di Inariyama hingga puncak, dengan pemandangan torii sepanjang jalan.
Kalau mau ngerasain sensai hiking diantara torii dan lampion, serta melihat citylight Kyoto, silahkan datang di malam hari.


backpacking, flashpacking, backpacking murah, jalan-jalan, travelling, kyoto, fushimi inari taisha, inariyama, tori, senbon torii
Kalau mau ke sini, datang pagi-pagi ya, biar sesepi ini. Kalau ga, bakal susah dapat spot kosong untuk foto-foto.

Total pengeluaran gua kali ini:
One Day Bus Pass ¥0 - udah beli kemarin
Meal ¥370
TOTAL ¥370

P.S. Post kali ini terpaksa gua pecah jadi 3 bagian, karena pengalaman nulis sebelum-sebelumnya, jadi panjaaang banget artikelnya. Biar kalian enak bacanya, ga kepanjangan (padahal biar gua nulisnya bisa nyicil sih, hehee, gomen).

So, see you next in DAY 7 pt.2, Byodoin-Omotesando
Baca pengalaman gua di Arashiyama Bamboo, Kyoto, Day 6 di sini.

Comments

  1. Mas, hiking ke puncaknya apakah worth it? Worth the view and ambience. Lalu perjalanan ke puncaknya memakan waktu brp jam?

    Thankyou for the answer :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Not really worth it sii... Ga ada city view sama sekali di puncaknya. Kehalang ama bangunan dan bebatuan. Cuma ada area altar dengan patung-patung sama satu toko. Kalo view paling bagus di viewpoint 6 aja, di situ ada tempat duduk juga. Kalau jalan sampe ke atas, kira-kira sejam lah bolak balik.

      Delete
  2. Mas, kalo gak sampai ke puncak bisa turun lagindi tempat yg sama atau jalur turunnya beda? Kalo pago sekitar jam 7an apakah ada pedagang yg udah jualan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pagi pedagangnya baru buka lapak. Naik aja dulu, ntar pas udah turun, dah pada jualan koq. Jalur hikingnya ada berapa alternatif koq. Nanti di tiap point ada petanya.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dummy Booking For Flight Ticket

Singapore - Johor Bahru - Kuala Lumpur Lewat Jalur Darat

Kereta Jakarta - Bandung hanya 14 Ribu, Backpacking Style!

Jepang, 9 Hari, 9 Kota, 8 Juta Rupiah (Prolog)

Menyusun Itinerary Perjalanan & Budgeting dengan Google Maps