Day 1 - Tokyo, Asakusa - Jepang, 9 Hari, 9 Kota, 8 Juta Rupiah
Jepang!
Pagi akhirnya tiba juga. Setelah pulas tidur di bandara Haneda (bagi yang mau info di mana spot-spot enak buat tidur, klik di sini) saatnya bertualang! Harusnya si, begitu. Tapi, gua mau harus beli tiket-tiket yang harus gua beli dulu, seperti tiket Ghibli Museum dan Fujiko F. Fujio Museum. Maklum, ga punya kartu kredit, jadi gabisa beli on line di Indo. Apa-apa harus beli on spot.
Salah satu yang mau gua beli, tiket JR
Tokyo Wide Pass. Malam sebelumnya, gua lewat kantor JR East Travel
Service Center di lantai 2 Haneda, lihat-lihat brosurnya. Dan
ternyata ada tiket seperti ini! Lumayan tempting si. Kalau
kamu penasaran kenapa gw secara impulsif mau membeli pass
ini, atau kalian mau tahu ada kartu sakti apa aja yang ada di Jepang,
silahkan baca di sini.
Intinya, pass ini berlaku untuk monorail, subway dan hampir semua
line kereta dan bus di daerah Kanto, termasuk Tokyo, hanya dengan
¥10.000
saja, berlaku 3 hari, dan cuma bisa beli di Jepang.
Pagi-pagi jam 6 gua langsung ke kantor JR,
tapi karena masih tutup, bukanya baru pukul 7.45, jadi gua ke
Combini, a.k.a convenience store dulu.
Kenapa jadi combini? Well, begitulah lidah orang jepang.
convenience dibaca combinien jadi combini.
Di lantai satu, dekat eskalator dan
elevator, ada Lawson. Langsung ke mesin Loppi. Alamak, bahasa Jepang
semua. Untung, mas-masnya mau bantuin. Setelah di cek, tiket Ghibli
habis. Sedih ga? Lebih sedih lagi kalau tahu, habisnya sampai akhir
bulan ini! Gawat. Bye-bye
Ghibli
*lambaikan sapu tangan.
Untung, tiket Fujiko Museum masih ada.
Dikit. Yang tersisa tinggal 8,9 dan 10. Gua ambil tanggal 10, karena
tanggal sebelumnya gua bakal berada di Osaka. Untuk harganya, baik
Ghibli maupun Fujiko F. Fujio Museum, masing-masing ¥1000.
Untuk Ramen Museum, ga perlu beli di combini. Langsung beli di tempat
saja.
Sehabis
beli tiket museum, balik ke kantor JR. Sebenarnya gua melakukan
kesalahan. Harusnya gua bisa beli tiket bus atau nightbus
antar kota juga di
mesin Loppi ini. Well, anaknya kan kurang persiapan banget yah!
Hehee.
Balik
ke kantor JR, masih jam 7-an, alamak! Antriannya udah ngular. Padahal
kantornya sendiri belum buka. Terpaksa nunggu. Setelah kantornya
buka, nanti ada petugasnya --yang bahasa Inggrisnya bagus banget-- akan menyerahkan formulir. Nanti diisi saja, mau
beli pass yang mana. Setelah ngantri cukup lama, giliran gua ke
kasir, serahin formulir tadi, dan di beri passnya oleh petugas yang
kawaii.
Silahkan tanya-tanya informasi seputar pass
ini, atau akses
kereta/bus yang mau kalian tuju, mbak nya masi single apa ga.
*lah...
Kartu JR Tokyo Wide Pass. Lihat stamp bulat di kiri bawah untuk aktivasi. Dua stamp lainnya setelah reservasi tiket kereta. |
Tokyo Train Map. Bingung ga? |
Di
kantor ini, cuma bisa membeli atau menukarkan pass yang sudah di beli
on-line. Untuk beberapa tujuan, harus reservasi dulu, dan tidak
dilayani di kantor ini. Nanti akan dijelasin --ada juga di brosurnya--
di mana saja bisa melakukan reservasi.
Salah satunya Tokyo Stasion. Kebetulan gua mau ke sana untuk beli
tiket nightbus –
yang gua baru tahu di hari terakhir di Jepang kalau bisa beli di
combini juga.
Setelah
pembelian selesai, gua naik monorail ke Stasiun Tokyo, dengan transit
di Hamamatsucho stasion, naik Yamanote Line ke Tokyo Station.
Semuanya gratis, karena monorail dan Yamanote Line di cover oleh
kartu ajaib gua. Ohiya, untuk mengaktivasi kartu ini, kalian cukup
menunjukkan kartunya ke petugas di pintu masuk, kemudian akan di cap.
Setelah di cap, kartunya aktif selama 3 hari ke depan. Jadi, pastikan itinerary kalian udah mantab, biar pemakaian kartunya efektif!
Sampai
di Tokyo Station, gua langsung ke JR Central Ticket Office , di
sebelah utara. Ingat, stasiun ini gede banget, untuk bagian exit
utara dinamakan Marunouchi Exit, dan selatan dinamakan Yaesu Exit.
Untuk halte bus antar kota, atau kosoku
bus atau highway
bus, yang dikelola
oleh perusahaan JR, berada di Marunouchi North. Gua kesana untuk beli
tiket nightbus
Tokyo-Nagoya di hari
ke-3, sebesar ¥5.000
dan Osaka-Tokyo di hari ke-8, sebesar ¥6.100.
Kemudian
gua ke kantor JR-EAST Travel Service Center yang berada di Yaesu South
untuk reservasi tiket kereta ke gunung Fuji. Perlu diingat, meski
depannya sama-sama JR, tapi service-nya
berbeda ya. Untuk pembelian tiket kereta, di kantor ini, sementara
tiket bus di kantor JR East Travel Center Service di Marunouchi
North. Gua reservasi
tiket untuk hari ke-3,
pagi jam 8.
Kantor JR EAST Travel Service Center di Yaesu South, Tokyo Station, untuk reservasi tiket kereta. |
Akhirnya, persiapan beli tiket kelar. Saatnya ke hostel. Gua booking hostel di daerah Asakusa, namanya Khaosan World. Dari Tokyo Station naik Yamanote Line ke Ueno Station for free dengan kartu ajaib, kemudian transit Ginza Line (subway). Sayang nya line ini ga di cover oleh kartu ajaib. Terpaksa bayar ¥170 untuk ke Asakusa Station.
Tiba
di Asakusa, gua harusnya naik ke exit 1 yang paling dekat dengan
hostel. Tapi malah naik exit 4, terpaksa jalan jauh. Udara Jepang
dingiiiiin banget! Di bandara, kereta maupun stasiunnya memakai
heater,
sehingga ga kerasa dinginnya. Begitu keluar stasiun, brrrr... Udara
dingin menerkam. Mana pas di KL gua demam lagi! But
I'm happy! My first time here.
Sampai di hostel, karena baru boleh check-in jam 3, maka gua cuma nitip ransel saja. Staffnya sangat ramah, dan informatif. Gua nanya-nanya sekitar hostel apa aja spot-spot yang bagus. Dijelasin oleh mereka, lengkap dengan akses transport ke sananya. Dekat resepsionis, ada banyak brosur-brosur informasi tourism di Tokyo. Silahkan ambil.
Sampai di hostel, karena baru boleh check-in jam 3, maka gua cuma nitip ransel saja. Staffnya sangat ramah, dan informatif. Gua nanya-nanya sekitar hostel apa aja spot-spot yang bagus. Dijelasin oleh mereka, lengkap dengan akses transport ke sananya. Dekat resepsionis, ada banyak brosur-brosur informasi tourism di Tokyo. Silahkan ambil.
Taito Entrance, Asakusa. |
Taito, Asakusa. Semakin malam semakin ramai. |
Diskonan baju-baju musim dingin. Psstt, daerah Ameya Yokocho ada yang lebih murah. |
Daerah Asakusa. Tokyo Skytree kelihatan dari jauh. |
Karena
masih ada 4 jam lagi sebelum check-in,
akhirnya gua jalan-jalan dulu sekitar Asakusa. Dari applikasi offline
Maps.Me, gua bisa lihat lokasi-lokasi yang udah gua save. Bisa ke
timur, ke arah Sensoji Temple dan Tokyo Skytree atau ke barat ke arah
Ueno Park dan Ameya Yokocho. Gua milih ke timur, dengan jalan kaki.
Di Jepang gua prefer
jalan
kaki, selain berhemat, gua emang demen jalan, sekalian lihat-lihat keadaan kota. Lihat rumah-rumah orang Jepang aja gua udah seneng banget, kecil tapi homey, pengen punya satu bang!
Sensoji
Temple & Kaminarimon-dori
Karena
jalan kaki, gua
masuknya dari arah parkiran di sebelah Barat, lewatin Mitsumine
Shrine. Bukan dari Kaminarimon Gate dan Hozomon Gate, yang terkenal
itu. Makanya, awalnya gua pikir namanya Asakusa Shrine, udah sotoy
gitu sok-sok nge-vlog bilang “gua udah di Asakusa Shrine!”
padahal salah. Hehee.
Mitsumine Shrine, masuk dari samping parkiran bus, Senso-ji Temple |
Atap di belakang gua itu Senso-ji Shrine dari samping |
Taman dan kolam di samping Senso-ji Temple, ada banyak ikan masnya. |
Turis asing foto bareng turis lokal yang memakai yukata. Silahkan ajak mereka foto, dengan senang hati mereka mau difoto. |
Selain
karena Sensoji Temple dan Asakusa Shrine berdekatan, dan gua masuk
dari samping, dimana sepi banget pengunjung yang masuk dari samping. Begitu di dalam kuilnya, ngeliat ke pintu
utama, lihat pengunjung udah membludak! Gua udah di Sensoji Temple ternyata! Langsung deh, foto-foto.
Di dalam Senso-ji Temple |
Tokyo Skytree dari Senso-ji Temple. Atasnya udah ga kelihatan ketutup kabut. |
Hozomon Gate |
Hozomon Gate dengan lampion-lampion gede. |
Setelah
melewati Hozomon gate, langsung berhadapan dengan warung penjaja
makanan dan suvenir dengan style toko tradisional Jepang, di
sepanjang Kaminarimon-dori (dori = jalan). Sempat icip-icip kuehnya yang enak,
sampai di Kaminarimon Gate. Nah, harusnya gua masuknya dari sini
tadi! Setelah foto-foto, tiba-tiba hujan! Pantesan dingin banget dan
Tokyo Skytree-nya ga kelihatan puncaknya karena tertutup kabut!
TIPS
Access
to Sensoji Temple & Kaminarimon-dori
Dari
Tokyo Station, ambil Ginza Line ke arah Asakusa. Bayar ¥170, turun
di Asakusa Station, ambil exit 1, belok kanan setelah sampai di
jalan, kalian langsung sampai di Kaminarimon Gate.
Entrance
Fee
Gratis
What
to Do
Selain
foto-foto, cobain makanan dan cemilan khas Jepang di sepanjang
Kaminarimon-dori. Ingat, di sini ga boleh makan sambil jalan. Jadi, kalau sudah membeli makanan dan langsung mau disantap kalian bisa makan di samping stall nya.
Kalian bisa juga berfoto dengan pengunjung lokal yang memakai baju kimono. Mereka senang koq, diajak foto oleh turis asing, asal minta ijin dulu ya, biar sopan.
Kalian juga bisa ikutan berdoa, dengan melempar koin ¥5 ke altar, bunyikan loncengnya, kemudian doa. Atau, coba ramalan self-service ala Jepang, masukkan koin ¥100, kocok kotak ramalannya hingga ada satu stik yang keluar. Ambil stiknya, cocokkan nomornya dengan nomor laci, kemudian ambil isinya. Yeah, gua dapat ramalan, tapi ga ngerti bacanya.
Kalian bisa juga berfoto dengan pengunjung lokal yang memakai baju kimono. Mereka senang koq, diajak foto oleh turis asing, asal minta ijin dulu ya, biar sopan.
Kalian juga bisa ikutan berdoa, dengan melempar koin ¥5 ke altar, bunyikan loncengnya, kemudian doa. Atau, coba ramalan self-service ala Jepang, masukkan koin ¥100, kocok kotak ramalannya hingga ada satu stik yang keluar. Ambil stiknya, cocokkan nomornya dengan nomor laci, kemudian ambil isinya. Yeah, gua dapat ramalan, tapi ga ngerti bacanya.
Trying purifying water at Senso-Ji
Atau bakar dupa. Karena waktu itu masih dingin, gw ikut ngangetin badan aja. Terutama tangan, sih 😅
Update
Baru ketemu kertas hasil ramalannya. Ternyata di belakangnya, ada tulisan Inggrisnya. Begini katanya:
"Cloudy sky for a period of time, finally get clear, everything get bright again. At the same time, the water get clean and clear like no trouble in our mind. Receiving a tare letter from far away, and found out you got success. Meeting a person unexpected, and by whose help, your request and desire will be all granted."
Yang maknanya seperti ini:
*Your request will be granted later. --Amen for that!
*The patient will get well.
*Lost article will be found.
*The person you wait will come.
*Building a new house and removal are both well.
*To start a trip is good. --Yeah! Will do it again and again.
*Marriage of any kind and new employment are both well.
Baru ketemu kertas hasil ramalannya. Ternyata di belakangnya, ada tulisan Inggrisnya. Begini katanya:
"Cloudy sky for a period of time, finally get clear, everything get bright again. At the same time, the water get clean and clear like no trouble in our mind. Receiving a tare letter from far away, and found out you got success. Meeting a person unexpected, and by whose help, your request and desire will be all granted."
Yang maknanya seperti ini:
*Your request will be granted later. --Amen for that!
*The patient will get well.
*Lost article will be found.
*The person you wait will come.
*Building a new house and removal are both well.
*To start a trip is good. --Yeah! Will do it again and again.
*Marriage of any kind and new employment are both well.
Tokyo
SkyTree
Karena
jaket yang gua pake water
repellant,
akhirnya gua jalan kaki hujan-hujanan aja ke arah Tokyo Skytree. Melewati jalan
kecil di pinggir Kaminarimon-dori. Di ujung jalan, gua akhirnya
ketemu Asakusa shrine yang sebenarnya! Pas banget di samping Sensoji
Temple, cuma jauuuh lebih kecil dan lebih humble dibanding
tetangganya yang megah.
Asakusa Shrine, tetangganya Senso-ji Temple |
Patung-patung rubahnya dipakein syal |
Gerbang ala jepang di depan Asakusa Shrine |
Setelah
jalan lumayan lama, plus mampir ke combini dulu nyeruput teh panas,
akhirnya sampai di Tokyo Solamachi, yang merupakan area mall di bawah
Tokyo Skytree. Masuk ke dalam, langsung hangat lagi, keliling deh cuci mata.
Mau
naik ke Tokyo Skytree, petugas di loket tiketnya ngasi tahu keadaan
di atas lagi berkabut. Jarak pandang minim (ada video live nya di
belakang). Bayar ¥2.060 dan ga lihat apa-apa? Mending ga jadi ah.
Akhirnya
gua masuk ke area foodcourt.
Cari yang paling murah, dapat udon, yang gua ga tau brand nya apa,
tapi murah. Kayaknya si, Marugame Udon, karena menu dan servisnya
mirip.
Marugame Udon (kayaknya). Udonnya cuma ¥290. Gorengannya dua buah total ¥230. Segini kenyang banget loh. Untuk minuman, free flow di sediakan oleh pengelola foodcourtnya. |
Ada roadshow film Doraemon terbaru, mereka pakai VR untuk merasakan sensasi memakai Dokodemo Doa a.k.a. Pintu Kemana Ajeee... |
Side walk samping kali depan Tokyo Skytree |
TIPS
Access
to Tokyo SkyTree
Jalan
kaki dari Sensoji Temple! Kalau kuat.
Atau,
dari Tokyo Station, jalan ke arah Otemachi Station untuk ambil
Hanzomon Line ke arah Oshiage, lewatin 6 stasiun, turun di Oshiage
station, bayar ¥200. Dari Oshiage station, tinggal jalan sekitar 5
menit ke Tokyo SkyTree.
Atau, dari Asakusa station, ambil Tobu Skytree Line ke arah Tobu-Dobutsukoen, turun di Tokyo SkyTree Station. Cuma 1 stop, seharga ¥150
Entrance
Fee
Masuk
ke Tokyo Solamachi, gratis.Naik ke Tembo Deck (lantai 350) di Tokyo Skytree bayar ¥2.060 untuk dewasa, perorangan, dan untuk ke Tembo Galleria (lantai 450) beli lagi tiket senilai ¥1.030 di Tembo Deck.
What
to Do
Makan,
shopping, cuci mata di Tokyo Solamachi, termasuk Pokemon Center,
Hello Kitty Japan, Sword Art Online Cafè, JUMP Comic Shop, dll.
Sumida
Aquarium (ticket seharga ¥2.000)
Naik
ke Tembo Deck & Tembo Gallery
Konika
Minolta Planetarium
Antrian masuk ke Konika Minolta Planetarium. Rame banget! |
Ultraman Store |
Sword Art Online Cafè. Buat yang demen Anime, pasti familiar dengan judul ini. |
Khaosan
World Asakusa Hostel
Puas
lihat-lihat, ga kerasa waktu udah jam 5! Buru-buru balik ke hostel
dan check-in. Lewatin Asahi Building yang katanya terkenal. Mungkin karena bentuk atapnya kali ya.
Sampai di hostel, ambil ransel, masuk ke kamar. Kamarnya bersih, 5
bunkbed lengkap dengan locker. Internet kencang. WC nyaman,
dilengkapi dengan toilet seat heater dan air hangat untuk bidet.
Shower room juga memakai water heater, bath tub dan ruang ganti. Iya,
ada ruang ganti kecil di shower roomnya sebelum memasuki area 'basah'.
Ruangan
gua di lantai 6, ada vending
machine untuk
minuman dan tersedia balkon untuk menikmati view
Tokyo dari atas. Sayang gua ga sempat menikmati balkonnya. Di lantai
satu, terdapat bar dan live
music.
Kebetulan malam itu ada live
Jazz. Di bagian belakangnya, terdapat dining
room.
Kalian bisa masak air untuk mie instan, atau teh dan gula yang
tersedia, pakai microwave, kulkas, atau vending
machine untuk
makanan cepat saji.
Rate untuk 2 malam, sebesar ¥5.000, sudah termasuk asuransi hotel, pesan di Traveloka. Sebenarnya hostel ini bukan yang termurah yang gua cari di Internet, tapi yang dekat dengan stasiun dan bisa bayar dengan debit. Hostel lainnya, meski di bawah ¥1000 per malam, tapi harus bayar pakai CC. Baru kerasa nih perlunya punya CC.
Buat gw si, ini recommended banget! Kalau mau check harga di sini aja. Ga perlu pake CC, jadi sangat memudahkan buat gua.
Buat gw si, ini recommended banget! Kalau mau check harga di sini aja. Ga perlu pake CC, jadi sangat memudahkan buat gua.
Suasana depan hostel, sangat sepi. Cocok untuk beristirahat. Cek di sini untuk cek harga. |
Ueno
Station, Ueno Park & Ameya Yokocho
Setelah
mandi dan istirahat sejenak – sebenarnya kebablasan, karena
kebangun jam 7an, gua ngecek itinerary untuk besok. Seharusnya si, ke
Ghibli museum, tapi karena ga dapat tiket, gua cari alternatif. Lihat
di kartu ajaib, gua harusnya bisa dapat tiket Shinkansen ke Gala
Yuzawa. Gala merupakan ski resort, terletak di utara kota Echigo
Yuzawa. Dua tempat ini sebenarnya asing bagi gua, makanya cek di
internet, view-nya lumayan oke. Langsung gua putusin untuk reserve
tiket
ke sana.
View Ueno station dari jembatan penyeberangan. |
Gua
jalan ke Ueno Station. Gila, gede banget kalau dari luar. Salah satu
stasiun gede di Tokyo di mana banyak kereta transit. Di dalamnya,
seperti stasiun-stasiun kereta pada umumnya di Jepang, banyak
terdapat restoran, combini, cafe dan sejenisnya. Cari kantor JR, ke
kasirnya, cek jam keberangkatan yang sesuai, dapat yang jam 8.14.
Selesai
reservasi, keluar dari Ueno station, jalan ke Ueno Park. Karena udah
malam, jadi gua ga masuk ke dalam. Padahal sebenarnya masih ada
orang-orang yang jalan ke dalam. Kayaknya taman-taman di Jepang
walaupun malam, tetap aman. Lanjut jalan ke Ameya Yokocho. Unlucky
for me,
udah banyak toko yang tutup karena sudah hampir jam 9. Akhirnya gua
cuma lihat-lihat saja.
Ameya Yokocho di malam hari. Foto diambil dari depan Ueno Station. |
Suasana di Ameya Yokocho di malam hari. Meski banyak toko yang sudah tutup, masih tetap rame. |
Ada
beberapa toko yang diskon pakaian musim dinginnya. Rata-rata harganya
cuma ¥1.000. Ada blazer jeans keren, harga segitu tapi gua berhasil
nahan nafsu buat beli. Rada nyesel juga ga beli waktu itu, karena
masih hari pertama di Jepang, gua ga mau kalap! Terus sekarang
kebayang mulu. Hahahaa. Saran gua, kalau ada barang lucu yang pengen
kalian beli dengan harga murah, hajar weh. Tar budget kalian bakalan
nyesuaiin juga koq.
P.S. Yokocho berarti Alley, atau jalan kecil. Di Jepang, Tokyo khususnya, banyak Yokocho-yokocho serupa tapi tak sama, yang biasanya di datangi oleh masyarakat lokal selepas kerja, karena diisi oleh tempat makan dan minum yang murah. Jadi, kalau kalian mau merasakan suasana lokal, carilah yokocho terdekat.
P.S. Yokocho berarti Alley, atau jalan kecil. Di Jepang, Tokyo khususnya, banyak Yokocho-yokocho serupa tapi tak sama, yang biasanya di datangi oleh masyarakat lokal selepas kerja, karena diisi oleh tempat makan dan minum yang murah. Jadi, kalau kalian mau merasakan suasana lokal, carilah yokocho terdekat.
TIPS
Access to Ameya Yokocho
Cukup naik Yamanote Line atau JR Utsunomiya Line atau JR Keihintohoku Line dari Tokyo Station seharga ¥160.
Akibahara
Lanjut dari Ameya Yokocho, gua beranjak ke Akiba! Dari Ueno Station naik Yamanote Line ke Harajuku Station, dengan kartu ajaib. Begitu turun, langsung kerasa suasanya Akiba yang famous oleh anime, manga, game dan sejenisnya. Sebenarnya daerah ini daerah jualan barang elektronik, dan jam segini udah banyak yang tutup. Kecuali beberapa cafè, seperti Gundam Cafè yang terletak di samping AKB48 Cafè & Shop. Ada juga beberapa orang dengan maid outfit bagi-bagi brosur untuk maid cafè mereka.
Lanjut dari Ameya Yokocho, gua beranjak ke Akiba! Dari Ueno Station naik Yamanote Line ke Harajuku Station, dengan kartu ajaib. Begitu turun, langsung kerasa suasanya Akiba yang famous oleh anime, manga, game dan sejenisnya. Sebenarnya daerah ini daerah jualan barang elektronik, dan jam segini udah banyak yang tutup. Kecuali beberapa cafè, seperti Gundam Cafè yang terletak di samping AKB48 Cafè & Shop. Ada juga beberapa orang dengan maid outfit bagi-bagi brosur untuk maid cafè mereka.
Yang WOTA pasti tau. |
Gundam Cafè! Ada patung Gundam segede manusia di dalam. |
Akiba at night. Masih rame, meski sudah banyak toko yang tutup. Tapi untuk pachinko, game center dan maid cafè masih buka, |
Ada
kejadian lucu, ada semacam idol group indie mau ngamen di pelataran
stasiun. Mereka ngamen sambil
ngedance, musik pake speaker, dan cuma ada satu papan kecil sebagai
info nama mereka. Lagi asik nyanyi dan dance,
ada polisi nyamperin mereka. Ternyata kegiatan seperti ini dilarang,
makanya mereka langsung berhenti, bilang “sumimasen”,
kemudian nge-packing
perlengkapannya. Yaah, lagi asik nonton padahal.
TIPS
Access to Akiba
Cukup naik Yamanote line dari Tokyo Station seharga ¥140.
TIPS
Access to Akiba
Cukup naik Yamanote line dari Tokyo Station seharga ¥140.
Asakusa At Night
Puas keliling-keliling, balik ke Asakusa, lewatin daerah Taito. Di sini, kiri-kanan jalan banyak toko dan warung dengan style tradisional Jepang, dan ada beberapa blok! Yang terkenal di sini, Don Quijote, di mana barang-barangnya banyak diskonan, harga miring atau bebas pajak. Gua cuma beli milk tea sebotol 1.5 Liter seharga ¥130 saja! Biasanya harga segitu cuma dapat yang 500mL.
Puas keliling-keliling, balik ke Asakusa, lewatin daerah Taito. Di sini, kiri-kanan jalan banyak toko dan warung dengan style tradisional Jepang, dan ada beberapa blok! Yang terkenal di sini, Don Quijote, di mana barang-barangnya banyak diskonan, harga miring atau bebas pajak. Gua cuma beli milk tea sebotol 1.5 Liter seharga ¥130 saja! Biasanya harga segitu cuma dapat yang 500mL.
Don Quijote, Toserba 24 jam dengan harga murah meriah. |
Suasana Teito, Asakusa di malam hari. |
Kaminarimon Gate di malam hari |
Keluar
dari situ, gua ketemu semacam warung kecil, namanya Paku-paku. Buat
gua, warung ini surga, soalnya makanannya murah-murah! Bento dari
harga ¥250 saja, dan isinya udah cukup banyak! Ayam goreng cuma ¥108
coba! Setelah galau cukup lama antara beli bento atau beli ketengan,
akhirnya gua beli onigiri, ayam goreng paha dan sate ayam goreng cuma
¥367 saja. Pulang ke hostel, langsung habisin makanan tadi di dining
room.
Tidur.
Lokasi Paku-paku di Google Map. Gambar di sampingnya juga diambil dari applikasi yang sama, dengan streetview. |
Untuk pengeluaran gua hari ini:
Makan, Minum & Cemilan ¥1807
Transportasi ¥10.000 (Kartu Ajaib) + ¥340 kereta Ginza Line (tidak dicover kartu ajaib)
Penginapan untuk 3 hari 2 malam plus asuransi hotel; ¥5.000
(untuk cek harga hostel yang gua pakai, cek di sini aja)
TOTAL ¥17.147
See you in Day2! Gala & Echigo Yuzawa.
Atau, baca pengalaman gua mencari tempat tidur gratis di Bandara Haneda & KLIA2.
Kalau mau tau persiapan gua sebelum berangkat, hingga gua yakin jalan-jalan 9 hari dengan modal 8 juta saja, klik di sini.
Comments
Post a Comment