Pengalaman Urus Visa Waiver Jepang, Cepat Banget!

Jepang. Dari dulu pengeeen banget jalan-jalan ke sana. Gua pikir bakal mahal ato gimana. Belum lagi ngurus visanya. Tau sendiri, Jepang strict nya seperti apa. Tapi akhirnya, bulan Maret kemarin kesampean juga. Dengan budget minim, solo backpacking. 

Tapi, kali ini gua ga akan nyeritain pengalaman gua di Jepang. Untuk artikel mengenai pengalaman gua di Jepang, silahkan baca di sini. Kali ini, gua cuma mau share pengalaman gua ngurus visa ke Jepang, yang terkadang bikin malas. Tapi setelah ngalamin sendiri, ternyata urus visa ke Jepang mudah banget loh!

Semenjak 2015, pemerintah Jepang memberlakukan bebas visa untuk melancong ke Jepang, di mana urus sekali, visanya berlaku untuk 3 tahun ke depan, dengan tiap kali kunjungan maksimal 15 hari. Ngurusnya cuma 2 hari saja, dan gratis! Menarik bukan? Bagi gua, BANGET!

Berikut gua mau share info bagaimana mendapatkan visa waiver Jepang.

1. Sudah jadi pemegang e-paspor belum?

Bebas visa atau visa waiver, khusus untuk pemegang e-paspor. Bagi kalian yang sudah punya, kalian cuma perlu mendaftarkan e-paspor kalian ke kedutaan Jepang di Indonesia.

Yang gua punya e-paspor. Gua kudu berterima kasih ama diri gua yang dulu udah bikin ini

-self high-five with my old self!-

2. Isi form

Caranya mudah! Pertama, isi form Registrasi Visa Waiver. Formnya dapat diunduh di sini. Ga perlu pake pas foto ya (karena pas ngantri, gua lihat banyak yang pakai pas foto, ternyata itu untuk form paspor biasa, udah bikin was-was aja).

Setelah diisi, datang ke Kedutaan Besar Jepang. Alamat dan petanya, silahkan klik di sini. Ingat, untuk pelayanan Visa, Kedubes Jepang cuma melayani dari pukul 8.30 – 12.00. Usahakan datang pagi-pagi ya. Karena antriannya kayak ular. 

3. Ajukan permohonan visa, dengan bersabar

Sampai di Kedubes Jepang, kita bakal di cek oleh sekuriti. Silahkan menunjukkan ID (KTP atau SIM) untuk ditukar dengan Kartu Visitor. Setelah itu, barang akan diperiksa. Begitu melewati pos sekuriti, langsung masuk ruang pengurusan visa, masih di lantai yang sama.

Gua langsung cari mesin pencetak tiket antrian. Akan ada dua mesin, loket A dan loket B. Loket A untuk pengurusan visa dan loket B untuk administrasi orang Jepang. Jangan lupa untuk ambil nomor antrian, di loket A. Karena gua lihat banyak yang masuk ruangan, tapi celingak-celinguk aja. Jangan sampai kalian rugi waktu ya.

Gua datang jam 9an, dapat nomor antrian 132, sementara yang sedang dilayani baru nomor 62! Kebayang kan, betapa banyaknya yang ngantri. Ada 3 loket A dan 2 loket B. Kalian bisa menunggu di tempat duduk yang disediakan dalam ruangan ini, atau di ruang depan, atau di lantai atas. Saran gua si, tetap di dalam agar ga kelewat. Kalau kelewat? Ya ngulang lagi ambil nomor antriannya.

Nomor antrian gua, lihat waktunya puku; 09:19, baru sekitar satu setengah jam buka, sudah seratusan. Makanya, datangnya pagi-pagi yaa.

Setelah nunggu sekitar satu setengah jam, akhirnya nomor gua muncul di layar. Siapkan form yang sudah diisi, e-paspor, serta nomor antrian kamu. Langsung serahkan ke petugasnya. Ga sampai semenit, kelar! Gila, cepet amat! Antriannya aja yang bikin lama.

Petugas akan membagikan form untuk pengambilan paspor. Mereka akan memberitahukan, kapan dan jam berapa bisa diambil. Biasanya si, dalam sehari hari kerja udah bisa. Kasus gua, masukin hari Rabu, kelar Kamis besoknya. Waktu pengambilannya mulai pukul 13.30 – 15.00.

4. Ambil paspor dan Visa Waiver, dengan lebih sabar

Ketika akan mengambil Visa dan passpor, gua datang jam 13.30. Ternyata antriannya sudah sampai luar gedung! Setelah ngantri, proses ini-itu di sekuriti, langsung ambil nomor antrian di mesin pencetak tiket untuk loket A. Gua dapat A-350, dan yang sedang ngantri A-258. Kali ini nunggu 2 jam lebih.

Antriannya ngular, sampai keluar gedung!

Meski datang jam 13.30, tapi butuh waktu untuk ngantri masuk ke dalam. Setelah itu, ambil nomor untuk antri lagi.

Tadaa! Visa Waiver Jepang. All is worth the wait! 

Tapi setelah paspor di balikin, dan Visa Waiver sudah di tangan, it's all worth it! Gua bebas balik ke Jepang kapan pun dalam 3 tahun ke depan, dengan waktu berkunjung maksimal 15 hari. Asal ada duit si, hehe. But anyway, sangat menarik bukan?